Selasa, 30 April 2013

Transkrip Pidato Anis Matta di Istanbul, Turki saat Konsolidasi Kader PKS Luar Negeri





Bismillaahirrahmaanirrahiem..


Alhamdulillaahil ladzii jama’anaa haadzaa, wamaa kunnaa linajtami’a laulaa an jama’anallaah. (Segala puji bagi Allah atas pertemuan kita ini, dan tidaklah kita dapat bertemu kecuali Allahlah yang mempertemukan kita)



Uhayyikum ma’aasyiral ikhwaanii jamii’an, bitahiyyatil Islaam, assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh. (Saya sampaikan salam pada Anda sekalian saudara-saudaraku, dengan salam sesuai ajaran Islam, assalaamu ’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh)



Ikhwan dan akhwat sekalian, hadirin dan secara khusus ibu Dubes yang menemani kita dalam acara ini. Sebelum saya lanjut saya ingin mengucapkan terima kasih dulu kepada ibu Dubes atas makan siang yang luar biasa tadi. Sayangnya kita tidak bisa mengundang Antum (hadirin – red) semua dalam acara makan siang itu.
Saudara-saudara sekalian, sebelum lanjut sekali lagi saya ingin tahu orang-orangnya masing-masing.
Yang dari Rusia dulu, mana Rusia? Berdiri.. Berdiri..

Dari Amerika? (Jawaban hadirin: masih di bandara). Belum sampai dia.

Dari Inggris? Tangannya gini (sambil mencontohkan salam 3 jari PKS ala Anis Matta).

Dari Jerman?

Dari Perancis?

Dari Itali? Dari mana lagi?

Belanda? Kalau ini bukan kader PKS. Ini warga negara Belanda. Ibu Dubes, dia sudah jadi warga negara Belanda bu. Jadi sudah keluar dari PKS. Kalau nggak salah dia anggota partai buruh di Belanda. Buat ikhwah di DPP ini bukan joke ya, ini benar beliau warga negara Belanda.

Kemudian dari Jepang? Berdiri, lihat ke kamera.

Kemudian kita ke Timur Tengah. Yang dari Mesir mana Mesir? Lihat ke kamera.
Dari Yordan?

Kemudian dari Saudi? Mana tadi yang tilawah (membaca Al Qur’an saat pembukaan acara – red) tadi, dari Riyadh?

Kemudian dari Syria tadi ada? Ini kalau ke sini berarti libur perang dulu ya..

Kemudian, Qatar? Lihat kamera dulu.

Kemudian, Sudan? Berdiri.. Berdiri..

Dari Kuwait?

Austria? Ini tetangga negara saya nih..

Dari Turki?

Kemudian dari mana lagi, sudah? Pakistan. Oh iya, tadi sama-sama main futsal soalnya.
Ikhwah sekalian, saya sengaja ingin menyebut ini satu per satu, dan dari DPP mudah-mudahan Antum sudah kenal semuanya ya?

Ini adalah sekjen PKS. Ini habis suaranya, jadi kalau saya jalan, mesti beliau ikut. Ini penting buat ibu Dubes. Saya ceramah, beliau yang nyanyi.

Nah, ini ada bendahara PKS, ini yang bayar.

Kemudian bersama kita ini ada dari Dewan Syariah. Ini alumni Riyadh.

Kalau sekjen ini alumni Jerman bu.

Kemudian ini ada tokoh kita dari NTB, ini para senior.

Ust. Arifinto, jadi kalau bicara AD/ART PKS, nah ini orangnya. Ini kamus berjalannya AD/ART PKS. Kemudian ini ada ust. Sumandjaya, kemudian ada kang Aus, sisanya ini adalah ketua-ketua bidang di DPP ada di GMPro, nanti insya Allah masing-masing Antum akan ketemu. Satu persatu, ada ketua bidang Seni Budaya, ada juga ekonomi dan pengembangan kewirausahaan, ada juga bidang pembangunan Umat, ini pemenangan pemilu, dan tim di belakang ini adalah staf dari masing-masing.

Saya sengaja ingin menyebut ini semuanya, supaya kita semua memiliki perasaan yang sama, bahwa dunia ini bukan hanya kecil karena dia sekarang digambarkan sebagai sebuah kampung kecil, tetapi terutama karena kita semuanya sekarang bisa merasakannya. Bahwa dunia tidak sebesar yang kita duga. Acara ini saya minta diselenggarakan kepada BHLN (Badan Hubungan Luar Negeri PKS – red) hanya dalam waktu satu pekan. Karena saya ingin tahu, kecepatan kita dalam mengorganisasi acara dalam skala dunia, itu seperti apa. Dan ikhwah sekalian, dengan merasakan bahwa dunia itu menjadi kecil karena kita tidak lagi punya kendala operasional, tidak punya kendala untuk bergerak, tidak ada lagi sesuatu yang kita sebut jauh, maka cita-cita yang besar itu juga seharusnya bisa menjadi kecil dalam pikiran kita. Dan apa yang kita anggap besar atau dianggap besar oleh orang, seharusnya juga itu bisa menjadi kecil dalam pikiran kita. Karena yang besar dan yang kecil itu, ukurannya bukan pada realitas, tetapi ukurannya pada cara kita mempersepsi apakah itu hal besar atau kecil. Acara ini memang pertama kali diselenggarakan oleh PKS, walaupun acara di masing-masing region itu selalu ada biasanya. Di Eropa sendiri, di Timur Tengah sendiri, dan seterusnya. Tetapi saya sengaja mengadakan acara ini dengan tiga tujuan.

Tujuan yang pertama adalah menyempurnakan semua langkah-langkah konsolidasi yang sudah kita lakukan sejak prahara yang lalu, sampai puncaknya kemarin di acara Milad PKS dan juga Rapimnas. Dan sekarang kita bikin closing yang manis di sini, dengan mengundang seluruh kader PKS di seluruh dunia yang ada insya Allah, untuk hadir di Istanbul ini. Dan langkah konsolidasi ini saudara-saudara sekalian, tujuan utamanya saya kira bukan lagi mencegah demoralisasi dalam hati kita semuanya seperti yang dikira banyak orang, tetapi terutama adalah sekarang ini, dalam situasi sekarang ini, terutama bertujuan untuk mempertahankan kegembiraan di dalam diri kita semuanya. Mempertahankan keceriaan di dalam diri kita semuanya. Karena kita tidak bisa melakukan hal-hal besar di dalam hidup kita kecuali kalau mood yang bersumber dari kegembiraan itu ada di dalam diri kita semuanya.

Dan sengaja kita adakan ini di bulan empat, ini musim semi, musim bunga. Segala hal tumbuh di musim semi ini. Dan sekarang di Istanbul ada festival Tulip juga, supaya kita tahu bahwa insya Allah tahun 2013 ini, datang 2014, itu akan menjadi musim semi bagi PKS insya Allah.

Kegembiraan ini saudara-saudara sekalian, saya perlu menggarisbawahi. Sumber energi kita, kekuatan kita, dalam mencapai hal-hal besar di dalam hidup kita itu ditentukan oleh kemampuan kita mempertahankan sumber kegembiraan itu. Karena itu tidak boleh ada peristiwa di dalam hidup ini yang bisa mencabut kegembiraan dari hati kita semuanya. Tidak boleh ada. Jangan biarkan ada peristiwa dalam hidup ini yang bisa mencabut kegembiraan dari hati kita. Kalau kita punya kegembiraan di dalam hati kita, yang akan muncul kemudian itu adalah perasaan berdaya. Keberdayaan ini ikhwah sekalian, saudara sekalian, ini juga yang menentukan seberapa jauh kaki kita bisa melangkah. Banyak hal-hal besar yang bisa kita lakukan, tapi seringkali kita tidak melakukannya karena kita punya perasaan tidak berdaya. Yang dalam bahasa kita disebut dengan al-‘ajz. Karena itu Rasulullah SAW menganjurkan kita membaca doa dua kali dalam satu hari untuk dijauhkan dari al-‘ajz. Allahumma innii a’uudzubika minal hammi wal hazan, wa a’uudzubika minal ‘ajzi wal kasal. Al-hammu wal hazn, gundah gulana, kegalauan, kesedihan, itu adalah virus yang mematikan sumber kegembiraan kita. Dan itu tidak boleh ada. Itu ada di dalam dasar jiwa kita dan itu harus dikeluarkan.

Karena itu di dalam Qur’an, emosi yang merupakan antitesa dari iman, itu ada dua yang paling banyak diulang dalam Qur’an. Yang pertama adalah al-huzn atau kesedihan, dan yang kedua adalah al-khauf atau rasa takut. Itu sangat mendasar dalam Qur’an. Kalau kita punya perasaan itu di dalam diri kita, yaitu kesedihan dan ketakutan, maka yang akan muncul selanjutnya adalah perasaan tidak berdaya, al ‘ajz. Dan kalau kita tidak berdaya, merasa tidak berdaya, walaupun sebenarnya berdaya, yang muncul kemudian itu adalah al-kasal, kemalasan. Dan kalau kita malas, yang muncul kemudian itu adalah, tidak berdaya dan malas ini adalah karakter yang berhubungan dengan diri kita ke dalam. Tapi akan muncul karakter selanjutnya yang berhubungan dengan hubungan sosial politik kita, wa a’uudzubika minal jubni wal bukhl. Dan kita akan menjadi pengecut, tidak berani mengambil resiko, tidak berani melakukan langkah-langkah besar, karena selalu dihantui oleh ketakutan. Wa a’uudzubika minal jubni wal bukhl. Karena itu tidak mau berkorban. Itu satu paket sifat-sifat ini, tapi dua sifat ini yaitu pengecut dan pelit, itu berhubungan dengan hubungan sosial kita. Dan karena itu, kalau ini ada, yang akan muncul selanjutnya adalah realitas sosial, wa a’uudzubika min ghalabatid daini wa qahrir rijaal. Dililit hutang, dan ditindas orang lain. Artinya apa? Secara ekonomi marginal, secara politik juga marginal. Dan saudara-saudara sekalian perhatikan, akarnya adalah al-hammu wal hazan, itu akar psikologisnya.

