Selasa, 20 Desember 2011

Terminal Manggarai ada di Setia Budi






Banyak orang yang menyangka Terminal Manggarai ada di Tebet. Ini berdasarkan ada dua kelurahan di Tebet yang menggunakan kata Manggarai, yaitu Kelurahan Manggarai Selatan dan Kelurahan Manggarai.

Bahkan, warga Tebet dan Setia Budi pun beranggapan sama ketika kami menanyakan keberadaan Terminal Manggarai. Penumpang dan awak angkutan umum pun setali tiga uang. Walau ada juga beberapa yang mengetahuinya.

Terminal Manggarai, menurut orang-orang yang hidup di tahun 1960 an dahulunya adalah sebuah taman. Denyut kehidupan perekonomian sudah terasa, karena bersinggungan dengan Stasiun Manggarai yang penuh dengan lalu lalang orang-orang kampung, dari Bogor, Jawa, bahkan dari Mangga Dua dan Kota.

Padahal jika kita jeli, di samping kantor Dinas Perhubungan yang ada di Terminal Manggarai terdapat Pos Polisi yang berinduk di Polsek Setia Budi. Ini menandakan Terminal Manggarai masih berada di Setia Budi, tepatnya di Kelurahan Pasar Manggis. [oman]

Sabtu, 17 Desember 2011

Mengenal Bang Sani (Triwisaksana)




Triwisaksana terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta periode 2010-2015 melalui Daerah Pemilihan Jakarta Selatan. Ia memangku amanah sebagai Wakil Ketua DPRD.

Ia menyelesaikan pendidikan SD, SMP di daerah Tanjung Priok, Jakarta Utara. Triwisaksana lulus dari SMA 1 Budi Utomo pada tahun 1989. Ia melanjutkan kuliah S1 untuk Jurusan Teknik Elektro di Universitas Trisakti Jakarta dan menyelesaikannya pada tahun 1995.

Setelah lulus Triwisaksana mengajar di Universitas Mercu Buana. Tidak puas hanya menyandang gelar S1, ia pun berangkat ke Inggris untuk mendalami studi Teknik Elektro di Birmingham University. Gelar Master of Science pun disandangnya pada tahun 1999.

Triwisaksana menikahi Lilia Sari, seorang sarjana S1 jurusan Bahasa Inggris dari Universitas Indonesia pada tahun 1994. Kini mereka dikaruniai 4 orang putra/i, yaitu Maryam, Fatih, Sarah dan Khalid.

Persinggungannya dengan PKS telah diawali sejak partai ini berdiri di tahun 1998 saat PKS masih sebagai Partai Keadilan. Saat itu ia menjadi Pengurus Pusat Informasi PK (PIPK) Cabang Inggris Raya.

Pada tahun 2005, Triwisaksana diangkat menjadi Ketua Umum DPW PKS DKI Jakarta. Sementara dalam Musyawarah Wilayah PKS tahun 2010, Triwisaksana resmi menjadi Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) PKS untuk periode jabatan tahun 2010-2015.

Selain menjadi Wakil Ketua DPRD, Triwisaksana juga mengemban amanah sebagai Ketua Badan Legislasi Daerah (Balegda) DPRD DKI Jakarta. Balegda adalah sebuah organ penting DPRD DKI untuk menggodok peraturan-peraturan yang dapat menentukan wajah Kota Jakarta masa kini dan masa mendatang. Pada tahun 2010, Balegda DPRD DKI berhasil menyelesaikan agenda legislasi daerah sebanyak 23 Peraturan Daerah.

Selain kegiatan kedewanan Triwisaksana juga aktif di berbagai kegiatan kemasyarakatan. Ia adalah Pembina Baitul Maal Sejahtera (BMS), sebuah lembaga keuangan mikro yang mendedikasikan diri untuk mengentaskan kemiskinan, mengurangi ketergantungan pada rentenir dan memberikan modal bagi usaha kecil dan menengah dengan model keuangan syariah. Triwisaksana juga menjadi Pembina Yayasan Pendidikan Aulia dan juga Pembina organisasi Relawan Jakarta.


Berikut profil lengkap Bang Sani

Pribadi
Nama Lengkap : Ir. Triwisaksana, M.Sc
Nama Panggilan : Sani
Tempat Lahir : Jakarta, 9 Juli 1971
Status : Menikah, Jakarta, 23 Juli 1994

Keluarga
Nama Istri: Lilia Sari
Nama Anak: Maryam, Fatih, Sarah, Khalid Ramadhan

Pekerjaan
1. Dosen/Wirausaha
2. Komisari PT. Transtama Logistik
3. Komisaris PT. Healthwise Indonesia
4. Anggota Legislatif DPRD DKI Jakarta dari PKS

Pendidikan
1. SDN 01 Gunung Sahari, Jakarta
2. SMPN 5 Pasar Baru, Jakarta
3. SMAN 1 Boedi Oetomo, Jakarta
4. S1 Universitas Trisakti
5. S2 University of Birmingham, United Kingdom

Alamat Rumah
Jl. Kenanga II RT.009 RW.01 Kelurahan Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan

Jabatan Struktural
1. Wakil Ketua DPW PK DKI Jakarta
2. Sekum DPW PKS DKI Jakarta
3. Pelaksana Harian Ketua Umum DPW PKS DKI
4. Ketua Umum DPW PKS DKI Jakarta

Pengalaman Organisasi
1. Ketua Rohis Universitas Trisakti
2. Senat Mahasiswa Universitas Trisakti
3. Yayasan RETAS
4. Ketua Yayasan AULIA
5. Pembina Baitul Maal Sejahtera
6. Pembina Majelis Akhlakul Kharimah (MAKKAH)


Website : www.triwisaksana.com
Twitter : http://twitter.com/triwisaksana

PKS Usung Pemilu Internal Partai Politik




JAKARTA - Wakil Ketua Fraksi PKS, Al Muzzammil Yusuf menyampaikan argumentasi Fraksi PKS yang mengusulkan penggunaan sistem proporsional tertutup termasuk di dalamnya pemilu internal partai politik sebagai sistem terbaik untuk pemilu kedepan.

“Setelah melalui kajian mendalam di internal Fraksi PKS, akhirnya kami memutuskan untuk mengajukan sistem proporsional tertutup yang diawali dengan pemilu internal partai politik.” Kata Ketua Panja PKS untuk RUU Pemilu di Kantornya, Nusantara I Gedung DPR RI (16/12/2011).

Alasannya. kata Muzzammil, banyak catatan kekurangan pada sistem proporsional terbuka yang diterapkan pada Pemilu 2009. Diantanya posisi partai politik lemah, caleg cenderung individualistik, biaya kampanye yang mahal karena setiap calon beriklan, sulitnya rekapitulasi hasil pemilu karena rumit.

“Ini semua mendorong manipulasi hasil pemilu oleh calon dan penyelenggara. Sehingga Pemilu 2009 kemarin paling rumit dibandingkan pada 1999 dan 2004. Untuk itu diperlukan penguatan posisi partai politik tanpa menegasikan aspirasi publik,” ujar Muzzammil.

Argumentasi lainnya, menurut Muzzammil, karena selama ini pengambilan keputusan di DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota ditentukan oleh fraksi yang merupakan wujud dari kekuasaan partai politik di DPR, bukan individu.

“ Untuk itu yang dibutuhkan oleh partai politik adalah orang-orang yang menjiwai ideologi dan program partainya,” ujar politisi dari Dapil I Lampung ini.

Kendati demikian, Muzzammil memahami kekhawatiran para pengamat politik dari sistem proporsional tertutup adalah oligarki elit partai politik. “Untuk itu PKS mengusulkan sebelum pemilu harus didahului dengan pemilu internal partai politik (preliminary election) yang melibatkan kader dan struktur partai politik di daerah dan di pusat.” Jelas Anggota Komisi I DPR RI ini.

Pemilu internal ini, kata Muzzammil, akan menjadi dasar penyusunan daftar calon anggota legislatif peserta pemilu. Dengan cara ini, maka kader-kader yang berpengalaman, memiliki kapasitas, berkontribusi, dan loyal yang akan terpilih sesuai dengan amanat UU Partai Politik yang menghendaki kader internal partai sendiri untuk maju dalam Pemilu dan duduk sebagai anggota legislatif.

“Jika ini diterapkan maka pemilu kedepan akan memunculkan kader-kader terbaik partai politik yang duduk di DPR/DPRD, bukan semata individu yang populer dan memiliki dana kampanye yang besar,” tegas Muzzammil.

TRIBUNNEWS.COM

Kamis, 15 Desember 2011

Bang Sani : PU Dihimbau Teliti Memilih Kontraktor




KEBON SIRIH - Dinas Pekerjaan Umum (PU) diminta agar lebih teliti saat memilih kontraktor yang menangani berbagai proyek pembangunan. Ambruknya Jembatan Marunda di Jakarta Utara yang sedang dalam proses pembangunan dianggap akan menjadi pengalaman berharga agar cermat memilih kontraktor. “Jadi, ke depannya dinas PU dapat lebih teliti memilih kontraktor yang akan melaksanakan proyek-proyek pembangunan di Jakarta,” ujar Wakil Ketua DPRD DKI, Triwisaksana, Selasa (13/12).

Menurut pria yang akrab disapa Sani ini, ambruknya jembatan yang menghubungkan Jalan Bulak Cabe dengan Kampung Sawah, Cilincing, Jakarta Utara, bisa menjadi pelajaran berharga agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI benar-benar meneliti kembali kredibilitas dari kontraktor yang menangani proyek pembangunan.

Tak hanya itu, ia juga meminta, kasus jembatan rubuh ini harus diselidiki secara mendalam oleh inspektorat wilayah DKI untuk melihat ada atau tidaknya indikasi penyimpangan. Terlebih, penyelidikan atau penelitian kasus yang memungkinkan terjadinya penyimpangan seperti ini dinilai Sani merupakan ranah kerja atau wilayah dari inspektorat DKI.

Dia juga menambahkan, untuk waktu mendatang, Dinas PU seharusnya mengetahui terlebih dahulu kredibilitas perusahaan yang bekerja sama dengan Pemprov DKI untuk menghindarkan kejadian serupa terulang lagi. “Seperti misalnya, kasus jembatan ambruk atau sekolah rubuh beberapa waktu lalu, harusnya si kontraktor langsung di-black list,” kata Sani.

Bahkan, Sani juga menilai, kasus seperti ini perlu ditindaklanjuti secara hukum seperti diajukan ke Kejaksaan, Badan Pengawas Keuangan (BPK), dan bahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), jika memang diduga ada indikasi permainan.

