Sabtu, 18 Februari 2012

Taujih Anis Matta : Indikator Kemenangan




Pksjaksel - Kita berkumpul di sini untuk meyakinkan diri kita bahwa insya Allah kita akan menang, karena di sini kita bersyura, mengumpulkan hati kita & menyusun perencanaan. Ini yang disebut dalam Al Qur’an : “Faa idzaa azamta fa tawaqqal Alallah”. Kita sedang bertekad, ada 600 hati yang ada di sini !

Tekad itu energi bagi fikiran untuk menjadi tindakan. Azam dan Tawakkal bersanding, karena keduanya adalah tekad, 1 dari bumi dan 1 dari langit. Kenapa Allah menggunakan kata Azam? Karena semua realitas pada awalnya berawal di alam fikiran. Jika kemenangan itu sudah ada dalam hati dan fikiran, maka ia akan mewujud dalam kenyataan.

Di ayat lain Allah menyandingkan azam dan sakinah. Sakinah itu kemantapan hati. Jadi yang pertama ada sebelum kemenangan itu adalah kemantapan hati. Jika ada kemantapan dalam hati kita ikhwah sekalian, maka kemenangan itu sudah dekat.

Jadi, jika kita ingin mengetahui apakah kita akan menang 2014 nanti, antum bisa tahu sekarang ! Maka peganglah dada antum, dan rasakan adakah kemantapan hati akan kemenangan itu atau tidak !

Sebelum badar, kaum muslimin ditidurkan oleh Allah, dan esoknya mereka dipenuhi kemantapan hati ! Jika Allah mentakdirkan sesuatu, maka Allah menciptakan sebab-sebabnya.

Perhatikan sekitar antum, apakah terasa sebab-sebab kemenangan untuk antum ? Hadirnya tanda sebab-sebab kemenangan, dan keyakinan akan benarnya jalan juang ini, itulah yg melahirkan kemantapan hati. Karena antum diciptakan untuk menjadi saksi-saksi (litakuunu syuhada) bagi manusia. Kita yakin dengan cita-cita besar itu, karna kita akan menjadi saksi-saksi atas manusia.

Kalau hanya sekedar tujuan electoral, itu persoalan mudah, sebab ilmunya saintifik, semua orang bisa pakai. Tetapi jika kita melaksanakan takdir kita sebagai “syahadah alannas”, maka kerja-kerja kita bukan soal angka-angka. Karena itu kerja-kerja kita haruslah menjadi sesuatu yang dapat dirasa, bukan sekedar dihitung-hitung. Hasil-hasil dakwah kita adalah sesuatu yang dapat dirasa, ketakutan menjadi rasa aman, kemarahan menjadi ketenangan.

Saat ini kita ibarat mendaki gunung, ke atas masih tampak jauh, tapi ke bawah lebih jauh lagi. Saat ini bagi kita tak ada pilihan lain, kita harus maju mencapai puncak !

Banyak orang bertanya-tanya, akan seperti apa masa depan PKS dengan beban ideologi yang diembannya. Tapi sederhana menjawabnya. Cukup mengajukan pertanyaan, Pernahkah Islam itu memimpin dunia ? PERNAH ! Dan oleh karena itu kita meyakini bahwa capaian itu pasti bisa diulangi !

Keraguan soal itu hanya menimpa mereka yang menggunakan logika electoral semata. Bahwa judul Islam itu tidak menjual dalam politik. Sebab mereka mengalami kegalauan narasi. Bagi kita narasi itu jelas, bahwa islam pernah menyatukan agama, pasar dan politik. Karena narasi itu pernah terwujud dalam realitas, maka sesungguhnya semua itu dapat diwujudkan kembali ! Karena itu Allah mengingatkan, janganlah lemah dan janganlah sedih, “Wa antumul a’lawna inkuntum mukminin”

Dan kemantapan hati itu dapat dilihat dari sorotan mata antum yang tajam ! Mata yang tajam itu akan menembus mata yang menatapnya dan turun ke hatinya. Sekarang antum rasakan, apakah yang dirasakan orang lain ketika bertemu antum. Apakah gembira atau malah sedih ?