Karena itu saudara-saudara sekalian, kita adakan acara ini di sini, supaya kita mempertahankan sumber kegembiraan kita bahwa dunia ini ternyata kecil-kecil saja, tidak sebesar yang kita duga. Bahwa masalah yang kita hadapi ini ternyata tidak sebesar yang kita duga. Dan bahwa sebenarnya cita-cita yang ingin kita capai ini insya Allah, ada dalam jangkauan kaki kita dan ada dalam jangkauan tangan kita, insya Allah. Dan karena kita berjalan, doa musafir ini makbul, tadi ust. Ahzar sudah membacakan doa dengan sangat baik, waman yuhaajir fii sabiilillaah, yajida fil ardhi muraaghaman katsiiran wa sa’ah. Banyak faidah yang akan dia dapat, dan terutama itu adalah kelapangan. Saudara-saudara sekalian, itu tujuan pertama kita semuanya berkumpul di sini. Dan karena itu saya ingin Antum semua merasakan bahwa suatu waktu Antum bukan lagi sekadar perwakilan-perwakilan PKS di situ.

Nah ini terkait dengan tujuan yang kedua. Setelah tujuan konsolidasi ini saya juga ingin menegaskan dalam momentum ini bahwa saat ini kita juga akan mengembangkan seluruh target kerja dan juga fungsi-fungsi dari BHLN. Saya tahu selama ini kerja-kerja BHLN itu lebih banyak bersifat tarbawi. Pembinaan kader-kader yang ada di sana, karena umumnya adalah pelajar dan pekerja. Masyarakat Indonesia yang ada di satu negara itu. Itu yang kita garap, dan terutama yang kita lakukan itu hanya kerja-kerja pengkaderan bu. Dan karena fokus kita pada kerja-kerja pengkaderan, biasanya saya melihat keberadaan kader-kader kita di luar negeri ini tidak dimaksimalkan. Termasuk di dalam orientasi pribadi masing-masing. Yang saya maksud orientasi pribadi itu begini. Ada kader yang misalnya belajar di luar negeri. Dia hanya fokus di bidangnya itu, tetapi apa yang merupakan fungsi-fungsi dasar yang sebenarnya bisa dia lakukan waktu dia ada di luar, itu tidak dilakukannya, karena itu di luar dari concern-nya. Di luar dari perhatiannya.

Dan mulai dari sekarang, kita juga ingin memberikan beban baru kepada BHLN, yaitu menambah bebannya kepada kerja-kerja tarbawi pengkaderan itu, juga dengan kerja-kerja diplomasi. Dan karena itu nanti, BHLN bukan hanya bekerja mengkonsolidasi kader-kader PKS yang ada di luar negeri, tetapi juga menjadi ujung tombak yang menghubungkan PKS pertama-tama dengan semua partai-partai yang ada di luar negeri. Sebab seperti yang saya sampaikan di Milad kemarin, bahwa misi kita ini adalah misi yang beyond politics. Lebih dari sekadar tujuan politik, misi kita adalah misi peradaban, misi kita adalah misi kemanusiaan.

Dan Antum semuanya, saudara-saudara semua yang ada di luar negeri sekarang, akan kita berikan beban untuk mulai melakukan juga kerja-kerja diplomasi. Dan salah satu hal yang akan kita lakukan nanti adalah memperkuat hubungan Partai Keadilan Sejahtera dengan seluruh partai politik yang ada di dunia. Dan saudara-saudara yang ada di luar negeri semuanya itu, akan menjadi ujung tombak dari penguatan hubungan internasional itu. Oleh karena itu saudara-saudara sekalian, terutama di BHLN, saya sudah menyampaikan beberapa kali kepada ketuanya, bahwa persiapkan infrastrukturnya, persiapkan SDM-nya untuk melakukan fungsi-fungsi yang lebih besar daripada yang selama ini sudah dilakukan BHLN. Yaitu fungsi-fungsi diplomasi itu tadi. Karena itu saya juga meminta BHLN supaya nanti semua kapasitas SDM yang kita perlukan dalam sebuah hubungan internasional yang kuat itu harus ada. Termasuk di dalamnya adalah spesialisasi yang kita perlukan.

Dan salah satu jenis spesialisasi yang perlukan itu adalah ahli-ahli dalam studi kawasan. Saya ingin menegaskan ini dari sekarang, karena saya sudah menyampaikannya kepada pak Taufiq (sekjen PKS – red) supaya ini disiapkan. Kita perlu banyak kader sebagai ahli dalam studi kawasan Amerika misalnya, studi tentang Eropa, studi tentang Timur Tengah, tentang Afrika, Rusia, Asia Tengah, dan seterusnya. Kenapa ini perlu saya tegaskan sekarang? Karena kita ini ditakdirkan oleh Allah SWT, berada dalam sebuah negara Islam terbesar di dunia. Dan berada dalam negara keempat terbesar di dunia. Jadi kalau kita mengatakan bahwa PKS sekarang ini adalah partai Islam terbesar di Indonesia, itu artinya partai ini adalah partai Islam terbesar di semua negara Islam, terbesar di dunia. Jadi jangan under estimate dalam hal kita mempersepsi diri sendiri.

Turki ini penduduknya berapa? Sekitar 70an (juta) kalau tidak salah, kan? Satu di antara yang terbesar di kawasan ini, karena Mesir kalau tidak salah sekitar 80-85 (juta), Iran mungkin 60-70an (juta) juga sekarang kalau dipetakan. Ini adalah negara-negara besar di kawasan ini semuanya. 22 negara Arab semuanya kalau dikumpulkan baru sama jumlahnya dengan seluruh populasi Indonesia. Karena itu ada seorang politisi di Kuwait, suatu waktu konsultasi dengan NDI (National Democratic Institute – red). Bagaimana cara saya kampanye di dapil saya? Ini NDI bertanya kepada si calon/caleg ini, berapa jumlah pemilih di dapil Anda itu? Dia bilang 3.000. NDI bilang Anda tidak perlu kampanye. Ketuk pintu tiap rumah, Anda menang. Tapi berapa jumlah pemilih di dapilnya pak Syahfan (salah satu kader PKS yang hadir) misalnya, ketua BP3. Itu satu provinsi totalnya bu, seluruh provinsi Bengkulu itu adalah dapilnya. Jadi bisa kita bayangkan perbedaan ada skala. Tapi kita ini saudara-saudara sekalian, terbiasa mempersepsi diri kita itu kecil. Dan karena itu tidak membayangkan bahwa kita juga bisa melakukan kerja-kerja besar. Padahal orang lain memandang kita dengan cara yang sangat berbeda.

Dan salah satu kelemahan Indonesia sekarang ini, mumpung ada ketua komisinya di sini, dan juga mungkin mumpung ada ibu dubes. Saya juga dulu di komisi satu pak. Salah satu kelemahan besar Indonesia yang dicatat oleh seluruh negara-negara Islam itu salah satunya adalah peran Indonesia dalam masalah-masalah internasional tidak terlalu kuat, posisinya itu tidak terlalu kuat. Kita tidak punya standing yang kuat dalam banyak sekali masalah-masalah internasional, padahal orang berharap bahwa sebagai negara muslim terbesar di dunia seharusnya kita terlibat dalam masalah-masalah besar itu. Dan sebagai negara keempat terbesar di dunia, seharusnya kita mengambil peran yang sama besarnya dengan ukuran kita sendiri sebagai negara besar. Coba Antum bayangkan Qatar misalnya dengan penduduk asli cuma sekitar 200 ribu orang, dan sekarang jadi 1,4 (juta) karena eks-patriat yang datang ke sana, itu bisa melakukan kerja-kerja besar dengan hanya penduduk yang kecil seperti itu. Misalnya fungsi-fungsi mediasi, dan itu sebenarnya yang seharusnya dilakukan oleh Indonesia sebagai the big brother bagi seluruh negara-negara Islam di dunia. Dan karena itu saudara sekalian, kita ingin menyiapkan infrastruktur ini dari sekarang, supaya kita tidak lagi berfikir bekerja dalam skala Indonesia, tetapi mulai berfikir dalam skala global.

Untuk tujuan yang kedua ini maka perlu ada tujuan yang ketiga dari acara ini. Yaitu kita perlu mencari sumber inspirasi sejarah. Itu juga itu sebabnya kita mengadakannya di sini. Yang kita inginkan, yang saya inginkan dari saudara-saudara sekalian yang datang di sini, bukan sekadar membaca sejarah Istanbul ini, dan bukan sekadar mengenang pembebasan Konstantinopel dulu pada abad ke-15. Tetapi yang lebih penting dari itu semuanya adalah menyadari bahwa semua peristiwa besar di dalam sejarah itu disebut besar karena peristiwa itu beyond imagination. Di luar dari imajinasi orang. Dulu Muhammad Al-Fatih itu diangkat menjadi khalifah waktu umurnya 16 tahun. Karena itu diledek oleh semua senior-senior yang ada di kerajaan. Apa yang bisa dilakukan anak muda kecil ini? Lalu dia berfikir, apa yang tidak dipikirkan oleh para senior itu semua. Dan yang tidak bisa dipikirkan oleh mereka adalah membebaskan Konstantinopel. Dan itu yang dia jadikan sebagai tujuannya. Dan beliau membebaskan Konstantinopel ini dalam umur 23 tahun. Saya menggarisbawahi umur 23 tahun ini supaya kita jangan merasa terlalu muda. Kita ini sudah tua untuk ukuran pencapaian orang-orang itu semua. Iya kan? Tetapi yang dilakukan itu adalah sesuatu yang di luar imajinasi orang. Dan segala sesuatu yang besar di dalam sejarah itu disebut besar karena dia ada di luar imajinasi kita semuanya, setidaknya di luar imajinasi orang-orang yang hidup di zamannya.