Senada dengan Sani, anggota DPRD yang juga kader Partai Amanat Nasional, Wanda Hamidah, menuturkan, hal serupa akan ada setiap saat jika Pemprov DKI tak menerapkan sanksi tegas bagi kontraktor pada kasus Jembatan Marunda. “Semua pihak yang harusnya bertanggung jawab perlu mendapatkan sanksi atau punishment untuk memberikan efek jera bagi mereka,” kata Wanda.

Selama ini, menurut Wanda, Pemprov hanya bicara di depan media ingin memasukkan kontraktor yang memang tidak berkompeten menjalankan tugasnya dalam daftar hitam. "Ngomongnya saja, tapi kenyataannya?” kata Wanda menambahkan.

Wanda juga berpendapat, seharusnya pemprov tak perlu menunggu laporan untuk langsung turun tangan mengatasi masalah ini. Wanda turut menuding tindakan pengawasan yang selama ini dilakukan inspektorat DKI hanyalah sebuah basa-basi dan formalitas. “Contohnya saja bangunan sekolah kemarin. Baru saja direhab, sudah roboh, itu pasti ada sesuatu yang salah. Mestinya tidak perlu menunggu laporan, langsung turun tangan, selidiki kasus itu,” kata Wanda.

Bang Sani

Salam World, Jejaring Sosial Komunitas Muslim




Jakarta--Komunitas muslim memiliki jejaring sosial muslim pertama dengan konten terlengkap dengan jaminan halal karena berisi konten yang tidak berbahaya terutama bagi generasi mudanya.

"Salam World adalah jejaring pertama di dunia yang membawa nilai-nilai Islam yang diperuntukkan bagi 1,5 miliar muslim seluruh dunia," kata Kepala Bagian Kerja Sama Salam World, Nedim Kaya.

Sebagai upaya untuk meningkatkan pengguna jejaring sosial muslim tersebut, Salam World menggandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan menandatangani nota kesepahaman dan sejumlah organisasi Islam lainnya akan segera diluncurkan pada 2012.

Peluncuran besar-besaran Salam World yang berkantor pusat di Istambul, Turki akan dilakukan pertengahan 2012. Sementara Indonesia akan menjadi kantor untuk kawasan Asia Tenggara karena memiliki pengguna internet muslim terbesar di dunia yaitu mencapai 35 juta.

Sejak dibentuk pertama kali pada setahun terakhir, Salam World telah memiliki 50 juta pengguna dan memiliki target 100 juta pada setahun ke depan. Total pengguna ditargetkan hingga lima tahun ke depan mencapai 750 juta pengguna.

Republika

Rabu, 14 Desember 2011

Bang Sani : Perlu Kerjasama Tripartit Atasi Banjir




Jakarta - Musim hujan sudah datang. Sejumlah wilayah di Indonesia bahkan sudah terlanda banjir akibat curah hujan tinggi dan kerusakan lingkungan. Beberapa kawasan di Jakarta juga sudah kebanjiran. DKI Jakarta yang berada di dataran rendah dengan posisi di barat laut pulau Jawa, menyebabkan wilayah ini sangat rentan mendapat limpahan air banjir dari wilayah sebelah selatan yang lebih tinggi. Karena itu banjir menjadi ‘agenda’ tahunan warga Jakarta.

Karena itu penanganan banjir di Jakarta tidak bisa dilakukan secara sepihak oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta semata. Sebagai Ibukota, penanganan banjir di Jakarta harus dilakukan secara simultan dengan tiga pihak.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Tnwisaksana mempunyai pandangan tersendiri tentang bagaimana mengatasi banjir yang selalu melanda Ibukota setiap tahun ini. Menurut pria yang akrab disapa Bang Sani ini, mengatasi masalah banjir di Jakarta harus melibatkan Tripartit.

“Untuk penanganan banjir di Ibukota ini tidak bisa dilakukan sendiri sendiri, harus ada semacam kesepakatan tiga pihak, yaitu pemerintah pusat, Pemprov DKI Jakarta, dan warga Jakarta sendiri," ujar Sani saat berbincang dengan Republika di Jakarta, Kamis (8/12/2011).

Karena Jakarta adalah provinsi dengan status daerah khusus Ibukota, menurut Bang Sani, pemerintah pusat ikut berperan penting dalam penanganan banjir di Jakarta. Apalagi Jakarta memang menjadi pusat pemerintahan, banyak kantor kementerian dan lembaga negara yang berkedudukan di provinsi ini.

Dia mengatakan, pengerukan 13 sungai di Jakarta menjadi domain utama pemerintah pusat, dalam hal ini adalah Kementerian Pekerjaan Umum. “Kapasitas sungai-sungai ini sudah tidak memadai lagi untuk menampungair dari Puncak yang datang ke Jakarta. Apalagi banjir di Jakarta ini kan bersumber dari tiga arah, yaitu Puncak, langit, dan laut,” ujar Sani.

Yang kedua, lanjut Sani, pihak Pemprov DKI Jakarta harus segera menyelesaikan proyek pembuatan waduk dan normalisasi sungai-sungai di Jakarta, termasuk proyek pembuatan gorong-gorong. Seharusnya, kata dia, proyek ini selesai pertengahan tahun. Tapi sayang sampai memasuki musim hujan ini, proyek ini belum selesai sehingga menimbulkan kemacetan lalulintas dan genangan air di mana-mana.

Anggota Badan Legislasi Daerah DPRD DKI Jakarta ini juga mengajak agar warga Jakarta turut menjaga lingkungan masing-masing. Karena bagaimanapun baiknya kebijakan pemerintah tidak akan berhasil tanpa didukung oleh kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungannya. Dia mencontohkan, banyaknya gorong-gorong yang tidak berfungsi akibat tersumbat oleh sampah sehingga air hujan meluber ke jalanan.

Bang Sani juga mengatakan, terkait normalisasi sungai-sungai di Jakarta. Pemprov DKI Jakarta perlu berkomunikasi dengan tokoh-tokoh masyarakat, khususnya masyarakat yang tinggal di bantaran kali. Normalisasi sungai-sungai di Jakarta tidak akan berhasil tanpa mempertimbangkan keberadaan masyarakat yang tinggal di bantaran kali.

“Pada dasarnya tanah yang didiami warga di sepanjang kali itu bukan tanah mereka, jadi harus dibebaskan. Tapi sisi kemanusiaan juga harus dipertimbangkan karena mereka juga warga Jakarta yang telah mendiami daerah itu sejak lama. Tidak bisa dipandang sebelah mata,” tegasnya.

Karena itu, pemerintah perlu merelokasi masyarakat di sepanjang sungai ke rumah susun yang layak dan terjangkau. “Apalagi sudah ada alokasi dana sebesar Rpl.3 triliun untuk tahun 2012 dari Bank Dunia untuk program normalisasi sungai-sungai dan pembuatan waduk di Jakarta,” ungkap pria kelahiran Jakarta 40 tahun lalu Ini.

Meski demikian, Sani mengapresiasi positif berbagai upaya yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta dalam mengantisipasi banjir. Bagaimanapun, sambungnya, kesadaran bersama dari berbagai pihak sangat diperlukan dalam mendukung program penanganan banjir di Jakarta.

“Sebaiknya program normalisasi sungai dan pembuatan waduk di Jakarta bisa selesai sebelum pergantian kepemimpinan di DKI Jakarta pada Maret tahun depan. Sehingga masalah banjir di Jakarta bisa dikurangi secara bertahap ke depannya,” tutup Sani.

Bang Sani

Area Khusus Wanita Diterapkan di Bus TransJakarta




Jakarta - Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta mulai melakukan sosialisasi untuk penerapan area khusus wanita di dalam bus TransJakarta. Sosialisasi yang telah dimulai sejak Senin (12/12/2011) kemarin, berdasarkan atas hasil survey yang dilakukan oleh BLU TransJakarta.

Banyaknya kasus pelecehan yang terjadi di bus TransJakarta (busway) membuat manajemen Badan Layanan Umum (BLU) TransJakarta selaku operator bus TransJakarta berencana menerapkan pemisahan penumpang di dalam bus TransJakarta.

Saat dilakukan survey terhadap pengguna wanita, ternyata rencana tersebut pun mendapat tanggapan yang sangat baik. Dimana sebanyak 90 persen menyetujui adanya pemisahan penumpang menurut jenis kelamin.

"Berdasarkan hasil survey yang dilakukan terhadap penumpang wanita, sebanyak 90 persen menyatakan setuju adanya bus khusus wanita atau pemisahan menurut jenis kelamin di dalam angkutan umum TransJakarta," kata Kepala BLU Transjakarta, M Akbar di Jakarta, Selasa (13/12/2011).

Dilakukannya survey ini setelah pihaknya mengetahui data kasus pelecehan seksual di atas bus TransJakarta meningkat dari tahun ke tahun. "Kita telah merencanakan, kemudian membuat survey wawancara kepada penumpang. Upaya ini untuk menekan kasus pelecehan seksual yang terjadi," ujar Akbar.

Akbar melanjutkan rencananya, pemisahan dilakukan dengan membedakan tempat duduk penumpang. Untuk penumpang perempuan akan menggunakan tempat duduk di bagian depan, sementara penumpang pria mengambil tempat duduk di bagian belakang.

"Nantinya pemisahan ini akan didukung dengan pemasangan stiker dan petugas yang mengarahkan penumpang," ungkapnya.

Dia berharap dengan adanya pemisahan penumpang semacam ini, penumpang akan lebih waspada dan menjaga diri terhadap penampilan seseorang maupun penumpang lainnya.

Selain itu, angka pelecehan seksual di dalam bus transjakarta juga dapat menurun. "Nantinya penerapan ini akan dapat menjadi sebuah kebiasaan dalam menggunakan angkutan Busway," jelasnya.

Seperti diketahui, kasus pelecehan seksual atau asusila dalam Busway meningkat. Tercatat, sejak bulan Januari hingga November 2011, sudah 8 kasus tindak asusila terjadi dalam Busway. Jumlah tersebut meningkat dibanding tahun 2010 yang hanya sebanyak empat kasus tindak asusila atau pelecehan seksual. Inilah

Selasa, 13 Desember 2011

Saksi PKS Bacakan Surat Pemecatan Yusuf Supendi




Sidang lanjutan perkara gugatan Yusuf Supendi (YS) kepada pimpinan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (13/12) mendengarkan keterangan dua orang saksi dari PKS. Saksi pertama adalah Muhammad Syauqi, Sekretaris Dewan Syariah Pusat (DSP) periode 2004-2006, dan Iman Nugraha, Sekretaris Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO).

