Senin, 05 Oktober 2009

Pan Kita Saudara, maafkanlah …











pkspasarmanggis. Ahad, 4 Oktober 2009 di Taman Bunga Wiladatika Cibubur, DPRa PKS Pasar Manggis mengadakan Halal Bi Halal Keluarga Besar Keluarga PKS Pasar Manggis yang diikuti oleh 34 kader PKS ikhwan dan akhwat beserta keluarganya.

Tepat pukul 09.00 WIB, rombongan keluarga besar PKS Pasar Manggis dengan menaiki 1 buah kopaja dan minibus berangkat dari depan kelurahan Pasar Manggis atau di Jl. Bogor Lama.

Makan–makan mewarnai acara halal bi halal, apalagi panitia mendapatkan paket fried chicken dari Texas, berupa nasi, ayam, dan saosnya. Bisa dikatakan, soal makan berlebih, terlebih akhwat membawa rujak.

Bukan acara PKS, kalau tidak ada tilawah serta tausiah dalam setiap kegiatannya. Acara halal bi halal dibuka oleh MC akhuna Alan Hardiansyah, dilanjutkan tilawah Al Qur’an oleh akhuna Mahar Sjamsi serta sambutan Ketua Panitia akhuna Ahmad Sulaiman alias Leman dan sambutan Ketua DPRa bapak Novrizal Koto.

Bapak Adhi Susanto, S.Kom dalam tausiahnya memberikan gambaran situasi seorang kader apabila bersama dengan saudaranya akan berbeda apabila bersama dengan keluarganya. Seorang kader apabila bersama saudaranya maka yang dibicarakan adalah urusan akhirat, dakwah. Namun, jika bertemu dengan keluarganya yang dibicarakan adalah urusan dunia, susu anak, kontrakan.

Tetapi, ada yang sangat disayangkan oleh pak Adhi, ada kader apabila bertemu dengan kader lainnya tidak jarang ada konflik, baik individu maupun kelompok, yang rata–rata mereka ngaji cukup lama, lima tahun, dua puluh tahun. Namun, prilaku mereka sama seperti yang baru ngaji. Padahal kita adalah satu kesatuan dalam wadah jama’i, PKS, Pan Kita Saudara, maafkanlah apabila diantara kita ada yang salah, tulalit, dan kadang marah.

Selepas acara tausiah, sedianya acara dilanjutkan dengan game, namun cuaca tampak tidak bersahabat, karena hujan membasahi Cibubur, akhirnya acara yang sudah disusun rapi diisi dengan istirahat, makan kembali, dan sholat dzuhur.

Satu jam hujan membasahi Cibubur, acara dilanjutkan kembali dengan game. Namun, game lebih banyak diisi oleh akhwat dan anak–anak, sementara ikhwannya asyik bermain bola. (oman)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More