Dan karena itu jika kita ingin mencapai misi-misi besar di dalam hidup kita, persiapkanlah diri kita melakukan sesuatu di luar imajinasi orang lain. Dan jika saya mengatakan bahwa misi PKS itu beyond politics, itu berarti bahwa kita juga harus melakukan langkah-langkah beyond imajination. Saya ingin menggarisbawahi masalah imajinasi ini. Karena semua penciptaan realitas itu pada mulanya diciptakan dalam imajinasi. Segala sesuatu yang menjadi kenyataan di bumi ini, jauh sebelum dia menjadi kenyataan, pertama-tama dia menjadi kenyataan dalam imajinasi. Itu dulu. Dan karena itu kita perlu memberi ruang bagi imajinasi kita ini semuanya, supaya cita-cita yang besar itu disertai dengan langkah-langkah yang besar di luar dari imajinasi orang. Tetapi sebelumnya seperti apa yang saya katakan tadi, kita perlu membebaskan diri kita dari semua kendala-kendala psikologis itu tadi. Galau, khawatir, sedih, takut, dan seterusnya, kita lepas diri kita semua dari perasaan itu, setelah itu kita buka pintu imajinasi kita seluas-luasnya.

Dan saya katakan kepada seluruh kader PKS waktu di Semarang, hari ini kita akan membuat rencana pemenangan pemilu, tetapi rencana ini tidak ada detailnya. Yang ada targetnya. Yang ada milestone-nya. Isinya seperti apa? Kita serahkan pada seluruh orang-orang lapangan untuk berijtihad sebebas-bebasnya. Karena boleh jadi, kita pikir kita yang ada di DPP ini sudah berfikir keras, tapi ada anak muda yang kerjanya cuma mengkhayal setiap hari, boleh jadi dia mempunyai ide yang jauh lebih bagus dari kita yang setiap hari telah merasa berfikir keras. Dan karena itu saya menginginkan seluruh kader kita, beri ruang bagi imajinasi kita untuk bekerja. Supaya seluruh kekuatan produktivitas kita itu mempunyai akar di dalam diri kita semuanya, yaitu ada pada kekuatan imajinasi kita semuanya.

Saudara-saudara sekalian, ini tiga tujuan dari pertemuan acara yang kita selenggarakan di Istanbul ini. Dan sekali lagi karena yang ingin kita capai ini adalah misi besar, yang saya sebutkan sebagai misi peradaban, dan bukan sekadar target-target politik, termasuk di dalamnya adalah pemenangan pemilu 2014 itu. Dan saya menganggap bahwa pemenangan pemilu 2014 ini hanyalah jembatan menuju cita-cita yang jauh lebih besar daripada cita-cita politik yang sederhana itu. Ada cita-cita kemanusiaan, cita-cita peradaban, yang jauh lebih besar dari itu. Dan saya kira, waktu kita memimpin Indonesia nanti insya Allah, janganlah membayangkan bahwa kita hanya akan memimpin Indonesia. Tetapi kita juga akan membawa Indonesia menjadi salah satu kekuatan yang menentukan masa depan dunia. Dan itu sebabnya nanti saudara-saudara sekalian, ini nanti ada pertemuan dengan AKP (Justice and Development Party of Turkey – Turkish: Adalet ve Kalkinma Partisi) pada hari Selasa. Ada GMPro nanti, dan juga dari fraksi, saya ingin mereka semua menyampaikan satu ide kepada AKP. Ini kita usulkan, kita propose kepada mereka, bahwa sekarang waktunya seluruh partai Islam di dunia membuat satu forum internasional. Untuk partai-partai Islam sedunia itu tempat kita membicarakan isu-isu global, dan bagaimana Islam bisa memberi kontribusi bagi penyelesaian masalah-masalah global tersebut. Sekarang ada banyak forum global, dan seharusnya kita juga bisa menciptakan forum yang sama dengan itu.

Saya mau cerita sedikit ke ibu dubes, beberapa bulan yang lalu saya diundang secara pribadi ke sini, tadi kita lewati istananya di situ, di Kempinski itu ada Ciragan Palace, yang jadi host-nya itu Menlu Turki Ahmet Davutoglu waktu itu. Itu adalah satu forum, namanya Oriental Forum. Forum timur yang salah satu cita-citanya adalah menghadirkan seluruh strategic civil dari berbagai negara, dan pada pertemuan terakhir bulan Februari, cuma saya tidak datang yang Februari ini karena baru jadi Presiden di PKS. Yang sebelumnya saya datang pada pertemuan sebelumnya. Temanya tentang The New Map After Arab Spring. Tentang masalah strategis seperti itu. Saya kira kita sudah waktunya nanti mengusulkan kepada partai-partai Islam yang ada di dunia sekarang ini untuk membentuk satu forum internasional, dimana kita ikut mempromosikan tiga hal, bukan hanya bagi dunia Islam tetapi bagi dunia seluruhnya. Dan saya kira ini adalah misi global PKS.

Yang pertama, ikut mempromosikan demokrasi, yang kedua global prosperity, dan yang ketiga adalah global peace. Jadi kita harus ikut mendukung tiga isu besar ini. Ikut mempromosikan demokrasi, kesejahteraan global, dan juga perdamaian global.

Dan saudara-saudara sekalian, karena tiga misi ini, misi global yang kita emban ini, dan ini akan menjadi pesan bagi PKS insya Allah, untuk mempromosikan ini. Kita menginginkan kesejahteraan bukan hanya bagi diri kita, tetapi juga bagi seluruh penduduk bumi ini. Kita menginginkan perdamaian bukan hanya bagi negeri kita, tapi juga bagi seluruh penduduk bumi ini. Kita menginginkan demokrasi juga menjadi sistem politik bukan hanya bagi negeri kita, tapi juga demokrasi menjadi sistem politik bagi seluruh dunia. Kita ikut mempromosikan itu semua, karena salah satu kandungan inti dari nanti demokrasi itu adalah menciptakan global justice. Keadilan global. Dan saya kira dengan ide-ide dasar seperti ini, kita bisa masuk, berbagi dengan semua kekuatan yang ada di dunia, untuk ikut serta memberikan solusi bagi masalah-masalah yang dialami oleh dunia.

Apalagi kalau kita melihat sekarang ini, masalah besar yang dihadapi oleh dunia sekarang ini, salah satunya adalah masalah energy security, kemudian juga masalah food security. Ini masalah pangan, masalah energi yang dihadapi oleh seluruh dunia sekarang ini sebagai salah satu masalah masa depan yang paling krusial. Dan kalau kita bicara energi, hampir-hampir bisa kita katakan kita bicara tentang dunia Islam seluruhnya. Iya kan? Hampir-hampir bisa kita katakan seperti itu. Dan juga kalau kita bicara pangan walaupun ini mungkin kita share dengan yang lainnya tetapi kita perlu juga mengetahui bahwa kita bisa ikut memberikan share yang besar dalam proses penyelesaian masalah-masalah global seperti ini. Dan karena itu saya berharap nanti GMPro dengan fraksi waktu menyampaikan, waktu bertemu dengan AKP nanti ini tolong disampaikan kepada mereka ide ini, karena sebenarnya ini sudah berkali-kali kita bicarakan dalam berbagai forum. Tapi ini disampaikan lagi, mudah-mudahan insya Allah ide ini bisa kita wujudkan dalam waktu yang tidak terlalu jauh, supaya kita mulai juga ikut terlibat dalam penyelesaian masalah-masalah global.

Saudara-saudara sekalian, kalau kita ikut menyelesaikan masalah-masalah global seperti ini, itu secara de facto artinya, kita ingin ikut menghapuskan semua kekhawatiran orang tentang kehadiran partai Islam di pentas nasional dan juga kehadiran partai Islam di pentas global. Yang selama ini masih sering dianggap ancaman, atau ada sikap under estimate dari orang-orang, karena mereka mereka menganggap bahwa para aktivis partai Islam ini, lebih banyak mendekati masalah ideologis, dan tidak punya kapasitas yang memadai untuk mengimplementasikan ideologi itu menjadi agenda kerja. Dan karena itu jika mereka memimpin, mereka tidak akan berhasil. Dan saya kira dengan memberikan jawaban dalam bentuk implementasi, jawaban dalam bentuk performance seperti itu, mudah-mudahan kita bisa menghapus kekhawatiran semua orang tentang kehadiran partai Islam di pentas global. Termasuk di antaranya adalah kekhawatiran orang, termasuk di negeri kita, jika partai Islam memimpin, apa yang bisa mereka lakukan? Nah, menjawab kekhawatiran seperti ini dalam bentuk performance, dalam bentuk kerja, itu jauh lebih efektif daripada memberikan penjelasan ideologi kepada mereka itu. Dan dengan menjawab masalah secara de facto seperti itu insya Allah, saya kira kekhawatiran itu akan berbalik menjadi rasa ingin tahu yang besar kepada agenda kemanusiaan yang kita bawa ini. Dan saya membayangkan bahwa insya Allah itu akan terjadi dalam waktu yang tidak terlalu jauh.

Saudara-saudara sekalian, mudah-mudahan insya Allah dengan urutan sistematika kerja seperti ini, kita bisa menciptakan hidup yang lebih produktif dari apa yang ada sekarang. Dan misi-misi besar seperti itu saudara-saudara sekalian, hanya bisa kita capai kalau kita punya tiga semangat yang sudah kita putuskan di Rapimnas kemarin.
Yang pertama adalah kita datang dalam dunia politik ini membawa cinta. Yang kedua kita juga datang dengan semangat bekerja. Dan yang ketiga adalah, kita datang dengan semangat untuk menciptakan harmoni.
Cinta itu menyatukan segala hal yang berserakan, menyambung segala hal yang terputus. Dan jika kita menerapkan hukum dengan pendekatan cinta, kita insya Allah juga bisa menciptakan keadilan. Karena hukum itu tidak ditegakkan untuk menyiksa orang dengan hukuman, tidak. Hukum itu adalah tools of change. Itu adalah alat perubahan. Dan karena itu dia harus mempunyai fungsi itu. Dan jika kita ingin memfungsikan hukum sebagai alat perubahan, sebagai tools of chage, dia harus dikelola dengan cinta.

Dan yang kedua, kita juga ingin semua orang yang punya semangat bekerja itu punya tempat di negeri kita. Dan kita juga ingin tumbuh menjadi bangsa yang sejahtera dari kekuatan kita sendiri, karena kita bekerja dengan tenaga yang kita miliki, dengan etos kerja keras yang kita miliki. Sebab siapa pun yang bekerja keras, insya Allah pasti akan menciptakan hasil.