Di hadapan majelis hakim yang diketuai oleh Subiantoro, Syauqi membacakan surat keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPS) PKS tentang pemberhentian YS dari keanggotaan PKS. Menurut Syauqi, dalam surat bertanggal 29 Oktober 2009 yang ditandatangani oleh Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq dan Anis Matta selaku Sekretaris Jenderal PKS, alasan pemberhentian YS ada tiga. Pertama, sebagai anggota partai YS telah melakukan pelanggaran di bidang keuangan, yakni mengabaikan kewajiban kepada partai sebagaimana diatur dalam Peraturan Partai tentang Keuangan Nomor 005/D/SKEP/DPP-PKS/1427 tentang infaq wajib anggota Dewan, Pejabat Tinggi, dan pejabat lainnya yang berasal dari PKS.

Kedua, YS tidak melakukan pemeliharaan citra partai dan pimpinan partai sebagaimana mestinya sebagai anggota partai. Dan ketiga, yang bersangkutan tidak mengindahkan surat teguran yang dikeluarkan oleh BPDO. BPDO sendiri sudah mengeluarkan dua kali surat peringatan untuk YS masing-masing No. 01/D/PRT/BPDO-PKS/1428 tertanggal 07 Juni 2007 dan No. 03/D/PRT/BPDO-PKS/1429 tertanggal 27 Oktober 2008.

Pengacara PKS Zainuddin Paru menyatakan, keterangan saksi Syauqi menjawab persoalan yang selama ini ditanyakan oleh pihak penggugat bahwa pemecatan YS tidak ada suratnya.

Dalam kesempatan tersebut Syauqi juga menjelaskan mengenai proses pemberhentian YS. Proses dimulai ketika Majelis Syuro PKS mengeluarkan surat No. 01/MS-VII/1426 tertanggal 26 Mei 2005. Pertimbangan Majelis Syuro PKS mengeluarkan surat tersebut adalah yang bersangkutan terbukti melakukan pelanggaran syar’i dan amanah maaliyah (amanah pengelolaan keuangan). Atas dasar pertimbangan itu Majelis Syuro kemudian memutuskan; pertama, mewajibkan YS mengembalikan dana aitam (anak yatim) selambat-lambatnya tanggal 30 Juni 2005. Kedua, mengembalikan segala tanggungan maaliyah (keuangan) selambat-lambatnya tanggal 26 Agustus 2005.

Ketiga, memerintahkan kepada YS untuk menunaikan infaq wajib anggota dewan sebagaimana SK DPP No. 24/SKEP/DPP-PKS/IV/1425. Keempat membayar denda sebesar Rp. 3.000.000 kepada Dewan Syariah Pusat selambat-lambatnya tanggal 26 Agustus 2005.

Kelima, menjatuhkan skorsing kepada Yusuf Supendi dari kegiatan partai selama tiga bulan. Dan selama masa skorsing yang bersangkutan wajib meminta nasehat kepada Ketua DSP periode 2005-2010.

Saksi kedua adalah Iman Nugraha, sekretaris BPDO. Selain menjelaskan soal proses pemberhentian YS, Iman juga memaparkan fitnah-fitnah yang disebarkan oleh YS, baik melalui buku putih maupun pesan singkat melalui ponsel (sms). Di antaranya, Iman mengungkapkan ihwal pernyataan YS yang menyebutkan Ketua Majelis Syuro PKS menyimpang dari putusan Majelis Syuro yang merekomendasikan dukungan kepada pasangan Amin Rais dan Siswono Yudohusodo pada Pilpres 2004. “Tidak ada rekomendasi lain dari Majelis Syuro selain dukungan pada Amin Rais dan Siswono,” kata Iman.

Fitnah lainnya adalah terkait apa yang disebut oleh YS sebagai ancaman kepada dirinya dari Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq. Menurut Iman, kalau dibaca lengkap isi sms pimpinan PKS adalah sebuah nasehat. Namun yang disebarkan YS isinya dipenggal sehingga maknanya berbeda.

Iman pun membacakan transkrip sms dimaksud. “Selama ini ikhwah yg marah pd antum dan ingin merespon secara fisik dan hukum selalu kami tahan, ihtiromanli fadllikum ‘alaina …. Sekarang sulit menahannya karena antum sdh melangkah terlalu jauh!! Kalau boleh ana kasih saran, baiknya antum mulai mengosongkan rumah…khawatir ada yg tdk dapat menahan diri”

Namun yang disebarluaskan, lanjut Iman, hanya bagian akhirnya saja, ‘…kalau boleh ana kasih saran, baiknya antum mulai mengosongkan rumah …khawatir ada yg tdk dapat menahan diri’, sehingga maknanya berbeda.


DPP PKS

PKS Dukung Penuh Penegakan Hukum terhadap Koruptor




JAKARTA – Kebijakan moratorium pemberian remisi, asimilasi dan pembebasan bersyarat bagi narapidana tindak pidana korupsi, dan terorisme yang dikeluarkan Kementerian Hukum dan HAM terus menuai polemik di Tanah Air.

Fraksi PKS di DPR menilai, kebijakan pemerintah terkait penegakan hukum di negeri ini harus berdasarkan koridor hukum yang berlaku. Hal itu dikatakan Wakil Ketua Komisi III DPR, Nasir Djamil.

Menurutnya, penegakan hukum yang tidak berdasarkan kepada koridor perundang-undangan yang berlaku, justru dapat menimbulkan ketidakadilan bagi masyarakat, terutama terpidana atau warga binaan. "Kami setuju dan mendukung penuh upaya penegakan hukum di Indonesia sepanjang penegakan hukum itu berada dalam koridor hukum yang jelas," ujar Nasir di Jakarta, Ahad (10/12).

Dia mencontohkan, keputusan pengetatan remisi yang sebelumnya disebut moratorium yang dibuat Kementerian Hukum dan HAM. Padahal, pengaturan tentang hal itu sudah diatur dalam UU No. 12 tahun 1995 dan PP No. 28 tahun 2006. "Jadi, jangan (keputusan dibuat hanya) dengan telepon dapat membatalkan Surat Keputusan (sebelumnya)," cetusnya.

Terlebih lagi, lanjut Nasir, surat edaran tertanggal 31 Oktober 2011 ke setiap Kanwil Lapas yang mencantumkan kata-kata tidak memberikan remisi dalam menyambut hari Natal 2011. "Ini adalah hal yang bertentangan dengan UU No. 12 tahun 1995 dan PP No. 28 tahun 2006, di mana remisi itu adalah hak warga binaan berkenaan perayaan hari besar agama," kata dia.

Yang dikhawatirkan, menurut dia, akan menimbulkan kecemburuan SARA dan perbedaan perlakuan yang tidak seimbang, di mana pada hari Idul Fitri kemarin para terpidana atau warga binaan telah mendapatkan hak remisi-nya.

"Dapat kita bayangkan, bagaimana kalau dari 102 orang terpidana atau warga binaan yang telah menerima salinan surat keputusan tertunda hanya karena perintah telepon dan surat edaran tertanggal 31 Okt 2011 tersebut. Ini salah satu bagian dari alasannya," kata anggota DPR dari Daerah Pemilihan Aceh I ini.

Republika

Miranda Bisa Bongkar Bongkar Century



Jakarta - Terseretnya mantan Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia Miranda S Goeltom dalam kasus cek pelawat, diyakini akan berimbas pada terbukanya mega skandal Century.

Sebab, posisi Miranda ketika bailout bank Century adalah sebagai Deputi senior. Jabatan yang strategis dalam pengambilan kebijakan bailout.

"Kalau Miranda merasa tidak dilindungi, bisa jadi Miranda akan membeberkan informasi yang dia ketahui tentang bailout Century," ujar Ketua DPP PKS Nasir Jamil, kepada inilah.com, Senin (12/12/2011).

Hingga kini, tugas tim pengawas (Timwas) Century sudah diputuskan diperpanjang hingga satu tahun. Perpanjangan ini tidak terlepas dari terpilihnya pimpinan KPK yang baru. Apalagi, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga masih melakukan audit forensik.

Menurut Nasir, yang juga Wakil Ketua Komisi III DPR, Miranda bisa membuka informasi bailout yang merugikan negara hingga Rp 6,7 triliun ini. PKS sendiri, berharap ada celah agar misteri kucuran dana bailout tersebut bisa menemui titik terang.

"Informasi dari Miranda tentang bailout Century sangat membantu untuk membuka misteri kucuran dana ke bank tersebut," katanya.

Minggu, 11 Desember 2011

Malaikat Isroil Menjemput Ustadz Abdul Aziz Matnur, Lc







Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un. Satu lagi Kader terbaik kita di panggil Allah SWT, Abdul Aziz Matnur anggota Wilayah Dakwah (Wilda) Banten dan Jawa Barat DPP Partai Keadilan Sejahtera meninggal dunia tadi pagi (10/12) di kediamannya Jl. H.Ilyas RT. 01 RW.10 Petukangan Utara Pesanggarahan Jakarta selatan pukul 10.15 wib.

Menurut Muhammad Yamin, ketua DPC Partai Keadilan Sejahtera Pesanggarahan, Almarhum meninggal mendadak disebabkan serangan jantung koroner saat sedang mengisi pengajian rutin ibu-ibu yang diadakan di rumahnya.

"Sebelumnya Waktu itu beliau sempat pingsan, dan diperiksa oleh salah seorang anggota jamaah yang menjadi dokter saat hadir dalam pengajian" Tuturnya.

Yamin menjelaskan, bahwa Saat kejadian abdul Aziz sempat dilarikan ke Rumah Sakit Aminah di Jl. Kreo Selatan Larangan Tangerang yang berjarak tidak jauh dari rumah kediamannya. Namun hingga sampai di Rumah Sakit nyawanya sudah tidak tertolong lagi.

"Menurut dokter beliau sudah meninggal dunia sejak di rumah" Kata Yamin yang sempat bermain bulutangkis dengan almarhum paginya.

Nampak ratusan kader PKS dan masyarakat hadir untuk melayat dan mensholatkan serta menghantarkan jenazah almarhum ke pemakaman di daerah Kreo Selatan Larangan Tangerang Banten tempat Almarhum di lahirkan.

Turut hadir para tokoh PKS seperti Ustadz Ma'mur Lc, ketua Wilda Banjabar, Nasir Jamil dan Mutamimul Ula yang merupakan anggota DPR RI dari PKS dan Triwisaksana wakil DPRD DKI Jakarta.

Abdul Aziz Matnur merupakan putra Jakarta yang lahir tanggal 9 November 1969. Almarhum meninggalkan 4 orang anak yang masih sekolah di bangku SMA dan SMP dari pernikahannya dengan Fatimah.

Sebelumnya pernah menjabat menjadi ketua DPD Partai Keadilan Jakarta Barat pada tahun 1998 yang menghantarkannya menjadi anggota DPRD DKI Jakarta periode tahun 1999-2004.

Selain sebagai aktifis partai, almarhum juga dikenal sebagai muballigh di kalangan masyarakat yang kerap mengisi kajian-kajian Tafsir Qur'an di Masjid atau pembicara dalam acara seminar.