Islam ini datang memberikan berita gembira, memberikan harapan ! Dan tugas kita adalah menghilangkan kesedihan, rasa takut dan kemarahan, itulah sakinah ! Jika antum memiliki sakinah, maka tugas kita adalah menghadirkan sakinah bagi masyarakat kita. Maka salah satu indikator kemenangan adalah ketika orang merasa ada sakinah, harapan ketika dekat dengan kita. Yang orang ingin tahu adalah apa yang akan mereka rasakan ketika dekat dengan antum, atau jika PKS menang.

Kekuatan utama untuk mendapatkan follower adalah narrative intelligence, kemampuan menjelaskan. Oleh karena itu antum mesti memiliki kemampuan menerjemahkan narasi ini dalam banyak perspektif.

Misalnya agenda mainstreaming keluarga, perlu menggunakan kemampuan menerjemahkan yang baik agar orang yakin. Jadi ini masalah bagaimana cara kita meyakinkan orang ! Jadi tidak ada yang salah dengan apa yang kita yakini, tetapi cara kita meyakinkan orang yang kurang tepat! #TaujihAM

Milikilah perasaan, bahwa apa yang kita lakukan sejauh ini adalah proses shifty of civilization, peralihan peradaban. Bukan hanya kerja-kerja untuk meraih kursi, itu sesuatu yang sangat kecil. Tapi rasakanlah kerja-kerja itu sebagai merakit kerja besar.

Saat ini ada 2 peradaban yang sedang berganti, yang 1 akan mati dan 1 lagi akan bangkit. Baik peradaban yang akan mati maupun yang akan bangkit keduanya diawali oleh kekacauan. Seperti bayi yang baru lahir menimbulkan tangisan, tangisan itulah kekacauan peradaban yang sedang ingin lahir.

Kekacauan yang terjadi di timur tengah sebelum jatuhnya para diktator adalah kekacauan yang mengawali lahirnya sebuah peradaban. Peradaban barat juga sedang mengalami kekacauan, kekacauan menjelang kejatuhan peradaban mereka.

Krisis Ekonomi barat, hanyalah efek kecil dari sebuah kerusakan yang lebih besar dan dalam, yaitu “penyakit degeneratif”. Penyakit Degeneratif, adalah hasil dari sebuah sistem yang salah sejak awalnya, yaitu membunuh kehidupan.

Mereka membatasi kehidupan dan kelahiran, karena mereka meyakini bahwa sumberdaya yang tersedia lebih sedikit dari jumlah manusia. Inilah tuduhan mereka yang paling keji terhadap Allah ! Seolah-olah Allah tidak teliti menciptakan sumberdaya dan manusia tidak seimbang. Padahal Allah yang membagikan rezeki kepada setiap ciptaan-Nya, dan Dia pula yang memegang kunci-kuncinya.

Dulu di masa Nabi, Arab itu sudah memiliki kandungan minyak yang melimpah, tetapi tidak digunakan, karena Allah belum berikan ilmunya. Baru sekitar 100 tahun yang lalu manusia diberi sedikit ilmu tentang minyak, dan itu sudah menjadi solusi bagi banyak kebutuhan semua manusia.

Kemudian Allah memberikan sedikit ilmu tentang komunikasi, betapa banyak orang yang kaya karenanya dan menjadi solusi persoalan-persoalan manusia. Ilmu yang diberikan Allah itu masih sedikit, dan mereka sudah menuduh Allah tidak mampu menyediakan rezki yang cukup bagi ciptaan-Nya ! Padahal mereka bahkan belum sampai pada ilmu yang ada di zaman Nabi Sulaiman, dimana kargo dapat dipindahkan realtime seperti SMS. Maha Suci Allah dari tuduhan keji mereka itu !

Padahal Allah memiliki cara sendiri untuk membagi-bagikan rezkinya kepada seluruh kehidupan yang diciptakan-Nya. Kesalahan mendasar barat inilah yang membuat peradaban mereka kini di ambang kehancuran. Dimana tidak ada lagi suara tangis kehidupan baru di tengah mereka, dan yang ada hanya calon-calon mayit.