Dan yang ketiga, kita juga ingin menciptakan harmoni, supaya kehidupan sosial kita itu damai. Karena tidak ada arti bagi semua pencapaian kita ini, kecuali kalau kita bisa mengelola perbedaan-perbedaan kita itu dan menciptakan harmoni.

Saudara-saudara sekalian, dengan tiga nilai-nilai inti ini, saya berharap insya Allah PKS bukan hanya menang dalam pemilu, tetapi terutama bisa menghidupkan kembali nilai-nilai inti masyarakat Indonesia. Dan dengan nilai-nilai inti masyarakat Indonesia ini, kita juga bisa membawa sesuatu perubahan besar bukan hanya bagi Indonesia, tapi juga bagi kehidupan kemanusiaan di seluruh dunia ini insya Allah. Inilah kerja-kerja yang saya maksud, bukan beyond politics bagi kita di Indonesia, tapi saya kira bagi kebanyakan orang di Indonesia ini juga adalah beyond imagination. Di luar dari imajinasi yang ada pada mereka itu.

Saudara-saudara sekalian, mudah-mudahan dengan keberadaan kita semua di sini, kita bisa menyerap aura dari Muhammad Al-Fatih itu, yaitu aura untuk melakukan hal-hal besar di luar dari imajinasi semua orang. Dan karena itu, mudah-mudahan semua yang hadir di sini, dari berbagai negara di sini punya perasaan yang sama. Saya tahu jika menghitung suara, suara di mana Antum tinggal itu tidak besar. Iya kan? Tidak banyak. Yang di Rusia mungkin tidak banyak. Iya kan? Yang di Emirat Arab tidak banyak suara yang ada di situ. Tapi tujuannya bukan suara. Sekali lagi, tujuannya bukan suara. Suara itu akan kita ambil dengan sendirinya, tapi tujuannya bukan itu. Saya ingin idenya lah yang masuk ke dalam pikiran saudara-saudara semuanya, auranyalah yang kita serap insya Allah. Dan karena itu suatu waktu kita bisa melakukan kerja-kerja lebih besar daripada apa yang diimajinasikan orang selama ini insya Allah.
Saya mau tanya Antum semua, terutama yang sebelah kanan ini. Ini kira-kira kita siap tidak melakukan kerja-kerja besar seperti ini? Kurang mantap suaranya. Siap? Siap?

Kita tanya dulu Rusia siap nggak ini? Waah, mantap, Rusia mantap.

Belanda siap? Luar biasa.

Mesir siap?

Yordan? Mantap.

Inggris siap?

Saya kira insya Allah dengan kesiapan seperti ini mudah-mudahan sekali lagi, saya sekarang menjadi sangat yakin bahwa apa yang kita cita-citakan masuk tiga besar insya Allah dapat jadi kenyataan. Dan saya juga semakin yakin bahwa kita bukan hanya akan masuk tiga besar, tetapi insya Allah dalam waktu yang tidak terlalu lama, kita akan memimpin republik yang kita cintai ini.

Was salaamu ’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh..


Sumber : Dakwatuna

Senin, 29 April 2013

Diskusi Sederhana ala PKS di Benteng Penaklukan Konstantinopel



pkspasarmanggis - Gaya kepemimpinan sang penakluk kerajaan Konstantinopel Muhammad Al Fatih menginspirasi kader-kader PKS. Diskusi sederhana pun dibuat di sekitar benteng penaklukan guna mengingat kembali suasana kala itu.

Hadir sebagai pembicara diskusi, Presiden PKS Anis Matta, ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid dan ketua Komisi I DPR dari PKS Mahfudz Siddik. Mereka duduk di sebuah batu bekas benteng konstantinopel di taman museum Panorama, Istanbul, Turki, Minggu (28/4/2013). Di bagian belakang, terlihat benteng yang masih kokoh berdiri sejak beberapa abad lalu.

Puluhan kader PKS dari Jakarta dan yang berdomisili di luar negeri ikut dalam diskusi ini. Mereka duduk lesehan di rerumputan dan di bawah pohon yang rindang. Sebuah pengeras suara kecil digunakan supaya pembicara terdengar. Sangat sederhana.

"Ini seperti diskusi waktu kuliah dulu di ITB, sangat simple," kata Anis sebelum acara.

Hidayat menjadi pembicara pertama. Mantan Presiden PKS itu menjelaskan kembali secara detail tentang sejarah penaklukan Konstantinopel di abad ke-15. Tak lupa, gaya kepemimpinan Muhammad Al Fatih pun dijabarkan.

Sementara Mahfudz bicara soal sejarah politik luar negeri Indonesia, mulai dari era Orde Lama hingga Reformasi.

"Ini adalah langkah kita untuk mendekat. Semoga Muhammad Al Fatih pernah duduk di sini dan jalan di sekitar sini," kata Mahfudz.

Anis Matta menjadi pembicara terakhir yang mengaitkan sejarah peradaban manusia dan perkembangan di Indonesia.


Sumber : Detik

Gelora Bung Karno Ala Anis Matta



pkspasarmanggis - Siapa yang bisa menyangkal kalau Presiden PKS sekarang, Anis Matta itu penuh Gelora, banyak orang yang suka dan terinspirasi dari pidato-pidatonya, entah itu orang yang suka PKS ataupun mungkin yang tidak suka, namun tetap harus diakui bahwa pidatonya inspirasi dan memotivasi seluruh pendengarnya. Kalimat dan kata-katanya singkat namun berisi padat, contoh saya ambil dari Pidato beliau di Bali (12/2/2013), sebagai berikut :

“Semua pekerjaan besar didalam sejarah membutuhkan waktu yang panjang. Tidak ada pekerjaan besar yang bisa kita selesaikan dalam satu hari, dalam satu minggu, dalam satu bulan, dalam satu tahun, dalam sepuluh tahun, tidak ada. Pekerjaan-pekerjaan besar itu membutuhkan waktu yang lama.”

“Anda tahu kenapa agama selalu menjadi fenomena dalam sejarah umat manusia? Tidak ada satu ajaran yang menyebar sekuat tersebarnya agama di dunia ini. Karena itu adalah pekerjaan ribuan tahun, yang dilakukan oleh serial nabi-nabi dan rasul. “

“Kerja besar itu membutuhkan waktu yang panjang. Jadi kalau anda punya gelora, anda punya api didalam diri, anda punya badai di dalam diri, maka yang kita perlukan selanjutnya adalah tangan dingin. Karena kita akan bekerja dalam waktu yang panjang, nonstop.”

“Dan waktu kita bekerja dalam waktu yang panjang itu seringkali pekerjaan itu tidak disertai dengan sorotan media, tidak disertai dengan tepuk tangan, tapi justru disertai dengan kritik demi kritik cacian makian dan seterusnya.”

Foto di atas merupakan foto yang diambil ketika Anis Matta di Bali bertemu dengan kader-kader Bali.

Terlihat dengan jelas tumpukan buku Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat, yang mana akhirnya buku ini dibagikan Anis Matta kepada pengurus PKS, sehingga tidaklah heran kalau Anis Matta sering disandingkan dengan gelar Soekarno Muda, dimana pidatonya penuh gelora dan selalu menyedot konsentrasi pendengarnya.
Gelora yang sangat kental dulunya dengan Bung Karno, Gelora yang membahana dalam jiwa dan keluar dari lisan dalam bentuk pidato yang memukau. Pidato Anis Matta selalu bisa mengharu birukan suasana , menghadirkan air mata di tengah heroiknya semangat, dan ini lah Soekarno Muda.

Dan memang Anis Matta mengakui banyak terinspirasi dengan Soekarno sejak dari kecil, Anis Matta sudah tamat membaca buku “Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat” ketika beliau masih sekolah di SMP.

(hal ini bisa disimak dalam Pidato Anis Matta di Bali http://www.youtube.com/watch?v=-ySKugPNNeY)
Gelora Bung Karno Ala Anis Matta dapat dilihat dalam pidato-pidato Anis Matta. Dan tentu itu banyak (dapat di search di Youtube), antara lain;
Pidato Politik Perdana Anis Matta selaku Presiden PKS, http://www.youtube.com/watch?v=fgl9gYGYRbI
Presiden PKS, Anis Matta pada acara Konsolidasi PKS Jawa Barat http://www.youtube.com/watch?v=TpKWRameWNE
Pidato Politik Presiden PKS, Anis Matta ketika Milad 15 PKS yang baru kemarin http://www.youtube.com/watch?v=Dr2R5WbzoBw


Sumber : Kompasiana

Minggu, 28 April 2013

Anis Matta: PKS Tidak Berorientasi Kekuasaan Semata



pkspasarmanggis - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta menegaskan partainya tidak berorientasi pada kekuasaan semata namun saat ini seluruh komponen PKS mempertegas program kerjanya, yakni menjalankan misi kemanusiaan global. "Kerja kita beyond politics menjalankan misi kemanusiaan, membangun peradaban global," kata Anis Matta di Jakarta, Ahad (28/4).

Pernyataan tersebut disampaikan Anis dalam konsolidasi pengurus dan kader Perwakilan PKS sedunia yang digelar di atas kapal di Selat Bosphorus, Turki selama dua jam. Konsolidasi jaringan internasional itu pertama kali dilaksanakan sejak PKS berdiri ini, terselenggara di dua benua yaitu Asia dan Eropa.

Anis meminta semua elemen PKS tidak mengecilkan kemampuan diri sendiri. Menurut dia jumlah penganut Islam sekarang berada di papan atas dunia dan mengalami perkembangan pesat di seluruh pelosok negeri, termasuk di Amerika Serikat dan Eropa.

Sementara itu menurut Anis Indonesia tercatat sebagai salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. "Karenanya, jangan pernah memersepsikan diri kita kecil. Inilah salah satu kelemahan mendasar Indonesia. Qatar, misalnya, cuma berpenduduk sekitar 1,4 juta jiwa, tetapi mampu melakukan kerja-kerja besar dalam skala global," ujarnya.