Semoga segala amal ibadahnya di terima oleh Allah SWT dan diberikan tempat yang sebaik-baiknya disisi-Nya. Inna lillahi wa inna Ilaihi roji'un. (Mjundi)


Sumber: PKS Kebun Jeruk
Foto : Khairuddin Safri

Sabtu, 10 Desember 2011

Malam Ini Gerhana Bulan Total




Masyarakat di seluruh Indonesia bisa menyaksikan Gerhana Bulan Total (GBT) yang akan berlangsung selama 51 menit 8 detik nanti malam, Sabtu (10/12). Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma’ruf Amin, mengatakan, Islam menganjurkan pelaksanaan shalat khusuf.

Dalam ceramahnya pada hari Kamis (8/12) Ma'ruf Amin juga mengingatkan pentingnya meluruskan akidah kepada Allah. Peristiwa langka tersebut hendaknya dijadikan sebagai peneguh iman. Bahwasanya Allah berkuasa atas alam semesta.

“Jika Allah mampu mendekatkan bumi dan matahari, maka sangat mungkin menjadikanya saling bertabrakan,” katanya.http://www.blogger.com/img/blank.gif

Ma'ruf Amin menegaskan, GBT tak berkaitan dengan kejadian apa pun. Termasuk mengaitkannya dengan kematian seseorang. Penegasannya bersumber dari Rasulullah saat menampik anggapan sebagian orang kala itu. Mereka mengaitkan peristiwa gerhana dengan kematian putra Rasulullah, Ibrahim.

Menurut Kepala Observatorium Bosscha, Hakim L. Malasan, GBT itu akan bisa disaksikan dengan mata telanjang mulai pukul 18.33 WIB-00.29 WIB. Puncak gerhana diprediksi berlangsung pada pukul 21.06 WIB-21.57 WIB.

PKS Gresik
Info Gerhana

Jumat, 09 Desember 2011

Dengan syuro' kita menjalankan sunnah Rasul. Berhasil atau tidak berhasilnya rencana bukan halangan untuk kita syuro'. Sedikit atau banyak yang hadir syuro' bukan alasan untuk kita tidak syuro'.

Sebuah kenangan ketika Pemilu 2009, DPRa PKS Pasar Manggis merancang strategi untuk memenangi dakwah di Pasar Manggis.


Rihlah Kebun Binatang








pkspasarmanggis. Ahad, 30 Oktober 2011, keluarga besar DPRa PKS Pasar Manggis rihlah ke Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Selatan. Biasanya, setelah Ramadhan, DPRa PKS Pasar Manggis mengadakan Halal bi halal. Namun, untuk tahun ini karena beberapa hal, halal bi halal berubah menjadi rihlah. Rihlah ini pun maju mundur, karena pertimbangan waktu yang terlalu singkat dan tempat yang dibidik tidak memuaskan, dan jadilah tanggal 30 Oktober 2011 di Kebun Binatang Ragunan.

Berita Terkait :
Rihlah Kebun Binatang

Festival Muharam 1



Menyegarkan kembali ingatan kita, DPRa PKS Pasar Manggis telah mengadakan Festival Muharam, dan tahun ini 1433 H, kita akan mengadakan lagi bekerja bersama-sama lagi, walau mungkin berbeda, tidak seperti tahun-tahun yang lalu, tetapi semangat itu harus tetap ada.

Ketika Warga Tegal Mohon Maaf Kepada Fachri Hamzah



Islamedia - Ada hal menarik dalam Bedah Editorial di stasiun televisi metrotv Jum'at (9/12) pagi, salah seorang penelpon dengan nama Slamet yang berasal dari Tegal Jawa Tengah tiba-tiba melontarkan permintaan maafnya kepada Anggota Dewan dari PKS Fachri Hamzah.

Munculnya permintaan maaf ini diawali saat penelpon memberikan komentar tentang tema yang dibawakan dengan tema "Membonsai Kasus Nazaruddin", terlihat kasus mengalami kemandekan peradilan. Fakta inilah yang membuat Pa Slamet memberikan komentarnya bahwa kinerja KPK gagal menangani kasu-kasus besar. Penangangan kasus besar juga tidak lewat dari komentarnya, seperti kasus Bank Century dan Pajak Gayus.

"Dulu saya sempat Suudzon dengan Pa Fachri karena tiba-tiba menginginkan pembubaran KPK, namun alhamdulillah kini saya sudah memahami dan akhirnya saya menganggap wajar apabila wacana pembubaran KPK muncul, karena melihat kinerja KPK yang tidak bisa berani tegas menangai kasus-kasus besar" demikian petikan ungkapan Pa Slamet diujung Telepon. Ungkapan permintaan maaf ini sekaligus bisa jadi mewakili suara hati seluruh warga Indonesia yang pernah sempat berpandangan negatif terhadap pandangan Fachri Hamzah.

Lebih lanjut Pa Slamet berharap pimpinan KPK yang baru tegas dalam menangi kasus-kasus besar di negeri ini, sehingga publik Indonesia percaya bahwa KPK layak untuk dilanjutkan.[ismed/metro]

Islamedia

Ingin Jadi Biarawati, Viviana Espin Malah Masuk Islam



Bagaimana jadinya jika seorang Katolik ingin mendekat kepada Tuhan dengan mempelajari Alkitab, namun justru menemukan banyak hal yang tidak masuk akal di dalamnya? Viviana Espin pernah mengalaminya.

Wajahnya cantik. Ia dilahirkan di Ekuador. Semasa kesil, kesulitan ekonomi yang menghimpit keluarganya membuat sang ayah sering berbuat kasar. Sang ibu yang sayang Espin memasukkannya ke sekolah Katolik. Agar Espin tumbuh menjadi pribadi yang dekat dengan Tuhan, alasannya.

"Itu adalah salah satu sekolah terbaik di kota kami. Ia bisa menyombongkan diri bahwa aku sudah bersekolah kepada teman-temannya," kenang wanita ini.

Di sekolah, Espin dekat dengan guru-gurunya. Kehidupannya terasa nyaman saat itu. Hingga tibalah masa sulit kembali ia alami saat kedua orangtuanya bercerai. Espin yang ketika itu berusia delapan tahun sempat mengalami trauma. Ia kian suka menyendiri berada di tempat yang sepi, agar bisa berbicara dengan alam. Menyendiri ternyata sangat mengasyikkan bagi Espin. Ia pun memulai kebiasaan itu untuk memperoleh kedamaian. “Berbaring di halaman sekolah, menikmati melihat langit dan merasakan angin. Hal ini terasa begitu damai,” ujar Espin.

Selain senang menyendiri, selepas orang tuanya bercerai, Espin juga suka curhat dengan biarawati. Kedekatan dengan biarawati dan asupan kasih sayang mereka membuat Espin ingin mengabdikan diri menjadi biarawati. Ibunya kaget dan marah ketika Espin yang saat itu berusia 12 tahun menyampaikan keinginannya.

"Ibu senang kau dekat dengan Tuhan, tetapi ibu juga ingin kau memberikan ibu cucu-cucu!"

Mendapati penolakan keras dari ibunya, Espin memutuskan mendekat kepada Tuhan dengan jalan berbeda. Espin ingin memperdalam belajar Alkitab. Anehnya, setelah ia membaca halaman demi halaman Alkitab, ia justru merasakan banyak hal yang tidak masuk akal.

"Itu mendorong aku untuk perlu tahu di mana sisanya agar bagian itu menjadi lengkap. Dalam pandanganku semuanya serba tidak jelas dan tak logis,” kata Espin.

Espin merasa ada yang tidak ia temukan dalam Alkitab. Untuk menemukan "bagian yang hilang" itu Espin mempelajari banyak agama dan keyakinan: Yudaisme, Buddhisme, Agnostisisme, Hindu dan Kristen, dan sekte-sekte yang berbeda lainnya.

Semula Espin tak tertarik untuk mempelajari Islam karena persepsi buruk yang telah dibangun oleh media di negaranya. Namun setelah tak puas dengan seluruh ajaran itu, Espin pun mencaritahu tentang Islam. Ternyata apa yang dipersepsikannya selama ini salah. Espin justru menemukan hal yang sama sekali berbeda dalam Islam.

“Islam bisa menjawab pertanyaan tentang ‘berapa banyak Tuhan yang ada’,” kata Espin. Jawaban ‘hanya satu’ kemudian menjawab pertanyaanya tentang Yesus yang ada di Alkitab. Saat itu, ia sadar bahwa Alkitab telah berubah. Ia lantas membaca riwayat hidup Nabi Muhammad SAW.

Ibunya kembali marah. Kali ini kemarahannya bahkan lebih besar, karena Espin yang saat itu berusia 18 tahun mengatakan ingin menjadi muslim. Bibi Espin datang membantu sang ibu dengan membawa buku yang menyerang Islam. Espin sempat ragu-ragu dan mengurungkan niatnya masuk Islam.

Beberapa bulan kemudian, Espin bertemu dengan seorang pria Muslim dari Arab Saudi. “Kami jatuh cinta dan aku meninggalkan rumah untuk menemuinya di Mesir dan menikah dengannya,” kata Espin.

Di Mesir, Espin masih ragu-ragu dengan Islam akibat propaganda buku yang dibacanya. Beruntunglah ia bertemu dengan Raya, seorang wanita yang pengetahuan agamanya luas. Espin menjadi yakin dan hatinya mantap dengan Islam. Pada 30 Agustus 2009, Espin pun bersyahadat dan menjadi muslimah.

Bersama Dakwah

Kerendahan Hati dan Kepekaan Sosial



Merendahlah, engkau kan seperti bintang-gemintang
Berkilau di pandang orang
Diatas riak air dan sang bintang nun jauh tinggi
Janganlah seperti asap
Yang mengangkat diri tinggi di langit
Padahal dirinya rendah-hina

Alangkah nikmatnya dicintai dan mencintai, dipercaya dan mempercaya, Alangkah
mengharukannya dukungan rakyat yang tanpa pamrih. Kadang mereka lebih galak
membela kita daripada kita yang mereka bela. Rakyat bisa datang berjalan kaki
bermil-mil, dalam panas dan haus. Untuk apa mereka begitu antusias ? Apa jaminan
caleg dan jurkam yang berjanji memperjuangkan nasib mereka ?

Dukungan ini tak lepas dari realita yang mereka temukan dalam kehidupan para kader
di pelbagai medan kehidupan. Yang komitmen kerakyatannya tak terragukan. Yang
kepekaannya terhadap nasib mereka selalu hidup dan tajam. Yang tertempa oleh keikhlasan
dan kesabaran sehingga tak tergiur oleh iming-iming dunia, KKN atau
berbagai tekanan, ancaman atau godaan. Kecuali bila Anda adalah sekian dari sekian
kekecualian, penumpang gelap di gerbong atau lok keadilan.

