Selasa, 06 Desember 2011

Armada KRL Perlu Ditambah



JAKARTA - Pengoperasian sistem loop line kereta rel listrik (KRL) Jabodebatek yang akan dipermanenkan hari ini membutuhkan tambahan armada. Dari hasil uji coba selama empat hari, armada KRL terlihat kurang memadai.

Juru bicara KRL Mania Agam Fatchurrahman mengatakan, penambahan armada tersebut untuk mengurangi penumpukan penumpang, terutama di stasiun transit. Secara khusus, pihaknya meminta penambahan KRL feeder dari Manggarai-Tanah Abang-Duri-Kampung Bandan. “PT KAI maupun PT KCJ tetap perlu tambah KRL Ciliwung lingkar kota, tidak sekadar Tanah Abang-Manggarai saja,” lanjutnya.

Selama uji coba, PT KAI hanya mengoperasikan delapan KRL feeder yang melayani Manggarai-Tanah Abang dan sebaliknya. Menurut Agam, penambahan feeder tersebut untuk menyiasati keterlambatan KRL dari Bogor-Jatinegara dan sebaliknya. “Dengan feeder ditambah, penumpang semakin banyak pilihan sehingga tak kehilangan waktu sia-sia,” tandasnya.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana meminta PT KAI menambah perjalanan KRL untuk menghindari penumpukan penumpang di stasiun keberangkatan dan transit. Dengan penambahan jadwal perjalanan, headway bisa dipersingkat. “Perpendek headway kereta agar tidak terjadi penumpukan penumpang, itu solusinya,” kata Triwisaksana yang ikut meninjau penumpang di sejumlah stasiun.

Menurut Triwisaksana, sistem transportasi berbasis rel memang harus digalakkan di Ibu Kota. Untuk itulah pihaknya menyambut positif pengoperasian sistem loop line.Mengenai banyaknya penumpang yang masih kebingungan, menurut politikus PKS ini, hal itu tidak bisa dijadikan alasan pembatalan sistem loop line. Menurut dia,masalah tersebut akan teratasi dengan sosialisasi maksimal dan memperbanyak petugas di lapangan.

“Sistem loop line memang harus dilakukan untuk mengurangi kemacetan di Jakarta. Namun, peningkatan jadwal perjalanan mutlak dilakukan,” ujarnya. Dia pun mengusulkan PT KAI mengajak Pemprov DKI Jakarta untuk pengembangan moda transportasi berbasis rel.Bahkan,ke depan Triwisaksana berharap integrasi tiket antara KRL dengan bus TransJakarta dan angkutan kota bisa terealisasi.

Sementara itu, dari pantauan SINDO pada hari terakhir uji coba sistem loop line kemarin terlihat ada perbaikan.Penumpang mulai menyesuaikan dengan sistem yang baru tersebut. Namun,masih ada keterlambatan kedatangan KRL di sejumlah stasiun. Penumpukan penumpang di Stasiun Manggarai yang sempat terlihat dua hari sebelumnya kini tidak ada lagi.

Ketua III Komunitas Edan Sepur, Helmi LS, menuturkan, selama dua hari terakhir penumpang yang datang dari arah utara atau selatan yang harus transit ke kereta lain tidak terlihat kebingungan lagi. “Kayaknya tidak ada lagi penumpang yang salah naik kereta. Kemarin kami menemukan beberapa penumpang salah naik kereta. Akibatnya tujuan mereka yang Tanah Abang sampai ke Jakarta Kota karena belum memahami rute KRL baru,” ujar Helmi LS di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan.

Pihaknya juga meminta PT KAI menambah jumlah armada kereta agar penumpang tidak terlalu lama menunggu. Sebab, selama ini penumpang transit masih menunggu kereta lebih dari 10 menit untuk melanjutkan perjalanannya. “Tadi penumpang dari Bekasi mau ke Tanah Abang harus menunggu 15 menit untuk dapat melanjutkan perjalanannya. Kalau kereta ditambah tidak ada lagi penumpukan penumpang. Jumlah kereta yang ada saat ini tidak lagi bisa dipaksakan untuk menambahkanjadwal keberangkatannya,” tandas dia.

Kepala Stasiun Manggarai Suratman mengakui bahwa pada hari terakhir uji coba sistem loop line tidak ada lagi penumpukan penumpang. Bahkan, jumlah penumpang yang bertanya kepada petugas di setiap peron jauh berkurang. Dia berharap kondisi kelancaran itu dapat berlangsung saat hari kerja. “Kalau hari libur penumpang kereta tidak terlalu banyak sehingga lebih tertib. Saya harap kondisi ini berlangsung seterusnya,” ujar dia.

Adapun di Stasiun Jatinegara relatif tidak terjadi penumpukan penumpang. Di setiap peron masih ada petugas yang bersiaga untuk memberikan informasi kepada penumpang. Kepadatan penumpang hanya terlihat di Stasiun Tanah Abang. Ratusan penumpang tujuan Serpong langsung menyerbu KRL yang baru tiba.

Bahkan,penumpang yang hendak keluar kesulitan karena tertahan. Penumpukan penumpang ini merupakan imbas dari terlambatnya jadwal kedatangan KRL. Beruntung petugas sigap dan meminta agar penumpang yang hendak turun diprioritaskan. (epan hasyim siregar/ilham safutra)

Sumber:
Harian Seputar Indonesia, Monday, 05 December 2011
TautanBang Sani

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More