Menurut Anis, sepatutnya Indonesia ke depan harus menjalankan fungsi sebagai big brother bagi seluruh bangsa di dunia. Dia menjelaskan Indonesia dengan potensi luar biasa seharusnya menjalankan peran berskala global.

Anis mengatakan setidaknya terdapat tiga pekerjaan rumah global yang perlu dijalankan Indonesia secara umum dan PKS khususnya. Dia menjelaskan yaitu memperjuangkan demokrasi, perdamaian dan keadilan, serta mewujudkan kesejahteraan global.

Dia mencontohkan penyelesaian masalah ketahanan energi dan pangan dunia. Hal ini menurut dia merupakan masalah dunia yang wajib diselesaikan masyarakat dunia secara bersama. "Ini pula persoalan yang menghimpit umat Islam global," kata Anis.

Menurut dia atas ruang lingkup persoalan dimaksud Anis akan mengusulkan pembentukan forum partai-partai Islam sedunia. "Mudah-mudahan, forum bersama dapat dikukuhkan dalam waktu dekat. Kita harus melawan penilaian bahwa partai-partai Islam tidak mampu memimpin dan bekerja untuk misi-misi skala nasional di negara masing-masing hingga internasional," katanya.

Dia mengatakan untuk keperluan dimaksud mantan Presiden PKS yang kini Ketua F-PKS DPR Hidayat Nur Wahid akan bergabung dengan rombongan yang sudah berada di Istanbul sejak 24 April 2013. Pertemuan DPP PKS dengan perwakilan luar negeri digelar Sabtu (27/4), juga dihadiri Dutabesar Indonesia untuk Turki Nahari Agustini.

Lebih 200 pengurus perwakilan dan kader menghadiri konsolidasi, seperti Sekretaris Jenderal Taufik Ridho, Ketua Bidang Luar Negeri PKS Taufiq serta beberapa pengurus inti DPP PKS yang juga anggota DPR antara lain Fachri Hamzah dan Mahfud Sidiq PKS yang dijadwalkan bertemu dengan Pengurus Pusat AK Party (Adalet ve Kalkinkma Partisi) yang merupakan partai Islam berkuasa di Turki saat ini, pada Selasa (30/4).


Sumber : Republika

7Banksawan



pkspasarmanggis - Satu lagi program kreatif dari Kader PKS di DPRa Pulo Gebang yang mempunyai ide : "7Banksawan" (Bank Sampah Rawa Kuning RW07).

Ide ini tercetus dari hasil bincang-bincang diantara kader dan simpatisan DPRa PKS Pulo Gebang pada saat Rihlah. Bincang-bincang itu ditindak lanjuti oleh Sigit dan Erwin yang merupakan motor dari program ini. Akhirnya program ini pun diresmikan pada tanggal 11 Nopember 2012 oleh Ketua DPW PKS Jakarta Selamat Nurdin.

pada awal program ini dijalankan, nasabah bank sampah baru 20 nasabah yang merupakan warga RW 07 dan sekitarnya. Dan saat ini, tercatat 113 nasabah.

Program ini terus disosialisasikan oleh Sigit dan Erwin dengan menggunakan motor layanan PKS yang disulap menjadi motor 7Bangsawan, mereka menyebarkan brosur dan pamflet.

Menurut Sigit, meknisme pertama yang dijalani adalah para warga menyetorkan sampah yang telah dipilah-pilah dan telah dibersihkan, ditimbang dan hasilnya di tulis di buku tabungan nasabah. Uang yang mereka kumpulkan melalui bank sampah ini di berikan setiap 3 bulan sekali. "Namun, kedepannya akan kita berikan dalam bentuk tabungan pendidikan dan tabungan Hari Raya", tutur sigit.



Dari hasil sampah yang dikumpulkan,terutama sampah-sampah plastik seperti bekas bungkus kopi, sabun cuci piring, plastik minyak goreng dan VCD tak terpakai dibuat produk-produk kreatif, seperti : gantungan kunci dari plastik sabun cuci piring, tas dan dompet dari bekas bungkus kopi, jam duduk dari VCD tak terpakai. Semua itu di buat oleh ibu-ibu yang setiap hari Kamis berkumpul di bengkel "7Banksawan" dan para relawan.

Produk-produk ini dijual masih dikalangan terdekat. Namun, tanggal 3 sampai 26 Mei nanti, "7Banksawan" akan mengikuti pameran produk kreatif di Blok M Plaza.

"Saya berharap kedepan produk-produk kami bisa lebih variatif lagi, dan makin maju. Dan saya juga mengharapkan rekan-rekan di wilayah lain dapat melakukan hal serupa, karena dengan program ini kita secara tidak langsung turut membantu melestarikan lingkungan dan juga membantu perekonomian masyarakat disekitar kita,"ucap Sigit.

Sabtu, 27 April 2013

Sang Penyemangat Jihad



masih teringat jelas
berat suara nafasmu
perlahan…
tertahan..
beradu dengan langkah sayupmu
kala kau pulang pukul 03.47
kemudian disusul dengan suara asing dari channel TV kesukaanmu
atau suara bisikan bibirmu mengucap, kala kau membaca buku…
atau tawa lepasmu yang menyusul tepat beberapa menit setelah suara telfonmu mendayu..

masih teringat jelas, ayah…
kelembutan sekaligus lelah yang tertahan dan terpaksa terpancar di sorot matamu
kala pagi kami hendak berangkat sekolah
pelukan hangatmu yang seolah tidak risih akan gerak-gerik kami yang membangunkanmu dari lelapmu yang baru..
serta kecupan manismu di kening kami yang seolah membayar segala rindu yang memang telah tertahan sejak kemarin-kemarin..

segalanya, masih teringat jelas ayah..
jelas betul dalam ingatan kami..
takpeduli, bahwa segalanya kini diperantarai oleh selembar dua lembar kertas surat..
dan terkadang, tanpa tersentuh indra kehangatanmu sama sekali..
segalanya, masih teringat jelas.

kemudian malam itu
ketika tangan-tangan asing wartawan
menarik…
mendorong…
memperlakukanmu seolah akan melumat habis dirimu
panas hati kami,
panas jiwa-jiwa kami, ayah..

nafas kami tercekat seakan terhenti sejenak
mata kami terbelalak, namun tetap airmata kami tahan
sengaja tak kami biarkan ia jatuh..
tubuh kami terkaku namun tetap memaksa telinga kami mendengar jernih apa yang mereka tuduhkan kepadamu

kasus suap??
itukah yang merekah tuduhkan?
habiskah akal mereka menuduhkan itu padamu?

tidakkah mereka tau?
detik ketika mereka tidur terlelap menikmati waktu istirahatnya
kau justru baru memulai rapat kesekianmu untuk membersihkan
korupsi, kolusi, nepotisme
yang mereka bilang mereka benci?
tidakkah mereka tau?
ketika mereka asik bermimpi,
terlelap dalam mimpi indahnya
mimpi tentang Negara Republik Indonesia
yang bersih

jauuuuh dari kenistaan dan kemarukan petinggi-petingginya
kala itu kau bekerja keras untuk membuat itu terjadi?
menjadikan itu tidak hanya sebatas mimpi
menjadikan mimpi mereka menjadi realiti,
kenyataan
tidakkah mereka tau?
ketika kata jihad masih sebuah teori bagi mereka
hanya sebatas angan semata,
kau sudah jauh habiskan waktumu,
jiwamu,
fikiranmu,
hartamu untuk itu..
ketika jihad masih menjadi cita-cita bagi kami
kau seakan jauh
jauuuuuuh telah meninggalkan kami…
tidakkah mereka tau?
ketika mereka menggerutu atas kelelahan mereka
mengeluh atas kesibukan dunia mereka
engkau, ayah
ayah kami ini
dengan senyuman hangat dan setengah mata menahan lelahnya
membukakan pintu rumahnya
menerima setiap gerutu tamunya
kekhawatiran tamunya
keluh kesahnya..
kebutuhannya..
kemudian memberinya solusi
tanpa sedetikpun
tanpa sejenak saja ia menoleh kepada istirahatnya
Kepada hak tubuhnya..

sekarang mereka tuduhkan itu kepadamu ayah?
telingakukah yang salah?
Jangan.. Ayah..
jangan ragu untuk memanggil kami ayah..
bawa jiwa-raga kami bersaksi atas jihadmu yang nyata
karna tak secuilpuun hati kami percaya apa kata mereka
apa tuduhan mereka
apa fitnah mereka ayah..
takkan pernah kami percaya
takkan pernah..

kami tidakkan diam menangisimu ayah
kami akan tetap melangkah
melanjutkan langkah jihadmu
tak peduli sekerdil apapun kami
kami tidak akan malu dan menundukkan kepala kami ayah..
kami akan buktikan bahwa semangat kami takkan kalah dari semangatmu
akan kami tunjukkan
akan kami renggut kembali engkau kembali ke langkah jihadmu, ayah..
jangan engkau khawatirkan kami, ayah..
karna sebagaimana Allah SWT bersamamu
Ia juga bersama langkah-langkah kami..

doa kami selalu untukmu ayah..
tetaplah tenang dan tersenyum di sana
tetaplah pancarkan tatapan penuh semangatmu..
penghidup semangat tinggi kami,,
tetaplah tersenyum Ayah
hingga kau kembali ke dekapan kami…


Karya: Putra-Putri Luthfi Hasan Ishaaq

Anak-anak adalah anak-anak. Mereka adalah cermin sebuah kejujuran dan ketulusan dari sekelilingnya. Kasus yang tengah menimpa Luthfi Hasan Ishaaq, mantan Presiden PKS, yang asalnya soal suap daging sapi dan sekarang berubah menjadi TPPU (pencucian uang), jelas berpengaruh kepada anak-anak beliau. Selama hampir dua bulan setengah, mereka tidak berjumpa dengan ayahnya. Maklum, sekarang ini LHI, begitu biasa Luthfi dipanggil, tengah ditahan di Rutan Guntur, Jakarta. Memang, ada juga kunjungan di waktu-waktu tertentu, namun itu tentu tidak cukup mengobati kerinduan mereka terhadap ayah tercinta.