Akan teruskah dukungan berdatangan, ataukah seperti penumpang bus yang silih
berganti dan berbeda kepentingan atau turun dengan penuh umpatan penyesalan ?
Demikian mengharukan dukungan datang. Tetapi awas, tiba-tiba ia dapat berubah
menjadi taufan dan amuk balik yang mematikan.

Rakyat terlalu lelah untuk bisa memahami tokoh partai, kiayi muda atau aleg yang
takut mengunjungi mereka, karena harus berhati-hati jangan sampai kemeja mahalnya
ternoda debu di gubug mereka. Atau pantalonnya lusuh karena duduk diatas bangku
reot di warung mereka. Atau nafasnya sesak duduk di rumah mereka yang kecil dan
kurang udara.

Atau jangan sampai mobil hasil dukungan rakyat tergores di gang
sempit tempat domisili mereka. Rasanya terlalu mewah untuk bermimpi kapan
pemimpin yang mereka dukung mengikrarkan (dan mem-buktikan), “Bila Anda perlu
mengangkut keluarga yang sakit di tengah malam buta, silakan ketuk pintu dan kami
akan antar ke rumah rawat”. Mereka tak punya cukup keberanian untuk menyeruak
rumah baru para pemimpin yang sudah serba mewah.

Mereka pun tak cukup mengerti
bahwa ada (isteri) sesama kader juga saling menunggu, kalau-kalau tetangga yang
sukses dengan dukungan kita mau ‘melempar’ mesin cuci butut atau kompor bekas
yang sudah berganti dengan produk paling mutakhir, atau membeli tambahan buku
saat anak-anak mereka berbelanja, untuk teman sekelas atau anak tetangga lainnya.

Kader Pra Pemilu

Banyak kader tahan berbincang berjam-jam dengan rakyat jelata, kuli bangunan dan
pengangguran, saat ia masih sama-sama miskin. Ia bisa dengan lahap menenggak suguhan
teh panas di gelas mereka yang sederhana atau melahap sepotong dua tempe
yang mereka goreng diatas perapian kayu bakar atau kompor minyak yang selalu menyimpan
ancaman terselubung untuk meledak kapan-kapan waktu. Ia masih punya
frekuensi dan gelombang setara untuk saling berbagi suka dan duka.

Yang membedakan mereka mungkin satu, rakyat tak punya lidah yang cukup sistematis dan
tidak punya saluran yang memadai untuk mengalirkan aspirasi dan sang kader punya
‘sistem’ untuk mengusung aspirasinya lewat saluran-saluran yang banyak dan lancar.
Saluran itu adalah suara rakyat, keikhlasan mereka memilih dalam pemilu dan
husnuzzhan yang luar biasa tingginya !

Apa yang diharapkan rakyat dari dukungan mereka ? Ingin jadi anggota parlemen ?
No way ! Mau jadi pejabat tinggi di partai atau di birokrasi ? Tak mimpi, lah. Begitu
tulus harapan mereka ; agar kebenaran dan keadilan bisa tegak di tangan para kader
yang akrab dan beradab, bersih dari KKN dan fasih membacakan ayat-ayat kebenaran
serta lantang mempidatokan gagasan-gagasan, janji-janji dan gugatan-gugatan.
Mereka punya basic insting yang murni untuk mendukung siapa yang jujur, asal
dekat, terjangkau dan meyakinkan.

Terlalu rumit mencerna teori-teori politik dan paradigma da’wah, kecuali para kader
telah menyajikannya dengan pendekatan yang membumi. Otak mereka terlalu sarat
beban hidup, sehingga pilihan yang mudah diingat ialah wajah yang sering datang
pergi, lancung atau pendustakah mereka.

Disini demokrasi menjadi mesin culas orang-orang yang ingin meraih kekuasaan
dengan cara-cara licik. Partai dominan membiarkan kemiskinan untuk pada saatnya
di-tukar dengan suara murah di bilik pemilu. Partai mitos sengaja merawat kebodohan
dan memupuknya dengan berbagai mimpi kewalian, kekeramatan dan kemenangan
agar rakyat tetap mendukung dan tak menggunakan nikmat akal yang begitu mahal.

Rakyat Pasca Pemilu

Kecuali dari kelompok pengejar kedudukan – seperti bandar-bandar judi, bandar
bakso atau pemulung yang menjadi aleg dengan membeli kursi itu dari partainya
dengan tarif ratusan juta rupiah – selebihnya rakyat adalah rakyat. Yang nasib mereka
terus bergulir. Naik turun dalam kehidupan. Dengan gubug yang semakin rapuh,
tergusur atau menjadi gedung, anak yang semakin banyak tuntutan dan status yang
selalu diatasnamakan.

Terkadang muncul penyimpangan pertumbuhan seksual anak-anak, karena kondisi
rumah yang tak kondusif bagi pendidikan. Harta habis untuk menebus anak yang di
tangkap polisi atau memasukkan anak-anak ke panti rehabilitasi mangsa narkoba.
Yang hanif tetap dengan harapan-harapan yang entah kapan dapat terwujud. Hal yang
tak berubah dari mereka; dukungan.

Mereka sangat sederhana dan tidak mengada-ada. Bila mereka mulai kecewa terhadap
partai-partai atau petinggi-petinggi partai atau apa saja komentar bisa sangat getir:

- “Ah, lehernya sudah tak bisa menoleh ke gubug kami lagi”

- “Kerongkongannya sudah tak bisa dilewati gorengan singkong kami”

- “Mereka orang-orang steril, alergi ketemu rakyat”

- “Ah, kita kan cuma tangga, sesudah mereka menginjak-injak punggung kami, ya
sudah, tinggal senang-senang saja”

- “Dulu, waktu masih perlu dukungan suara untuk Pemilu mereka sering datang,
sekarang 3 lebaran lewat, la salam wala kalam”

- “Dulu sih, kita masih berharap. Sekarang, apa bedanya dengan partai lain. Kadernya
sombong-sombong”

- “Apa yang berubah, suaranya di parlemen: sepi, sepi, sepi ! Yang kita dengar ramai,
itu klakson mobil mengkilapnya. Pakaian isterinya makin gemerlap. Mainan anaknya
makin norak. Sudah itu mobil dinas dipakai nganter anak. Ngomongnya dulu Umar
bin Abdul Aziz mematikan lampu karena tamunya tamu pribadi”

Kedekatan adalah Bahasa Paling Fasih

Tidak benar rakyat senang betul melihat para pemimpin lapar dan miskin. Ya, romantisme
siapa saja bisa terpanggil oleh kebersahajaan dan kesederhanaan, terlebih bila
itu keluar dari diri dan keluarga kader, pemimpin dan da’i.

Tidak perlu buang energi, berkerut wajah dan berbusa mulut untuk meredam suarasuara
begini. Mereka hanya memerlukan keakraban, kebersahajaan dan
kesederhanaan, lalu berbagai prasangka segera menguap.

Bukan pergelaran dendam kemiskinan, lagak pahlawan kesiangan atau pura-pura
peduli. Mereka siap dibohongi asal nampak logis.

Tetapi itu mustahil, kecuali Anda memang dilahirkan untuk berbohong. Banyak orang
panik menghadapi kritikan yang sebagiannya memang berbukti, sebagiannya harapan
dan selebihnya ‘kenaifan’ analogi sejarah.http://www.blogger.com/img/blank.gif

Bagaimana mungkin pemimpin disuruh pergi berkeliling negeri malam-malam untuk
mengintai ibu-ibu yang menggodog batu, agar anak-anaknya tenang ?
Kini di siang hari mereka telah menggodog kucing, untuk ‘menenangkan’ mereka.
Kadang naluri ‘birokrat’ bekerja dengan jawaban-jawaban oral yang sengit dan
apologik, padahal jawabnya tersimpan dibalik kerendahan hati dan kepekaan sosial
kader.

PKS Cianjur

Kamis, 08 Desember 2011

Tujuh Arahan Ustadz Hilmi Aminuddin




Situasi yang kita hadapi sekarang adalah mata rantai dari ujian-ujian dakwah sebelumnya. Adalah sunatullah bahwa akan ada terus rekayasa untuk mengkerdilkan dakwah. Namun yang penting adalah bagaimana kemampuan kita untuk membuktikan dengan kerja nyata.

Kita sebagai dai dan daiyah diperintahkan oleh Allah SWT jika menghadapi sesuatu yang sulit, yang menghimpit, cepat kembali kepada Allah (fafirruu ilallah..). Kemudian selesaikan dengan mentadabburi konsep Allah. “Afala yatadabbarunal Qur’an am ‘ala quluubin aqfaluha.”

Dari tadabur ayat-ayat Allah ini, maka dalam menghadapi berbagai masalah, ancaman dan makar, maka kita harus memiliki bekalan-bekalan yakni:

(1) Atsbatu mauqifan (menjadi orang yang paling teguh pendirian/paling kokoh sikapnya)

• At-Tsabat (keteguhan) adalah tsamratus shabr (buah dari kesabaran).
• Famaa wahanuu lima ashobahum fii sabiilillahi waaa dhoufu wamastakanuu…
• “…mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah. Allah menyukai orang-orang yang sabar…” (3:146)
• Keteguhan itu membuat kita tenang, rasional, obyektif dan mendatangkan kepercayaan Allah untuk memberikan kemenangan kepada kita.
• Keteguhan sikap kadang-kadang menimbulkan kekerasan oleh karenanya perlu diimbangi dengan yang kedua.

(2) Arhabu shadran (paling berlapang dada)

• Bukan paling banyak mengelus dada.
• Silakan bicara tetapi silakan buktikan.
• Jika tidak ada lapang dada akan timbul kekakuan.

(3) A’maqu fikran (pemikiran yang mendalam)

• Mendalami apa yang terjadi.
• Jangan terlarut pada fenomena, tetapi lihatlah ada apa di balik fenomena tsb.
• Ketika kita merespon pun akan objektif.
• Respon-respon kita objektif, terukur, mutawazin (seimbang).
• Pemikiran yang mendalam kadang-kadang membuat kita terjebak pada hal yang sektoral, maka harus segera diimbangi pula dengan yang bekal keempat:

(4) Ausa’u nazharan (pandangan yang luas)

• Temuan sektoral perlu dicari.

(5) Ansyathu amalan (paling giat dalam bekerja)

• Sambil merespon sesuai dengan kebutuhan tetap kita harus giat bekerja.
• Orang-orang tertentu saja yang menangani, selebihnya harus terus bergerak dalam kerangka amal jamai. Energi kita harus prioritas untuk membangun negeri.
• Bekerja untuk Indonesia di segala sektor, struktur sampai tingkat desa, dan kader-kader yang mendapat amanah di pemerintahan. Fokuskan semua bekerja.