Arahan Sekjen PKS H.M. Anis Matta di Rakornas PKS Indonesia Timur-Sulawesi, Hotel Clarion Makassar – Jumat malam 17 Februari 2012

Senin, 13 Februari 2012

Indahnya Kebersamaan Dalam Pelatihan Jurnalistik

pksjaksel. Setelah sekian lama tiada bersama, akhirnya seluruh awak media PKS se Jakarta Selatan dapat duduk bersama di Kantor DPD PKS Jakarta Selatan dalam acara Pelatihan Jurnalistik pada hari Sabtu (11/2).

Walau ada Tim Media dari dua DPC berhalangan hadir, namun tidak membuat sepi acara, karena ada Tim Media DPC yang mengutus lebih dari tiga orang.

Kesabaran para narasumber ketika ada peserta yang belum juga paham terhadap materi yang disampaikan, karena narasumber pun mengakui sama tidak pahamnya ketika menjadi peserta atau ketika belajar, menjadikan acara Pelatihan Jurnalistik semakin nyaman buat peserta dari Tim Media DPC yang ingin belajar.

Sesama peserta saling berbagi ketika ada peserta yang tidak membawa laptop, kamera digital, dan handycam. Mereka berbagi untuk saudaranya supaya dapat belajar menggunakannya juga.

Ketika di milis, di website atau dunia maya hanya kenal nama, tetapi pada saat Pelatihan Jurnalistik dapat bertatapan langsung. Bahkan, selain menikmati coffee break dan makan siang bersama, awak Media dan Humas PKS se Jakarta Selatan pun bahu membahu membersihkan tempat acara sambil bercanda dan berbagi pengalaman.

Tiada terasa, seharian dalam Pelatihan Jurnalistik ada kebersamaan indah yang terjalin. Mudah-mudahan dapat terajut kembali setiap bulannya sesuai yang diinginkan Koordinator Humas dan Media PKS Jakarta Selatan, Adine Ningsih. Dan seluruh Tim Media DPC se Jakarta Selatan dapat berkumpul semua, amin.

PKS Jaksel Siapkan Pengamanan Pemilukada

pksjaksel - Untuk memaksimalkan kinerja Tim Media DPC, Humas dan Media PKS Jakarta Selatan mengadakan Pelatihan Jurnalistik di Kantor DPD PKS Jakarta Selatan, Sabtu (11/2).

Usai pembukaan, Koordinator Humas dan Media Jakarta Selatan Adine Ningsih mengawali Pelatihan Jurnalistik dengan materi Teknik Menulis Berita. Beliau memaparkan standar penulisan berita, mulai dari teras berita, isi berita dan penutup. Peserta pun diajak berlatih bagaimana menulis berita dengan tema bebas.

Setelah sholat dzuhur dan makan siang, Andi, Irfan dan Nano mengajak peserta untuk meliputi berita dengan handycam. Acara Pelatihan Jurnalistik adalah salah satu objek berita, selain wawancara dengan narasumber Adine Ningsih. Setelah bahan berita didapat, peserta pun diajak untuk mengeditnya sebelum di upload.

Dilanjutkan dengan materi Membuat Website, Muhamad Rovi mengawalinya dengan survey terhadap peserta Pelatihan Jurnalistik sampai sejauh mana intensitas peserta terhadap internet dan media online. Beliau pun meyakinkan peserta begitu mudahnya membuat website. Mulai dari membuat email, blog gratisan dan berbayar sampai memilih dan memiliki domain dan hosting dikupas tuntasnya.

Terasa mudah ketika Pelatihan Jurnalistik, padahal Sekretaris Umum DPD PKS Jakarta Selatan Sugeng Sukarni dalam sambutannya mengingatkan Tim Media DPC mengemban amanah yang cukup berat. Mulai dari penokohan Fasilitator Pemenangan Pemilukada (FPP), pencitraan PKS sampai pencitraan calon gubernur. “Tetap semangat, berjuang melalui Kehumasan dan Media serta fokus!” Tegasnya.