LHI mempunyai putra 13 orang. Syair di atas adalah puisi yang ditulis oleh anak-anaknya, dan kemudian dibacakan di acara Milad PKS di Semarang, pekan lalu, 18-19 April 2013. (Sumber: IslamPos.Com)

Jumat, 26 April 2013

Surahman Hidayat : DPR Mendukung Maksimalisasi Hubungan Kerja Bilateral Yang Berkelanjutan Dengan Kazakhstan Dan Uzbekistan



pkspasarmanggis - Dalam masa resesnya, BKSAP DPR RI, akan melakukan kunjungan teknis ke negara Kazakhstan dan Uzbekistan, setelah sebelumnya ke negara Mexico, kunjungan teknis ke dua negara tersebut, akan di laksanakan mulai tanggal 27 april – 3 mei 2013.

Surahman Hidayat, Ketua BKSAP DPR RI, sekaligus sebagai pimpinan delegasi, ketika di temui di gedung DPR RI, Jum’at 26 April 2013, menjelaskan bahwa pada kunjungan kali ini, dalam rangka kembali memaksimalisasikan hubungan bilateral dan hubungan antar parlemen, yang menitik beratkan pada Politik, Keamanan, Pertahanan, Ekonomi, Perdagangan dan Investasi, juga pada aspek Sosial Budaya, dan Inter-parliamentary cooperation.

Hubungan kerja Bilateral Antara Indonesia dengan Kazakstan dan Uzbekistan telah di mulai pada tanggal 28 Desember 1991, dengan memberikan pengakuan kepada Kazakhstan bersama dengan pengakuan terhadap kesepuluh negara-negara bekas Uni Soviet lainnya, termasuk di dalamnya negara Uzbekistan. Hubungan diplomatik dengan dua negara tersebut dimulai pada 23 Juni 1992 dengan Uzbekistan, sedangkan hubungan diplomatik resmi dengan Kazakhstan telah dilakukan mulai tanggal 2 Juni1993.

Lebih lanjut Surahman Hidayat mengatakan , Kami mendorong pemerintah kedua negara, termasuk Kementerian Luar Negeri untuk mengeksplorasi ragam kerja sama yang bisa dimaksimalkan bagi kepentingan bilateral Indonesia – Kazakhstan dan Uzbekistan, terutama sebagai negara yang berpenduduk mayoritas Islam, modal sejarah yang dimiliki Uzbekistan dan Kazakhstan ini dapat menjadi peluang kerja sama lebih mendalam terkait wisata spiritual dan sejarah peradaban Islam. Indonesia dan Uzbekistan merupakan negara yang memiliki keterikatan historis sosiologis. Kita merupakan negara berpenduduk muslim terbesar, dengan corak Republik dan menunjukkan bahwa demokrasi bukanlah musuh dunia Islam, tetapi bagian hidup dari nilai-nilai Islami yang kita anut, jelasnya

Hidayat Sampaikan Duka dan Doa atas Meninggalnya Uje



pkspasarmanggis - Kabar duka datang dari ustad Jeffry Al Buchory atau yang akrab disapa Uje. Pria yang kerap dijuluki ustad gaul itu meninggal dunia sekitar pukul 02.00 WIB karena kecelakaan motor.

Menurut informasi yang dihimpun, Uje diketahui mengendarai motor Kawasaki E650 B 3590 SGQ. Motor berwarna hijau tersebut pun hancur pada bagian depan.

Kabar duka itu juga dibenarkan oleh salah satu sahabat Uje, Habib Mahdi. Mahdi mengatakan, Uje mengalami kecelakaan di Jalan Gedong Hijau 7 Pondok Indah, Jakarta Selatan.

“Benar, habis pulang dari dai center setahu saya, dan dia kecelakaan di Pondok Indah, 20 menit kemudian saya pantau kemudian beliau meninggal dunia,” kata Mahdi kepada, Jumat (26/4/2013).

Kecelakaan tersebut juga sudah diumumkan oleh TMC Polda Metro Jaya. Dalam akun Twitter tersebut, korban juga dipastikan meninggal dunia setelah menabrak pohon.

“Kecelakaan Pemotor Kawasaki E650 B 3590 SGQ menabrak pohon di Jl. Gedong Hijau 7 Pdk Indah, korban meninggal & msh penanganan,” tulis TMC Polda Metro Jaya.

Atas berita wafatnya Ustadz Jefry Al Buchori, Hidayat Nurwahid, Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) lewat akun twitternya @hnurwahid mengucapkan belasungkawa dan doa buat almarhum...

Innalillahi..., sahabat kita yg baik Ust Uje AlBuchariy tlah wafat, kita berduka & berdoa; Allahumaghfirlahu warhamhu wa'jal jannata matswahu. amin.

Rabu, 24 April 2013

DPR Desak Menteri Nuh Bertanggung Jawab Secara Kesatria Dalam Kisruh UN 2013



pkspasarmanggis - Pelaksanaan UN tahun 2013 ini merupakan yang terburuk sehingga banyak menuai kritik dari berbagai kalangan. Menteri Nuh harus bertanggung jawab atas hal ini, karena telah mencoreng wajah pendidikan Indonesia. Demikian dikatakan oleh Ahmad Zainuddin, anggota komisi X DPR RI di Jakarta.

“Penundaan waktu ujian akibat keterlambatan distribusi soal, lembar jawaban yang berkualitas sangat rendah yang mudah rusak hingga jumlah naskah soal yang mencapai 20 jenis soal adalah cermin ketidaksiapan pemerintah dalam mempersiapkan UN dengan baik. Hal ini ditenggarai akan mempengaruhi kondisi psikologis siswa dalam menghadapi dan mengerjakan soal dalam UN,” jelas Zainuddin.

“Hasil kunjungan komisi X ke daerah menunjukkan betapa tingkat kegelisahan dan kekhawatiran siswa dan juga sekolah sangat tinggi terhadap hasil yang diperoleh dalam UN tahun ini nantinya. Mereka menyesalkan akibat dari sistem sentralisasi pencetakan soal oleh kemendikbud mengakibatkan keterlambatan distribusi soal ke seluruh pelosok daerah, dan ini tentu mempengaruhi secara keseluruhan persiapan di daerah,” ungkapnya.

Legislator PKS ini mendesak menteri Nuh untuk bertanggung jawab atas semua yang terjadi dalam pelaksanaan UN tahun ini. Tidak cukup hanya dengan meminta maaf atas persoalan yang terjadi, akan tetapi harus ada tindakan nyata dalam upaya perbaikan metode evaluasi pendidikan ke depannya. “Pemerintah harus berani untuk menyerahkan pelaksanaan UN pada badan independen di setiap daerah atau jika pemerintah tidak mampu, maka UN selayaknya harus dihapuskan,” tegas politisi dari dapil Jakarta Timur ini.

Zainuddin mensinyalir bahwa jika hasil UN secara nasional nanti menunjukkan penurunan kualitas atau bahkan jika prosentase ke tidak lulusan siswa meningkat tinggi maka sekolah dapat menolak hasil UN 2013 karena evaluasi pendidikan nasional kita telah gagal.

Olehnya itu Zainuddin mengharapkan pada kemendikbud untuk segera menyiapkan langkah antisipatif terhadap hasil UN ini nantinya agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat.

Dalam rapat kerja dengan komisi X pada tanggal 26 April mendatang kami akan minta agar Menteri Nuh harus bersikap kesatria dalam mempertanggung jawabkan hal ini dan kita berharap semoga tidak terjadi lagi peristiwa serupa di tahun yang akan datang,” pungkasnya.

Minggu, 21 April 2013

Saya Bangga Berada Di Barisan Dakwah Ini




#Sharing 15 Tahun PKS
Oleh Akmal Sjafril
@malakmalakmal


pkspasarmanggis - Menyambut 15 tahun PKS, saya ingin ikut berkontribusi. Sekedar sumbang cerita. Saya bukan Qiyadah, karena itu, saya tidak ikut Rapimnas ke Semarang. Jadi, nge-tweet aja deh. Di PKS, saya bukan siapa-siapa. Anehnya, kalau ada apa-apa soal PKS, ada aja yang nanya ke saya. Ini bukan kasus saya saja. Diam-diam, banyak sekali kader PKS yang mengalami hal yang sama. Mereka, seperti saya, cuma kader biasa. Tapi kalau ada berita soal PKS, di mana-mana responnya luar.

Banyak yang bukan kader PKS tapi kalau bicara soal PKS heboh sekali. Lebih heboh daripada kader-kader PKS. Sekilas, mereka kelihatan banyak tahu daripada kader-kader PKS. Lucu juga sih. Ketika ada isu “faksi keadilan” dan “faksi sejahtera”, siapa yang heboh? Kader, gitu? Paling maksimal, kader PKS hanya keheranan. Dari mana datangnya isu faksi macam-macam begitu? Ada juga slogan yang sering diulang-ulang: “PKS sudah ditinggalkan kader-kader aslinya!” Siapa yang heboh mendengar berita seperti ini? Kader? Ciyus? Enelan? :p

Tapi bohong juga kalau saya, anak bawang di gerbong dakwah ini, mengaku tidak pernah gamang. Saya pun, seperti anak-anak bawang lainnya, pernah gamang mendengar dan membaca berita-berita soal PKS. PKS ditinggalkan kader-kader aslinya! Bukan main bombastisnya berita ini! Tapi apa benar? Sampai akhirnya saya hadir ke acara Milad PKS (tahun berapa? Lupa). Ternyata, kader-kader lama masih aktif aja tuh. Kader-kader meninggalkan PKS? Ada, tapi kata siapa banyak? Banyak itu berapa persen? Berapa banyak, sih? Saya pun mengenal beberapa orang yang benar-benar pernah jadi kader PKS dan sekarang telah keluar. Alhamdulillaah, setelah mengenal mereka, saya makin yakin untuk tetap berada di PKS.