(6) Ashlabu tanzhiman (paling kokoh strukturnya)

• Kita jamaah manusia, ada kekurangan, ada kesalahan. Kita harus rajin membersihkannya. Seorang muslim ibarat orang yang tinggal di pinggir sungai dan mandi lima kali sehari. Jika sudah begitu, pertanyaannya: “Masih adakah daki-daki kita?”
• Allah berfirman “wa qul jaal haq wa zahaqal bathil”. Secara fitrah jika al Haq muncul, maka kebatilan akan lenyap, oleh karena itu teruslah hadirkan al Haq dan mobilisir potensi kebaikan. Jika kita lengah mendzohirkan al-haq maka kebatilan yang tadinya marjinal akan tampil dan al-haq terbengkalai.
• Hidup berjamaah adalah untuk memobilisir potensi-potensi kebaikan.

(7) Aktsaru naf’an (paling banyak manfaatnya)

• Khoirunnas anfa’uhum linnas.
• Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain.
• Buktikan bahwa jamaah ini banyak manfaatnya sehingga berhak mendatangkan pertolongan Allah dan pertolongan kaum Mukminin.

Jika tujuh hal itu dilakukan untuk menghadapi tantangan dan rekayasa, insya Allah dakwah ini akan semakin kokoh dan semakin diterima untuk menghadirkan kebajikan-kebajikan yang diharapkan oleh seluruh bangsa.

*Disampaikan dalam Acara DPW PKS Jabar di Lembang, 19 Maret 2011

Munashoroh Palestina

Satu diantara kecintaan PKS Pasar Manggis terrhadap Palestina yang di dzolimi oleh amerika, israel, dan barat. Kami ikut aksi ini karena Palestina menderita, kami juga ikut merasakannya, karena kami bersaudara, karena kita Muslim, Allahu Akbar !!!

Pelayanan Kesehatan RW 03







Sebuah kebersamaan dalam dakwah dan amal jama'i, walau sedikit sekali yang menyadarinya, bahwa kita bekerja adalah karena Allah bersama jama'ah kita ...

Berita Terkait :
Yankes RW 03

Rabu, 07 Desember 2011

Juara Futsal.mpg



DPRa PKS Pasar Manggis berhasil menjadi Juara dalam Pertandinmgan Futsal antar DPRa se - DPC PKS Setia Budi pada hari Kami, 6 Maret 2008 di Grand Futsal Kuningan Setia Budi Jakarta Selatan.

Selasa, 06 Desember 2011

Hari ini, Pimpinan Baru KPK Disahkan



Hari ini (6/12) pimpinan baru Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2011-2015 akan diumumkan dalam paripurna DPR.

Pimpinan baru KPK terpilih adalah Abraham Samad (Ketua), Bambang Widjojanto, Adnan Pandu Praja, Zulkarnain, dan Busyro Muqoddas. Empat pimpinan sebelumnya melalui tahapan fit and proper test di Komisi III DPR.

Dari agenda resmi DPR RI, Komisi III akan menyampaikan laporan resmi ke sidang paripurna. Yaitu Laporan Komisi III mengenai hasil pembahasan terhadap calon pimpinan KPK dilanjutkan pengambilan keputusan.

Pengambilan keputusan ini adalah pengesahan oleh legislatif untuk disahkan dan diteruskan ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Nantinya, Presiden akan mengeluarkan Keputusan Presiden (Kepres). Sementara itu, kepemimpinan KPK periode 2007-2011 akan berakhir secara resmi pada 18 Desember 2011.

Selain pengambilan keputusan masalah pimpinan baru KPK, paripurna juga akan mengambil putusan terhadap dua pembahasan lain.
http://www.blogger.com/img/blank.gif
Pertama, laporan Komisi I DPR mengenai hasil pembahasan terhadap calon anggota Dewan Pengawas LPP TVRI periode 2011-2016 dilanjutkan pengambilan keputusan.

Kedua, pembicaraan tingkat II atau pengambilan keputusan terhadap RUU tentang pengesahan comprehensive Nuclear Test-Ban Treaty (CTBT) atau traktat pelarangan menyeluruh uji coba nuklir. [mar]

Inilah.com

Puasa Tasyu’a dan Puasa Asyura



pkspasarmanggis. Muharram berasal dari kata “harrama” yang berarti diharamkan, maksudnya perang atau pertumpahan darah. Hal itu sesuai dengan Firman Allah SWT :

“Sesungguhnya jumlah bulan menurut bulan Allah sebagaimana disebut di kitabullah ada 12 bulan sejak Allah menciptakan langit dan bumi dan terdapat empat didalamnya merupakan bulan yang diharamkan” (QS. 9 : 36)

Kemudian Islam datang kemuliaan bulan haram dipertahankan sementara tradisi Jahiliyah yang lain dihapuskan termasuk kesepakatan tidak berperang.

Bulan Muharram memiliki banyak keutamaan, sehingga bulan ini disebut Bulan Allah (Syahrullah). Beribadah pada bulan haram pahalanya dilipatgandakan dan bermaksiat di bulan ini dosanya dilipatgandakan pula.

Di akhir pekan pertama Muharram 1433 H ini, cukup urgen bagi kita untuk membahas puasa tasyu’a dan puasa asyura. Dengan harapan, kita semakin memahami puasa yang disunnahkan pada bulan Muharram ini termasuk fadhilah-nya, kemudian kita termotivasi untuk mengerjakannya.

Puasa tasyu’a adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 9 Muharram. Sedangkan puasa asyura adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram. Hukum puasa tasyu’a dan puasa asyura adalah sunnah muakkad, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan.

Puasa asyura (10 Muharram) sebenarnya telah dilakukan Rasulullah SAW pada periode Makkiyah (sebelum hijrah). Bahkan, orang-orang Quraisy pada masa jahiliyah juga melakukannya.

Ketika Rasulullah hijrah dan tiba di Madinah, beliau mendapati orang-orang Yahudi melakukan hal serupa. Maka beliau bertanya pada mereka mengapa mereka berpuasa pada hari asyura itu. Setelah mendapatkan jawaban tentang kemuliaan hari itu bagi Nabi Musa AS, maka Rasulullah SAW memberitahukan bahwa kaum muslimin lebih berhak atas hari itu. Kaum muslimin di Madinah pun mengerjakan puasa itu dengan sungguh-sungguh, hingga tiba kewajiban puasa Ramadhan pada tahun 2 H dan sejak saat itu Rasulullah menegaskan bahwa puasa Asyura adalah puasa sunnah.

Nabi SAW datang ke Madinah dan beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari asyura. Lalu Nabi SAW bertanya, “Ada apa ini?” Mereka menjawab, “Hari ini merupakan hari terbaik, yaitu saat Allah membebaskan Nabi Musa a.s dan Bani Israel dari kepungan musuh mereka, hingga hari itu dijadikan Nabi Musa a.s. sebagai hari puasa.” Lalu Nabi SAW bersabda, “Aku lebih berhak memuliakan hari ini dibandingkan kalian.” Kemudian beliau menyuruh kaum muslimin agar ikut berpuasa. (HR. Bukhari)

Datangnya bulan Muharram kita isi hari-hari dengan lebih banyak beribadah dan bersyukur kepada Allah SWT serta mengintrospeksi diri apa-apa yang sudah kita lakukan selama ini sehingga kita bisa bertobat dan memperbaiki diri di tahun yang akan dilalui dengan memperbanyak ibadah.

Dari berbagai sumber

Pemerintah Gagal Jalankan UU, Kuota BBM Jebol



Lagi-lagi, kuota BBM bersubsidi jebol lagi. Tahun 2011 ini, kuota BBM bersubsidi yang ditetapkan sebesar 40,49 juta kiloliter sebagaimana mandat APBN-P 2011 hanya cukup sampai 30 November 2011.

Menanggapi hal ini, Anggota DPR RI Sohibul Iman mengatakan sejauh ini Pemerintah seperti tidak berdaya mengendalikan konsumsi BBM Bersubsidi. “Sebenarnya Pemerintah sudah punya program pengendalian BBM Bersubsidi dengan membatasi konsumsi BBM Bersubsidi hanya untuk kendaraan roda dua, kendaraan umum dan kendaraan pengangkut barang/usaha kecil. Teknologi pengaturannya juga sudah ada, Lampu hijau dari DPR sudah kami berikan, tapi Pemerintah selalu ragu-ragu,” ujarnya.

Kalau kita mau bercermin, lanjut Sohibul, ada success strory Pemerintah dalam mengendalikan konsumsi kerosene (minyak tanah). Saat ini konsumsi kerosene dapat dikendalikan sejalan dengan program konversi minyak tanah ke LPG. “Selama tahun 2006-2010, konsumsi kerosene menurun sebesar 30% hingga mencapai 2,35 juta Kiloliter ditahun 2010, Pemerintah harusnya belajar dari pengalaman itu,” ungkapnya.

Wakil Ketua Fraksi PKS Bidang Ekonomi, Keuangan, Industri dan Teknologi (Ekuintek) ini menyesalkan jebolnya kuota BBM Bersubsidi ini. Menurutnya, Pemerintah telah gagal menjalankan UU No.10/2010 tentang APBN 2011 dan UU No.11/2011 tentang APBNP 2011 yang mengamanahkan agar Pemerintah melakukan kebijakan pengendalian konsumsi BBM Bersubsidi.

“Dalam pasal 7 ayat 2 (baik UU APBN 2011 dan UU APBNP 2011) sudah tertera bahwa pengendalian anggaran subsidi BBM tahun 2011 dilakukan melalui efisiensi biaya distribusi dan alpha serta melakukan kebijakan pengendalian konsumsi BBM Bersubsidi,” jelasnya.

Oleh karena itu, Sohibul berharap Pemerintah mau lebih serius dalam menjalankan amanah UU tersebut, dan segera mengambil langkah-langkah yang tepat agar jebolnya kuota BBM Bersubsidi ini tidak terulang kembali.

Sumber:
F-PKS RI

Armada KRL Perlu Ditambah



JAKARTA - Pengoperasian sistem loop line kereta rel listrik (KRL) Jabodebatek yang akan dipermanenkan hari ini membutuhkan tambahan armada. Dari hasil uji coba selama empat hari, armada KRL terlihat kurang memadai.

Juru bicara KRL Mania Agam Fatchurrahman mengatakan, penambahan armada tersebut untuk mengurangi penumpukan penumpang, terutama di stasiun transit. Secara khusus, pihaknya meminta penambahan KRL feeder dari Manggarai-Tanah Abang-Duri-Kampung Bandan. “PT KAI maupun PT KCJ tetap perlu tambah KRL Ciliwung lingkar kota, tidak sekadar Tanah Abang-Manggarai saja,” lanjutnya.