Sumber : PKS Jaksel

PKS Jaksel Siapkan Pengamanan Pemilukada

pksjaksel - Untuk memaksimalkan kinerja Tim Media DPC, Humas dan Media PKS Jakarta Selatan mengadakan Pelatihan Jurnalistik di Kantor DPD PKS Jakarta Selatan, Sabtu (11/2).

Usai pembukaan, Koordinator Humas dan Media Jakarta Selatan Adine Ningsih mengawali Pelatihan Jurnalistik dengan materi Teknik Menulis Berita. Beliau memaparkan standar penulisan berita, mulai dari teras berita, isi berita dan penutup. Peserta pun diajak berlatih bagaimana menulis berita dengan tema bebas.

Setelah sholat dzuhur dan makan siang, Andi, Irfan dan Nano mengajak peserta untuk meliputi berita dengan handycam. Acara Pelatihan Jurnalistik adalah salah satu objek berita, selain wawancara dengan narasumber Adine Ningsih. Setelah bahan berita didapat, peserta pun diajak untuk mengeditnya sebelum di upload.

Dilanjutkan dengan materi Membuat Website, Muhamad Rovi mengawalinya dengan survey terhadap peserta Pelatihan Jurnalistik sampai sejauh mana intensitas peserta terhadap internet dan media online. Beliau pun meyakinkan peserta begitu mudahnya membuat website. Mulai dari membuat email, blog gratisan dan berbayar sampai memilih dan memiliki domain dan hosting dikupas tuntasnya.

Terasa mudah ketika Pelatihan Jurnalistik, padahal Sekretaris Umum DPD PKS Jakarta Selatan Sugeng Sukarni dalam sambutannya mengingatkan Tim Media DPC mengemban amanah yang cukup berat. Mulai dari penokohan Fasilitator Pemenangan Pemilukada (FPP), pencitraan PKS sampai pencitraan calon gubernur. “Tetap semangat, berjuang melalui Kehumasan dan Media serta fokus!” Tegasnya.

Sumber : PKS Jaksel

Jumat, 10 Februari 2012

Runtuhnya Benteng Barshisha




Tersebutlah kisah seorang ‘alim yang taat beribadah. Karena ‘alimnya, dia tidak pernah bermaksiyat selama 200 tahun. Berkat ibadah dan kealimannya, 9.000 muridnya dapat berjalan di atas bumi. Para malaikat pun kagum terhadap hamba Allah yang satu ini.

Tetapi, apa kata Allah SWT atas kekaguman malaikat kepada hamba-Nya yang bernama Barshisha, “Apa yang kau herankan daripadanya. Sesungguhnya Aku lebih mengetahui apa yang tidak kamu ketahui. Dan sesungguhnya, Barshisha ada dalam pengetahuan-Ku. Di akhir hayat Barshisha yang terkenal alim itu berbalik menjadi kafir dan masuk neraka selama-lamanya hanya karena minum khamr,” kata Allah SWT.

Mendengar perkataan Allah SWT, iblis merasa menemukan kunci kelemahan Barshisha. Dan, bukanlah iblis jika dia tiada menggoda manusia agar menjadi temannya di neraka kelak. Maka datanglah iblis ke tempat peribadatan Barshisha dengan menyamar sebagai seorang yang alim dengan mengenakan pakain zuhudnya berupa kain tenun.

“Siapa engkau ini dan apa maumu?” tanya Barshisha. “Aku adalah hamba Allah yang datang untuk menolongmu dalam rangka mengabdi dan menyembah Allah,” jawab iblis. “Siapa yang hendak berbakti dan beribadah kepada Allah, cukuplah Allah yang menolongnya dan bukan engkau,” jawab Barshisha dengan hati yang masih tegar.