Hal lain yang menarik adalah betapa banyak orang salah sangka mengenai kader-kader PKS, terutama tentang cara kami memandang PKS. Banyak orang berpikir bahwa bagi kami PKS adalah segala-galanya. Seolah-olah tiap hari, tiap jam mikirin PKS. Malah saya heran, karena yang benci banget sm PKS itulah yang lebih banyak mikirin PKS. Tidak, isi kepala kami bukan PKS melulu. Allah dan Rasul-Nya, Islam, dakwah, tarbiyah, itulah yang menyita pikiran kami. Percaya atau tidak, baru beberapa tahun terakhir saja saya punya atribut PKS.

Tahun lalu akhirnya saya punya baju PKS berwarna putih. Sengaja beli supaya sesuai dengan dress code Milad di GBK. Punya atribut PKS memang nggak penting2 amat. Toh, di mata sebagian orang, tetap saja saya identik dengan PKS. Kampanye? Walah, saya males banget ikutan yang beginian. (mudah2an nggak di-iqob!) :D

Kalau ada kampanye, biasanya diawali dengan taujih. Nah saya datang untuk dengerin yang satu itu! Atau, beberapa tahun terakhir ini, biasanya ada senam. Ini juga asyik untuk diikuti. Bikin sehat. Kampanye keliling kota? Hmmmm belum pernah tuh... (ampuuun saya kader yang bandel!) Makanya saya heran kalau orang berpikir bahwa kader-kader PKS selalu mikirin PKS. Islam lebih luas daripada PKS, bro!

Itulah sebabnya sampai sekarang saya temukan ada saja orang yang terkaget-kaget dengan eksistensi kader-kader PKS. Misalnya, kaget begitu mengetahui bahwa bosnya di kantor adalah kader PKS. Ada juga yang kaget ketika mengetahui bahwa tukang mie ayam langganannya ternyata kader PKS. Pengurus DPC pula! Ngomong-ngomong, mantan supir antar jemput langganan saya waktu TK sekarang jadi sesepuh PKS di daerahnya juga. Di PKS ada pengusaha, programmer, dosen, tukang sayur, montir, kartunis, dan sebagainya. Mantan preman juga ada! Mereka jarang pakai atribut PKS atau bahkan hampir tak pernah bicarakan PKS. Ada temen kuliah yang bilang, “Kalo ada mahasiswa cakep dan alim dikit aja, gak jauh2 deh dari PKS!” Dia termasuk yang gak nyadar kalo saya juga kader PKS. Padahal saya kan sesuai banget dengan deskripsi tadi. :p

Tidak semua kader PKS itu sibuk di PKS. Banyak yang kesibukannya di luar PKS. Mereka yang menonjol di bidangnya masing-masing biasanya dibiarkan aktif di luar partai. Sebab memang di situ lahan dakwahnya. Salah satu karakter penting dan kunci sukses PKS adalah jati dirinya sebagai partai kader. Setiap kader, tanpa kecuali, harus mengikuti program tarbiyah. Ada alurnya, ada kurikulumnya. Nggak ada ceritanya orang baru masuk PKS tau-tau udah jadi anggota Majelis Syuro, misalnya. Makanya, kalo ada yang nyinyir menuduh kader-kader PKS ingin kejar jabatan, ya kita nyengir aja deh. Mau jadi Ketua DPC? Boleh. Udah apal berapa juz? Mau jadi Presiden PKS? Boleh juga. Udah apal berapa juz? :D Hapalan mentok di Juz 30? Hmm….waiting list deh ya, 1.000 taun lagi! wkwkwkwk

Di PKS, mengajukan diri tidak dibudayakan, bahkan tidak diperbolehkan. Kalau ada yang ajukan diri jadi Presiden partai, insya Allah dia takkan jadi presiden selama-lamanya. Soal menolak jabatan, kader-kader PKS paling jago. Ini partai paling nggak jelas, emang. LOL
Syahdan, ada seorang ustadz yang ditunjuk untuk jadi caleg. Panik, beliau langsung melancarkan lobi2 maut supaya penunjukannya dibatalkan. Supaya dibatalkan, lho! Lobi-lobi gagal, mental semua. Alasannya: kalau 1 orang boleh mundur tanpa alasan syar’i, ntar semua pengen ikutan. Alhasil, keluarlah jurus terakhir. Infaq! Yak, beliau berjanji akan infaq dalam jumlah besar. Syaratnya, dia gak disuruh jadi caleg! Gimana akhir ceritanya? Hehe rahasia ah... yang jelas, keanehan-keanehan macam begini memang ada aja di PKS.

Kaderisasi di PKS mmg gak sembarangan. Yang pasti, semua kader wajib ngaji. Minimal sekali sepekan. Kenapa? Ya, supaya kondisi ruhiyyahnya di-charge terus. Kalau jiwanya hidup, yang lain ngikut. Pengajiannya sekali sepekan, tapi tarbiyah dirinya setiap hari. Ini justru yang paling penting. Waktu saya baru mulai ngaji, sempat keheranan juga. Ibadah aja kok sistematis banget. Biasanya, shalat-shalat sunnah itu ya tergantung selera aja. Tapi di PKS, semua dilatih. Kalo bisa dibikin sistematis, kenapa nggak? Tilawah, shalat dhuha, qiyamul lail, shaum sunnah, semua terencana. Gimana kalo latihannya nggak niat, sehingga gak ada progres? Ya gak apa-apa sih, tapi gak bakal maju-maju kalo gitu. Semakin besar amanah, semakin kencang fitnahnya. Maka, pegangannya harus makin kuat. Setelah dapat amanah besar malah gak ada waktu untuk ibadah harian? Yang kayak gitu bisa ‘ditarik’ kapan aja. Almarhumah Bu Yoyoh Yusroh, ibu dari 13 orang anak merangkap anggota DPR, tilawahnya 3 juz sehari.

Kenapa? Ya, tilawah 1 juz sehari itu standar kader biasa, bro. Bukan beliau aja. Banyak ustadz/ah lain yang ibadah hariannya tidak kalah ‘mengerikan’. Tapi tak usahlah disebut-sebut. Untuk beberapa fungsionaris seperti anggota DPR, memang ada pengecualian. Bisa saja orang menjadi aleg FPKS dari ‘jalur profesional’. Artinya, ia direkrut karena keahliannya, meski tidak ada background ‘ngaji’. Kok bisa? Ya, soalnya di PKS, aleg itu bukan ‘raja-raja kecil’. Mereka adalah pion-pion partai. Tugas mereka adalah menjalankan amanah dari partai. Tidak amanah? Tegur! Ngeyel? Pecat! Beresss.

Itulah mungkin salah satu sebabnya mengapa di PKS jarang ada konflik internal. Sebab, seluruh fungsionaris partai adalah pelaksana amanah dari partai. Tidak boleh membawa kepentingan pribadi. Beda pendapat itu biasa, tapi diselesaikan di syuro. Selepas syuro, tidak ada pendapat selain pendapat syuro.

Ada evaluasi atau otokritik? No problem. Dibahas lagi di syuro. Nggak ada yang ngomong“Gw bilang juga apa....!?” Kader-kader PKS, karena memang hidupnya bukan hanya di PKS, mencari nafkah pun tidak di PKS. Meski ada yang secara profesional digaji oleh partai, tapi penghasilan utamanya bukan di situ. Partai adalah sarana dakwah, bukan sarana memperkaya diri. Kalau PKS gelar aksi munashoroh Palestina di sekitar Bundaran HI, misalnya, berangkat dengan dana sendiri-sendiri. Ada sih yang nyewa bis dengan ongkos dari partai. Ada juga yang makan siangnya dikoordinir. Tapi nerima amplop sih nggak deh. Udah capek-capek ke lokasi, berpanas-panas, teriak-teriak, eh disuruh infaq pula! Itu sih biasa di PKS. Biarpun kondisi kadernya macem-macem, gak saling iri. Yang miskin gak dengki sama yang makmur. Makanya, waktu ada omongan, “kasihan kader-kader yang miskin melihat qiyadah yang kaya-kaya”, saya bingung. Kader yang mana? Kader mana yang suka ngiri dengan kemakmuran saudaranya? Kader yang sering bolos ngaji kali yee…

Padahal, semua orang sudah tau bahwa makin banyak sedekah, makin lancar rejekinya. Jadi, kalau ustadz-ustadz pada makmur, ya gak usah curiga. Infaqnya juga gede-gede. Wajar rejekinya lancar. Ust. Lani, tokoh senior di PKS, juga pernah bilang begitu. Biasanya, yang makmur-makmur itu ya yang infaqnya gede-gede. Gak usah ngiri. Apa ada buktinya? Ah, ntar kalo disodorin bukti dan saksinya, malah dituduh riya’ lagi... Gak usahlah... :D

Di PKS, tradisinya ‘jemput bola’, bukan menunggu. Semua kader harus proaktif. Jadi jangan heran, ketika PKS ‘disentil’, Presiden PKS langsung berorasi. Mesin partai segera bekerja. Biarpun partai kecil, tapi semua proaktif. Gak perlu instruksi. Semua bekerja dengan caranya masing-masing. Kader-kader PKS dari Sabang sampai Merauke, di dalam dan di luar negeri, semuanya bekerja.

Tak terasa, sudah 15 tahun PKS. Rasanya baru kemarin berdiri. Waktu itu saya masih SMA. Masih bejibun PR yang belum tuntas. Tantangan dari hari ke hari makin berat. Ini sunnatullaah untuk gerakan dakwah. PKS masih banyak kekurangan. Kader-kader PKS paling tahu soal ini. Kader-kader PKS tumbuh dewasa bersama jama’ahnya. Tidak ada yang tiba-tiba. PKS seperti anak macan yang baru lahir ‘kemarin’. Perlahan-lahan, taring dan kukunya tumbuh. Tapi gak usah takut, karena macan yang satu ini punya slogan yang sangat simpatik: Cinta, Kerja dan Harmoni :)

Saya bangga berada di barisan dakwah ini, meski saya bukan siapa-siapa.

Allaahu Akbar!!!