Selama uji coba, PT KAI hanya mengoperasikan delapan KRL feeder yang melayani Manggarai-Tanah Abang dan sebaliknya. Menurut Agam, penambahan feeder tersebut untuk menyiasati keterlambatan KRL dari Bogor-Jatinegara dan sebaliknya. “Dengan feeder ditambah, penumpang semakin banyak pilihan sehingga tak kehilangan waktu sia-sia,” tandasnya.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana meminta PT KAI menambah perjalanan KRL untuk menghindari penumpukan penumpang di stasiun keberangkatan dan transit. Dengan penambahan jadwal perjalanan, headway bisa dipersingkat. “Perpendek headway kereta agar tidak terjadi penumpukan penumpang, itu solusinya,” kata Triwisaksana yang ikut meninjau penumpang di sejumlah stasiun.

Menurut Triwisaksana, sistem transportasi berbasis rel memang harus digalakkan di Ibu Kota. Untuk itulah pihaknya menyambut positif pengoperasian sistem loop line.Mengenai banyaknya penumpang yang masih kebingungan, menurut politikus PKS ini, hal itu tidak bisa dijadikan alasan pembatalan sistem loop line. Menurut dia,masalah tersebut akan teratasi dengan sosialisasi maksimal dan memperbanyak petugas di lapangan.

“Sistem loop line memang harus dilakukan untuk mengurangi kemacetan di Jakarta. Namun, peningkatan jadwal perjalanan mutlak dilakukan,” ujarnya. Dia pun mengusulkan PT KAI mengajak Pemprov DKI Jakarta untuk pengembangan moda transportasi berbasis rel.Bahkan,ke depan Triwisaksana berharap integrasi tiket antara KRL dengan bus TransJakarta dan angkutan kota bisa terealisasi.

Sementara itu, dari pantauan SINDO pada hari terakhir uji coba sistem loop line kemarin terlihat ada perbaikan.Penumpang mulai menyesuaikan dengan sistem yang baru tersebut. Namun,masih ada keterlambatan kedatangan KRL di sejumlah stasiun. Penumpukan penumpang di Stasiun Manggarai yang sempat terlihat dua hari sebelumnya kini tidak ada lagi.

Ketua III Komunitas Edan Sepur, Helmi LS, menuturkan, selama dua hari terakhir penumpang yang datang dari arah utara atau selatan yang harus transit ke kereta lain tidak terlihat kebingungan lagi. “Kayaknya tidak ada lagi penumpang yang salah naik kereta. Kemarin kami menemukan beberapa penumpang salah naik kereta. Akibatnya tujuan mereka yang Tanah Abang sampai ke Jakarta Kota karena belum memahami rute KRL baru,” ujar Helmi LS di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan.

Pihaknya juga meminta PT KAI menambah jumlah armada kereta agar penumpang tidak terlalu lama menunggu. Sebab, selama ini penumpang transit masih menunggu kereta lebih dari 10 menit untuk melanjutkan perjalanannya. “Tadi penumpang dari Bekasi mau ke Tanah Abang harus menunggu 15 menit untuk dapat melanjutkan perjalanannya. Kalau kereta ditambah tidak ada lagi penumpukan penumpang. Jumlah kereta yang ada saat ini tidak lagi bisa dipaksakan untuk menambahkanjadwal keberangkatannya,” tandas dia.

Kepala Stasiun Manggarai Suratman mengakui bahwa pada hari terakhir uji coba sistem loop line tidak ada lagi penumpukan penumpang. Bahkan, jumlah penumpang yang bertanya kepada petugas di setiap peron jauh berkurang. Dia berharap kondisi kelancaran itu dapat berlangsung saat hari kerja. “Kalau hari libur penumpang kereta tidak terlalu banyak sehingga lebih tertib. Saya harap kondisi ini berlangsung seterusnya,” ujar dia.

Adapun di Stasiun Jatinegara relatif tidak terjadi penumpukan penumpang. Di setiap peron masih ada petugas yang bersiaga untuk memberikan informasi kepada penumpang. Kepadatan penumpang hanya terlihat di Stasiun Tanah Abang. Ratusan penumpang tujuan Serpong langsung menyerbu KRL yang baru tiba.

Bahkan,penumpang yang hendak keluar kesulitan karena tertahan. Penumpukan penumpang ini merupakan imbas dari terlambatnya jadwal kedatangan KRL. Beruntung petugas sigap dan meminta agar penumpang yang hendak turun diprioritaskan. (epan hasyim siregar/ilham safutra)

Sumber:
Harian Seputar Indonesia, Monday, 05 December 2011
TautanBang Sani

Senin, 05 Desember 2011

DPR kritik implementasi UU Pertanian



Jakarta, 2/12
– Anggota Komisi IV DPR RI, Ma’mur Hasanuddin sangat menyayangkan ternyata Undang Undang Nomor 41 tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan hingga saat ini masih mandul dan sulit untuk diimplementasikan.

Banyak dari kalangan pengamat pangan, baik dari akademisi, praktisi dan beberapa stakeholder termasuk pemerintah dan DPR memberi argumen, bahwa buruknya pengelolaan pangan dalam negeri dikarenakan oleh minimnya lahan yang digunakan untuk memproduksi pangan. Namun Ma’mur justru berpendapat bahwa pengelolaan pangan yang baik di dalam negeri, mesti diawali dengan perbaikan sistem manajemen lahan yang selama ini seolah-olah jauh dari penyelesaian persoalan.

Sebagai salah satu contoh adalah kasus penggunaan lahan potensial untuk memproduksi pangan sebesar 1 juta hektare di Papua. Sebelum Pilkada, pemerinta daerah setempat sudah setuju untuk pelaksanaan program peningkatan produk pangan nasional, namun setelah pilkada, dengan pemerintahan yang baru, pemda setempat menolak dengan dalih, kebijakan penggunaan lahan di Papua adalah kebijakan pemda terdahulu.

Data kementan yang merujuk dari data BPN terkait dengan jumlah lahan terlantar, dari luasan 7 juta hektere yang dapat dimanfaatkan untuk lahan pertanian baru adalah sebesar 2,5 juta hektare hingga saat ini belum terlihat realisasinya. Ini merupakan tambahan bukti bahwa tata kelola lahan nasional untuk pertanian pangan masih perlu perbaikan dari berbagai sudut.

Sebagai contoh lagi, tambah Ma’mur, terkait betapa buruknya pengelolaan lahan pertanian pangan kita adalah ketika melihat data produksi kedelai dan jagung. Produksi kedelai meningkat, selalu dibarengi dengan produksi jagung yang menurun. Begitu sebaliknya produksi jagung meningkat, maka produksi kedelai menurun. Ini menunjukkan bahwa negara ini seolah-olah kekurangan lahan untuk memproduksi kedua komoditas ini.

Carut marutnya manajemen lahan pertanian yang hingga saat ini belum terselesaikan, sebagai akibat belum terimplementasikannya undang-undang perlindungan lahan pertanian yang telah di sahkan 14 Oktober 2009 lalu. Salah satu faktor mandulnya pelaksanaan undang-undang perlundungan lahan ini disebabkannya belum adanya tata ruang nasional. Tata ruang nasonal belum dapat dituntaskan di sebabkan belum tuntasnya tata ruang wilayah secara keseluruhan.

“Pemerintah jika membiarkan persoalan lahan ini terus berlarut-larut, maka bangsa ini akan segera berhadapan dengan persoalan komoditas pangan utama yaitu beras”, Ma’mur mengingatkan.

Lebih lanjut ma’mur menjelaskan, untuk krisis pangan, Indonesia mudah-mudahan akan lebih bertahan terhadap persoalan pangan ini, asalkan rakyat Indonesia cepat beradaptasi dengan diversifikasi pangan yang tidak hanya mengandalkan beras. “Namun jika rakyat Indonesia sulit meninggalkan beras, ditambah dengan persoalan lahan pertanian yang masih terkendala, di tambah lagi dengan hobi impornya pemerintah terhadap produk pangan, maka lambat laun bangsa ini menuju kehancuran”, pungkas Ma’mur Hasanuddin.


Sumber :

http://www.fpks.or.id/2011/12/dpr-kritik-implementasi-undang-undang-perlindungan-lahan-pertanian/?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3A+partaikeadilansejahtera+%28Partai+Keadilan+Sejahtera%29

Doa Robithoh : Do'a di Sepanjang Mihwar Dakwah




Siang tadi (Sabtu 3 Desember 2011), saya mengikuti acara Tatsqif Kader Dakwah di Markaz Dakwah Gambiran, Yogyakarta. Ustadz Tulus Musthafa menyampaikan tausiyah yang sangat mengena. Penjagaan terhadap kader pada era dakwah di ranah publik harus semakin dikuatkan. Sarananya, kata beliau, telah terangkum dalam Doa Rabithah yang rutin kita baca setiap pagi dan petang.

Sembari mengikuti tausiyah beliau, ingatan saya menerawang jauh ke belakang.....

Suatu masa, di era 1980-an.....

Tigapuluh tahun yang lalu, beberapa orang aktivis dakwah, tidak banyak, hanya beberapa orang saja, duduk melingkar dalam sebuah majelis. Di ruangan yang sempit, diterangi lampu temaram, duduk bersila di atas tikar tua, khusyu’, khidmat, tawadhu’.

Tidak banyak, hanya beberapa orang saja. Berbincang membelah kesunyian, pelan-pelan, tidak berisik. Semua datang dengan berjalan kaki, naik sepeda tua, atau naik kendaraan umum saja. Pakaian mereka sangat sederhana, apa adanya, bersahaja. Hati mereka sangat mulia.

Duapuluh tahun yang lalu, beberapa orang itu bercita-cita tentang kejayaan sebuah peradaban. Cita-cita besar, mengubah keadaan, menciptakan peradaban mulia. Wajah mereka tampak teduh, air wudhu telah membersihkan jiwa dan dada mereka. Tidak ada yang berbicara tentang fasilitas, materi, jabatan dan kekuasaan.

Mengakhiri majelis, mereka menundukkan wajah. Tunduk dalam kekhusyukan, larut dalam kehangatan persaudaraan, hanyut dalam samudera kecintaah. Doa Rabithah mereka lantunkan. Syahdu, menusuk kalbu.

Air mata berlinang, bercucuran. Akankah segelintir orang ini akan bisa mengubah keadaan ? Akan beberapa orang ini akan mampu menciptakan perubahan ? Hanya Allah yang mengetahui jawaban semua pertanyaan. Doa telah dimunajatkan, dari hati yang paling dalam :

“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta pada-Mu, telah berjumpa dalam ketaatan kepada-Mu, telah bersatu dalam dakwah kepada-Mu, telah berpadu dalam membela syari’at-Mu”.

