Senin, 14 September 2009

Bazar PKS, Peduli Kepada Saya









pkspasarmanggis. Ahad, 13 September 2009 di Jl. Menteng Wadas RT 012 RW 01 Kelurahan Pasar Manggis atau di samping Musholla Nur Syafa’ah, DPRa PKS Pasar Manggis menggelar Bazar Murah kebutuhan warga berupa Minyak Goreng, Beras, Gula, dan Terigu.

Tepat pukul 10.00 WIB, acara dibuka oleh akhuna Lukman Hakim dengan membaca surat Al Fatihah dan dilanjutkan dengan door price kepada warga yang sudah lama antri dari pukul 09.00 pagi. Door price berupa sirup dan kacang tanah diberikan kepada warga yang dapat menjawab dengan benar pertanyaan dari panitia. Pertanyaan yang diajukan sangat mudah, karena seputar PKS, panitia ingin melihat sampai sejauh mana warga mengenal PKS.

Siapakah Presiden PKS ? Sembiring jawab beberapa warga, waduh itu mah nama marga, jawaban yang kurang tepat celetuk seorang panitia. Tapi ada satu warga yang tepat menjawab, Tifatul Sembiring. Aduh senangnya dapat sirup.

Siapa Ketua DPRa ? ini adalah pertanyaan yang sangat susah, karena tidak ada satupun warga dapat menjawab. Ini adalah tantangan bagi pengurus DPRa untuk lebih mengenalkan Ketuanya di masyarakat.

Siapa saja caleg DPRD yang ada di Pasar Manggis ? pertanyaan seputar pemilu legislatif mengingat seberapa kenalkah warga dengan caleg–caleg PKS, dan ternyata mereka memang kenal. Dari Igo Ilham, Soraya … eh Hanum Soraya, terus … pak Ahmad Yani. Asep … Leman … Leman, begitulah celotehan warga, dari yang tidak dapat menjawab, menjawab asal–asalan sampai yang mendapat kacang tanah karena mereka dapat menjawab dengan benar.

Apa semboyan PKS ? Peduli Kepada Saya … teriak seorang ibu. Partai Keadilan Sejahtera … waduh itu mah singkatannya PKS bu ! Sepuluh menit diberikan panitia untuk pertanyaan semboyan PKS, tidak ada warga yang dapat menjawab, walau ada yang melirik kaos yang dipakai beberapa kader, tetap tidak ada yang menjawab. Bersih Peduli Profesional ibu–ibu … Wah ! kalo itu mah saya tau …

Akhirnya Bazar berjalan dengan tertib dan lancar, karena mempergunakan kupon yang dibeli dahulu, kemudian ditukar. Hampir sebagian warga kebagian, walau ada satu dua yang tidak kebagian, karena mereka datang terlambat. (oman)

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More