Jumat, 12 April 2013

Antara Habibie dan Anis Matta



pkspasarmanggis - Presiden Republik Indonesia ke 3 Prof. Dr. Ing. BJ Habibie merupakan salah satu pemimpin negara yang mampu menginspirasi. Cerita perjalanan hidup Habibie mampu membangkitkan semangat perjuangan anak bangsa. Suka duka perjuangan Habibie ibarat sebuah drama yang menembus batasan jiwa, sehingga tak heran jika ada tetesan air mata dan semangat bergelora saat menonton film Habibie dan Ainun.

Drama kehidupan Habibie mengajarkan tentang cinta yang beriringan dengan kehidupan politik dan kekuasaan. Cinta Habibie kepada bangsa dan rakyat Indonesia begitu mendalam, sehingga tidak bisa dibius oleh nafsu kekuasaan.

Ada persamaan antara mantan Presiden Republik Indonesia BJ Habibie dengan Presiden PKS Anis Matta. Mereka sama-sama mengajarkan cinta dalam kehidupan politiknya. Mereka sama-sama mencintai rakyat dan negara Indonesia. Mereka sama-sama berjuang dalam meperbaiki kehidupan bangsa dengan cinta.

Pelajaran cinta dalam politik dan kekuasaan yang dipraktekkan oleh Habibie ternyata mampu menginspirasi kader PKS. Presiden PKS Anis Matta juga mengambil banyak pelajaran dari kisah perjuangan Habibie.

Untuk menghormati jasa Prof. Dr. Bacharudin Jusuf Habibie, PKS menobatkannya sebagai Guru Demokrasi Bangsa. Penghargaan itu diberikan atas dasar teladan kepempinan yang demokratis selama masa kepemimpinan Habibie dalam membangun bangsa Indonesia.

Penghargaan itu disampaikan oleh Presiden PKS, Anis Matta usai acara Dialog Demokrasi dan Peradaban yang digelar dalam rangka peringatan hari jadi PKS ke-15, di Jakarta, Kamis (11/4/2013) kemarin.

“Pak Habibie adalah sosok spesial bagi PKS. Inspirasinya mengajarkan bahwa politik dan kekuasaan harus didekati dengan cinta dan bukan untuk kepentingan pragmatis dan golongan semata. Inilah Budaya politik yang menjadi inspirasi bagi PKS,” kata Anis Matta.

Habibie punya cinta yang begitu besar kepada negara, Anis Matta dan kader PKS juga punya budaya politik dengan cinta.”Politik menjadi lebih manfaat, lebih adil dan lebih indah dengan cinta. Kata Jalaluddin Rumi, jika ada cinta dalam hatimu, pasti ada cinta pada yang lain,” kata Anis dalam orasinya di Hotel Lombok Raya, Nusa Tenggara Barat, Minggu (7/4/2013) lalu.

Dikatakan Anis Matta, pelajaran penting dari Habibie adalah pada kemampuannya untuk mendekati politik dan kekuasaan dengan cinta. Bagi Habibie, meninggalkan kekuasaan bukanlah sesuatu yang harus diratapi dengan kesedihan. Hal itulah yang juga harus dilakukan sebagai budaya politik PKS.

“Seseorang yang merebut kekuasaan dengan cinta maka akan meninggalkan kekuasaan dengan cinta. Cinta yang besar kepada rakyat daripada kepentingan pragmatisnya. Inilah budaya politik yang diajarkan Pak Habibie dan menjadi inspirasi PKS untuk terus berkiprah dalam demokrasi.Kekuasaan dan politik adalah sarana untuk menuju kesejahteraan rakyat,” kata Anis seraya menyemangati kader PKS lainnya.

Ketua Fraksi PKS DPRRI, Hidayat Nurwahid, menyatakan Habibie meninggalkan pesan demokrasi yang monumental bagi bangsa Indonesia seperti kebebasan pers, keran politik untuk berdirinya parpol baru dan otonomi daerah.

Hidayat Nurwahid Berharap, penghargaan bagi Habibie meningatkan generasi muda dan pemimpin saat ini untuk menjaga nilai-nilai demokrasi. Karena itu,dasar-dasar demokrasi sudah diletakkan oleh para founding fathers dan disegarkan oleh Habibie.

“PKS berharap, Pak Habibie dapat terus memberikan sumbangsih bagi bangsa ini. Menularkan jiwa demokrasi kepada anak-anak muda, dan memotivasi bangsa ini untuk selalu menjaga Indonesia sebagai Negara demokratis terbesar di dunia,” ujar Hidayat.


Sumber : SuaraRepublika

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More