“Maka kokohkanlah ya Allah, ikatannya, kekalkanlah kasih sayangnya, tunjukilah jalan-jalannya, penuhilah hati-hati ini dengan cahaya-Mu yang tiada pernah pudar”.

“Lapangkanlah dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan tawakkal kepada-Mu. Nyalakan hati kami dengan ma’rifat kepada-Mu, matikanlah kami dalam syahid di jalan-Mu”.

“Sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Amin”.

Sejuk, menyusup sampai ke tulang, mengalir dalam darah. Meresap hingga ke sumsum dan seluruh sendi-sendi tubuh. Merekapun berdiri, berangkulan, bersalaman dengan erat. Masing-masing meninggalkan ruangan. Satu per satu. Hening, tenang. Tidak ada kegaduhan dan kebisingan.

Masa bergerak, ke era 1990-an

Sekumpulan aktivis dakwah, cukup banyak jumlahnya, berkumpul dalam sebuah ruangan yang cukup luas. Ruang itu milik sebuah Yayasan, yang disewa untuk kantor dan tempat beraktivitas. Mampu menampung hingga seratus orang. Semua duduk lesehan, di atas karpet. Lampu cukup terang untuk memberikan kecerahan ruang.

Sebuah Daurah Tarqiyah dilakukan. Para muwajih silih berganti datang memberikan arahan. Taujih para masyayikh di seputar urgensi bersosialisasi ke tengah kehidupan masyarakat, berinteraksi dengan tokoh-tokoh publik, memperluas jaringan kemasyarakatan dengan pendekatan personal dan kelembagaan. Semua aktivis diarahkan untuk membuka diri dan berkiprah secara luas di tengah masyarakat. Membangun jaringan sosial dan membentuk ketokohan sosial.

Sekumpulan aktivis dakwah, jumlahnya cukup banyak, datang dengan mengendarai sepeda motor, beberapa tampak mengendarai mobil Carry dan Kijang tua. Wajah mereka bersih, bersinar. Penampilan mereka tampak intelek, namun bersahaja. Sebagian berbaju batik, sebagian lainnya berpenampilan rapi dengan setelan kemeja dan celana yang serasi.

Acara berlangsung khidmat dan sederhana. Namun sangat sarat muatan makna. Sebuah keyakinan semakin terhujamkan dalam jiwa, bahwa kemenangan dekat waktunya. Kader dakwah terus bertambah, aktivitas dakwah semakin melimpah ruah. Semua optimis dengan perkembangan dakwah.

Usai acara ditutup dengan doa. Hati mereka khusyu’, jiwa mereka tawadhu’. Sekumpulan aktivis dakwah, cukup banyak jumlah mereka, menengadahkan tangan, sepenuh harapan dan keyakinan. Munajat sepenuh kesadaran :

“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta pada-Mu, telah berjumpa dalam ketaatan kepada-Mu, telah bersatu dalam dakwah kepada-Mu, telah berpadu dalam membela syari’at-Mu”.

“Maka kokohkanlah ya Allah, ikatannya, kekalkanlah kasih sayangnya, tunjukilah jalan-jalannya, penuhilah hati-hati ini dengan cahaya-Mu yang tiada pernah pudar”.

“Lapangkanlah dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan tawakkal kepada-Mu. Nyalakan hati kami dengan ma’rifat kepada-Mu, matikanlah kami dalam syahid di jalan-Mu”.

“Sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Amin”.
Mereka berdiri, berangkulan, bersalaman dengan erat dan hangat. Hati mereka tulus, bekerja di jalan kebenaran, pasti Allah akan memberikan jalan kemudahan. Doa Rabithah mengikat hati-hati mereka, semakin kuat, semakin erat.

Perlahan mereka meninggalkan ruangan, menuju tempat beraktivitas masing-masing. Khidmat, hening, namun tetap terpancar wajah yang cerah dan harapan yang terang benderang.

Masa terus mengalir, sampai ke era 2000-an....

Para aktivis dakwah berkumpul, jumlah mereka cukup banyak. Memenuhi ruangan ber-AC, sebuah gedung pertemuan yang disewa untuk kegiatan. Diterangi lampu terang benderang, dengan sound system yang memadai, dan tata ruang yang tampak formal namun indah. Tampak bendera berkibar dimana-mana, dan sejumlah spanduk ucapan selamat datang kepada peserta dipasang indah di berbagai ruas jalan hingga memasuki ruangan.

Sebuah kegiatan koordinasi digelar untuk mempersiapkan perhelatan politik tingkat nasional. Para aktivis datang dengan sepeda motor dan mobil-mobil yang tampak memadati tempat parkir. Mereka hadir dengan mengenakan kostum yang seragam, bertuliskan kalimat dan bergambarkan lambang partai. Di depan ruang, tampak beberapa aktivis berseragam khas, menjaga keamanan acara.

Para aktivis dakwah berkumpul, jumlah mereka cukup banyak. Mereka duduk berkursi, tampak rapi. Pakaian mereka formal dan bersih, sebagian tampak mengenakan jas dan dasi, bersepatu hitam mengkilap. Sebagian datang dengan protokoler, karena konsekuensi sebagai pejabat publik. Ada pengawal, ada ajudan, ada sopir, dan mobil dinas.

Para qiyadah hadir memberikan arahan dan taklimat, sesekali waktu disambut gegap gempita pekik takbir membahana. Rencana Strategis (Renstra) dicanangkan, program kerja digariskan, rancangan kegiatan telah diputuskan, para kader siap melaksanakan seluruh keputusan. Acara berlangsung meriah, diselingi hiburan grup nasyid yang tampil dengan penuh semangat.

Acara selesai, diakhiri dengan doa. Seorang petugas maju ke mimbar, memimpin doa, munajat kepada Allah dengan kerendahan hati dan sepenuh keyakinan akan dikabulkan. Doa pun diumandangkan :

“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta pada-Mu, telah berjumpa dalam ketaatan kepada-Mu, telah bersatu dalam dakwah kepada-Mu, telah berpadu dalam membela syari’at-Mu”.

“Maka kokohkanlah ya Allah, ikatannya, kekalkanlah kasih sayangnya, tunjukilah jalan-jalannya, penuhilah hati-hati ini dengan cahaya-Mu yang tiada pernah pudar”.

“Lapangkanlah dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan tawakkal kepada-Mu. Nyalakan hati kami dengan ma’rifat kepada-Mu, matikanlah kami dalam syahid di jalan-Mu”.

“Sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Amin”.

Acara resmi ditutup. Para aktivis berdiri, berjabat tangan, meninggalkan ruangan dengan khidmat. Terdengar kebisingan suara sepeda motor dan mobil yang mesinnya dihidupkan. Sepeninggal mereka, tampak panitia sibuk membereskan ruangan.

Masa cepat bergulir, hingga di era 2010-an.....

Para aktivis dakwah berkumpul, jumlah mereka sangat banyak. Harus menyediakan ruangan yang sangat besar untuk menampung jumlah tersebut. Ruang kantor Yayasan sudah tidak bisa menampung, ruang pertemuan yang sepuluh tahun lalu digunakan, sekarang sudah tampak terlampau kecil. Harus menyewa gedung pertemuan yang memiliki hall besar agar menampung antusias para aktivis dari berbagai daerah untuk datang.

Para aktivis dakwah berkumpul, jumlah mereka sangat banyak. Mereka datang naik pesawat, berasal dari Aceh hingga Papua. Berseragam rapi, semua mengenakan atribut dan jas berlambang partai. Peserta yang datang dari wilayah setempat datang dengan mobil atau taksi. Semua tampak rapi dan bersih.

Ruangan yang besar itu penuh diisi para aktivis dakwah yang datang dari seluruh pelosok wilayah. Dakwah telah tersebar hingga ke seluruh penjuru tanah air. Sebagian telah menempati posisi strategis sebagai pejabat pemerintahan, baik di pusat maupun daerah, baik di eksekutif maupun legislatif. Hadir dengan sepenuh keyakinan dan harapan akan adanya perubahan menuju pencerahan.

Berbagai problem dan persoalan diutarakan. Berbagai ketidakpuasan disampaikan. Banyak kritik dilontarkan. Banyak saran dan masukan diungkapkan. Semua berbicara, mengevaluasi diri, mengaca kelemahan dan kekurangan, memetakan arah tujuan, namun tetap dalam bingkai kecintaan dan kasih sayang. Para aktivis sadar bahwa masih sangat banyak kekurangan dan kelemahan yang harus terus menerus diperbaiki dan dikuatkan. Semua bertekad untuk terus berusaha menyempurnakan.

Sang Qiyadah memberikan taujih dengan sepenuh kehadiran jiwa, “Nabi telah berpesan, bahwa sesungguhnya kalian dimenangkan karena orang-orang lemah di antara kalian. Maka tugas kita adalah selalu memberikan perhatian terhadap masyarakat, terlebih lagi kelompok dhuafa. Termasuk dhuafa di antara kader dakwah. Jangan pernah melupakan kerja para kader yang telah berjuang di pelosok-pelosok daerah. Lantaran kerja merekalah kita diberikan kemenangan oleh Allah”.

Lugas, tuntas. Arahan telah sangat jelas. Acara pun berakhir, ditutup dengan doa. Seorang petugas maju ke mimbar, mengajak semua peserta menghadirkan hati dan jiwa, dengan khusyu’ munajat kepadaNya agar senantiasa diberikan pertolongan dan kekuatan. Doapun dilantunkan :

“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta pada-Mu, telah berjumpa dalam ketaatan kepada-Mu, telah bersatu dalam dakwah kepada-Mu, telah berpadu dalam membela syari’at-Mu”.

“Maka kokohkanlah ya Allah, ikatannya, kekalkanlah kasih sayangnya, tunjukilah jalan-jalannya, penuhilah hati-hati ini dengan cahaya-Mu yang tiada pernah pudar”.

“Lapangkanlah dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan tawakkal kepada-Mu. Nyalakan hati kami dengan ma’rifat kepada-Mu, matikanlah kami dalam syahid di jalan-Mu”.

“Sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Amin”.

Ternyata, doa Rabithah telah menghiasi perjalanan panjang kami. Bergerak melintasi zaman, dengan beragam tantangan, dengan aneka persoalan. Para aktivis selalu setia dengan arah tujuan, bergerak pasti menuju ridha Ilahi. Doa Rabithah tidak pernah lupa dimunajatkan, di waktu pagi dan malam hari.

Kesetiaan telah teruji pada garis waktu yang terus bergerak. Lintasan mihwar membawa para aktivis menuju kesadaran, bahwa kejayaan adalah keniscayaan, selama isi Doa Rabithah diamalkan, bukan sekedar diucapkan.....

Kabulkan permohonan kami, Ya Allah....

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More