Melihat mangsanya begitu tegar pendiriannya, iblis mengambil jurus yang lain. Selama tiga hari tiga malam, iblis menyembah Allah tanpa makan, minum, dan tidur. Melihat tamunya beribadah sekhusuk itu, hati Barshisha mulai goyah. Barshisha kagum atas kekhusyukan tamunya yang terus menerus beribadah tiga hari tiga malam tanpa tidur, makan, dan minum sedikitpun.

“Padahal yang sealim ini tetap makan, minum, dan tidur bila beribadah kepada Allah,” sebuah suara mengusik hatinya. Didorong rasa ingin tahu, Barshisha lalu bertanya kepada tamunya bagaimana dia dapat beribadah seperti itu.

“Aku pernah berbuat dosa. Dan bila teringat akan dosaku, aku menjadi tidak bisa makan dan tidur,” ujar iblis yang berlagak alim. “Bagaimana agar aku dapat beribadah seperti kamu ?” desak Barshisha yang mulai terpikat taktik iblis. Kepada mangsanya, iblis lalu menyarankan agar Barshisha sekali waktu berbuat maksiyat kepada Allah, kemudian bertaubat. Dengan begitu dapat merasakan kenikmatan beribadah setelah mengenang dosanya.

Bujukan iblis mulai termakan Barshisha. Benteng imannya yang terakhir mulai goyah. “Apa yang harus aku kerjakan ?” desak Barshisha. “Berzina,” jawab iblis tegas. “Itu tidak mungkin. Aku tidak akan melakukan perbuatan maksiyat yang dosa besar itu,” jawabnya. “Jika tidak mau, membunuh orang saja, atau minum khamr yang dosanya lebih ringan, “ujar iblis. “Aku pilih minum khmar saja, tetapi dimana aku mendapatkannya,” desak Barshisha yang mulai termakan bujukan iblis. “Pergilah ke desa ini,” jawab iblis menunjukkan nama dan tempat desa yang dimaksud.

Atas saran iblis laknatullah, Barshisha pergi menuju desa yang dimaksud. Disana Barshisha bertemu seorang perempuan cantik yang menjual khmar. Barshisha membelinya dan langsung meneguknya. Karena tidak biasa, Barshisha kehilangan kesadaran. Dengan bernafsu, Barshisha memaksa penjual khamr untuk berzina. Saat Barshisha memaksa perempuan itu, suaminya memergokinya. Barshisha panik, suami perempuan itu dipukulnya hingga mati.

Iblis melaporkan peristiwa itu ke pengadilan dengan Barshisha sebagai terdakwa. Oleh pengadilan, Barshisha dijatuhi hukuman cambuk 80 kali sebagai hukuman minuman khamr, 100 kali cambukan atas hukuman berbuat zina. Bukan itu saja, Barshisha pun divonis hukuman gantung sebagai ganti memukul suami perempuan penjual khamr.

Saat Barshisha digantung, iblis menghampirinya, “Bagaimana keadaanmu Barshisha?”. “Siapa yang mengikuti orang jahat, beginilah akibatnya,” jawab Barshisha. “Aku telah berupaya 200 tahun untuk menggodamu sampai berhasil. Hari ini engkau digantung, bila engkau ingin turun, aku dapat menolongmu. Tetapi dengan syarat, sujudlah kepadaku,” ujar iblis. Barshisha yang sudah mulai putus asa menjawab, “Bagaimana aku dapat bersujud kepadamu, sedang tubuhku dalam gantungan.” “Tidak perlu susah payah, cukup engkau bersujud dan beriman kepadaku dalam hati,” kata iblis menegaskan. Maka bersujudlah Barshisha dalam hatinya kepada iblis. Matilah Barshisha dalam kekafiran menyembah iblis laknatullah.

Begitulah kisah seorang alim yang diakhir hidupnya dihinggapi rasa putus asa sehingga terbujuk rayuan iblis. Setelah berbuat dosa, seharusnya Barshisha bertaubat kepada Allah SWT atas semua dosanya. Tetapi, Barshisha karena rasa putus asa yang menderanya, Barshisha lupa kepada rahmat Allah yang akan mengampuni dan memberikan pertolongan bagi siapa saja yang mau bertaubat. [oman]

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More