Sabtu, 20 April 2013

Teks Pidato Politik Anis Matta pada MILAD PKS Ke-15



Bismillahirohmannirohim, Alhamdulillahiladzi farodoljihad 'alal muslimin waj'alahuumanatho'izihim wa rif'ihim Asyhaduala ilahaillahu wahdahulasyarikalla wa asyhaduanna muhammadarosuluhumab'usu rohmatalill'alamin wa ahyikum ma'syiro bitahiyatul islam assalamu'alaikum wr wb

Saudara-saudaraku yang saya cintai, hari ini...kita merayakan hari jadi partai kita yang ke 15. Dan setiap kali kita memperingati hari jadi ini, haruslah selalu kita ingat bahwa hari jadi Partai Keadilan Sejahtera itu juga adalah hari ulang tahun reformasi Indonesia. Kita adalah anak reformasi yang sah, tapi saudara-saudara sekalian, sesungguhnya kita tidak sedang memperingati hari jadi sebuah partai politik. Tapi, sesungguhnya yang kita peringati adalah lahirnya sebuag cita-cita, lahirnya sebuah generasi. Sebab partai politik sejatinya adalah mesin ideologi, bukan kendaraan pribadi menuju kekuasaan.

Kita adalah generasi baru Indonesia, yang telah melawan tirani, mealwan otoritarianisme dan mencetuskan reformasi. Lalu kemudian ikut mengawal jalannya transisi menuju demokrasi selama 15 tahun dan sekarang... dan sekarang...dan sekarang... kita siap membawa Indonesia menuju negara demokrasi yang matang dan dewasa...yang adil dan sejahtera. Oleh karena itu, saya ingin mencanangkan tahun ini, tahun 2013 sebagai tahun kebangkitan generasi baru Indonesia. Dan kita adalah ruh dari generasi baru Indonesia itu.

Saudara-saudara sekalian...

Saya mempunyai sebuah imajinasi. Seandainya seluruh penduduk bumi ini diberi pilihan, di negara manakah ia ingin menjalani hidup ? saya ingin mereka mencatat tebal-tebal bahwa mereka ingin hidup di Indonesia. Sebab Indonesia adalah sepenggal firdaus dimuka bumi. Dan oleh karena itu, setiap orang memimpikan suatu saat dapat menjalani hidupnya di negeri ini. Karena dinegeri inilah mereka menemukan bagaimana orang-orang menggunakan kebebasannya secara bertanggungjawab. Sebab mereka mempunyai cinta. Di negeri inilah mereka akan menyaksikan...bagaimana hukum itu di tegakkan dengan cara yang adil, sebab penegakan hukum itu dilakukan dengan cinta. Dan dulu Iwan fals pernah mengatakan "kalau cinta sudah dibuang, jangan harap keadilan akan datang".

Mereka memilih untuk hidup di Indonesia karena disini mereka punya harapan untuk kesejahteraan. Semata-mata karena mereka punya semangat kerja. Siapapun yang ingin bekerja...siapapun yang ingin bekerja...siapapun yang ingin bekerja, seharusnya punya tempat di negeri ini. Dan di negeri ini pula mereka menyaksikan bagaimana keragaman itu, menyatu padu dan tidak menjadi sumber konflik yang berkepanjangan. Itulah sebabnya, kita mengangkat tema "Cinta Kerja dan Harmoni". Karena inilah nilai-nilai masyarakat Indonesia, dan jika kita hidupkan kembali...kita Insya Allah akan mampu menghidupkan Indonesia yang carut marut ini menjadi sepenggal firdaus di muka bumi.

Ketiga nilai itu adalah nilai-nilai inti masyarakat Indonesia. Yang telah membentuk budaya masyarakat kita dan kepribadian masyarakat kita dalam waktu yang lama, hanya ketika nilai-nilai itu hilang maka kemudian kita menyaksikan betapa berantakannya...betapa gaduhnya negeri kita ini. Dulu saudara-saudara sekalian, dengan perbedaan pada konteks waktunya ruangnya serta situasinya, Soekarno juga pernah mempunyai ide tentang Trisakti. Berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi dan berkarakter dalam budaya. dulu Soeharto juga punya ide tentang trilogi. Stabilitas, pertumbuhan dan pemerataan. Saya tidak punya judul untuk tida nilai inti masyarakat Indonesia ini. Tapi saya tahu, saudara-saudara yang hadir disini akan belajar bagaimana menemukan judul dari tiga nilai inti ini, dari tiga nilai yang membentuk budaya masyarakat Indonesia, karena tiga nilai inti ini mempunyai akar yang kuat dalam latar budaya kita, juga dalam latar sejarah pemikiran politik di Indonesia.

Saudara-saudara sekalian....

Dengan tiga nilai inti itu, saya ingin seluruh masyarakat Indonesia mengetahui bahwa yang ingin kita bangun adalah negara manusia. Manusia yang punya hati, manusia yang punya fikiran. Dan karena itu kita ingin negara ini mengelola rakyatnya sebagai manusia. dengan semua mimpi-mimpinya, dengan semua harapannya. Dan memberikan mereka apa yang mereka perlukan sebagai manusia. Dan kita ingin angka-angka statistik dalam politik, ekonomi dan budaya itu semuanya pada akhirnya bermuara pada satu cita-cita kemanusiaan yang besar. Pada satu cita-cita yang dialami oleh seluruh manusia, yaitu cita-cita untuk menjadi makhluk yang bahagia di planet ini.

Saudara-saudara sekalian...

Apabila kita merenungi cita-cita ini, saya ingin saudara semuanya menyadari sejak awal bahwa ini bukan sekedar target politik, this is beyond politics. Ini lebih dari sekedar politik, ini adalah misi kemanusiaan, ini adalah misi peradaban. Dan saya ingin saudara-saudara sekalian, kita meletakkan semua target-target kita untuk melakukan pemenangan pemilu, bukan semata-mata sebagai target politik, tetapi lebih dari itu, itu hanyalah merupakan tangga untuk menunaikan misi kemanusiaan yang kita emban. Dan misi kemanusiaan itu sekali lagi dalam kalimat yang sederhana adalah mengubah Indonesia menjadi sepenggal firdaus.
Saudara-saudara sekalian...

Kita akan menghabiskan seluruh umur kita untuk misi yang suci ini. Kita akan menghabiskan seluruh kekuatan kita untuk misi kemanusiaan ini. Dan kita akan menghabiskan seluruh tenaga kita untuk misi kemanusiaan ini. Kita juga akan menghabiskan seluruh fikiran dan perasaan kita untuk misi kemanusiaan ini. Terlepas apakah kita menang atau kalah. Sebab ini adalah misi kemanusiaan dan bukan sekedar politik.

Saudara-saudara sekalian...

Saya ingin bertanya kepada saudara semuanya. Supaya kita menegaskan kembali bahwa kita seluruh pengurus, seluruh kader Partai Keadilan Sejahtera akan menjadi lokomotif bagi seluruh generasi baru Indonesia yang akan membawa Indonesia menjadi negara demokrasi yang matang dan dewasa yang adil dan sejahtera. Apakah kita siap melakukan misi itu ? apakah kita siap melakukan misi itu ? apakah kita siap melakukan misi itu ?. Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar.

Wassalamu'alaikum wr wb.


Semoga transkrip pidato tersebut memberikan pencerahan dan wawasan baru bagi terwujudnya pemerintahan Indonesia yang memerintah dengan memanusiakan masyarakatnya.

Kamis, 18 April 2013

PKS Putuskan Strategi Pemilu di Atas Kereta



pkspasarmanggis - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan memutuskan strategi pemenangan pemilu 2014 di atas kereta Argo Sindoro jurusan Jakarta-Semarang. Presiden PKS Anis Matta mengatakan langkah ini diambil karena doa orang bepergian lebih makbul. “Kita ingin keputusan ini diberkahi,” ungkapnya di Stasiun Gambir Jakarta, Rabu (17/4).

Anis mengatakan, akan fokus membawa partai menjadi tiga besar pemilu 2014. Strategi teknis pemenangan pemilu akan dijabarkan dalam rapat pimpinan nasional (rapimnas) PKS yang akan digelar di Semarang 18-20 April 2013.

Selain Rapimmas, PKS juga akan menggelar milad PKS ke-15. Rangkaian acara ini juga puncak konsolidasi nasional tahap pertama setelah ditunjuknya Anis sebagai presiden PKS menggantikan Luthfi Hasan Ishaq.

Anis mengklaim konsolidasi yang dilakukannya memberikan efek positif. Kader justru lebih solid dari sebelumnya. “Buktinya kita menang dua pilgub dan bonus tiga pilkada kabupaten/kota,” ungkapnya.

Rapimnas PKS akan dihadiri struktur partai dari level DPP hingga DPD Kabupaten/Kota. DPP PKS membawa 250 rombongan dari Jakarta menuju Semarang untuk rangkaian puncak Rapimnas dan Milad PKS ke-15.

PKS Sesalkan Kasus Video Permainkan Gerakan Shalat



pkspasarmanggis - Beredar di Facebook sebuah video yang mempertontonkan sekelompok pelajar SMA yang sedang mempermainkan shalat. Dalam video yang berdurasi 5 menit 33 detik tersebut terlihat pelajar-pelajar itu melakukan gerakan shalat seraya mengucapkan beberapa bacaan pada saat shalat seperti “Allahu Akbar”. Lalu gerakan tersebut dilanjutkan oleh iringan salah satu lagu barat dan gerakan mereka mengikuti iringan lagu tersebut seraya berjoget-joget.Selama video tersebut, pelajar yang kaosnya bertuliskan “SMA Negeri 2 Tolitoli” ini terus melakukan gerakan-gerakan yang mempermainkan shalat dengan iringan lagu dan joget.

Surahman Hidayat, anggota komisi X DPR RI, di sela-sela kegiatan resesnya di dapil jawa barat X ( kab. Kuningan,kab. Ciamis dan kota Banjar), mengutuk keras perbuatan melecehkan salah satu praktek ibadah di dalam agama Islam, lanjutnya beliau mengatakan, jika mereka beragama Islam bisa menjadi murtad (keluar dari agama Islam), dan jika mereka non Islam, perbuatan ini termasuk agresi terhadap kesucian agama Islam.

Lanjut Politisi senior dari Partai Keadilan Sejahtera, mengatakan kejadian ini menjadi cambuk bagi dunia pendidikan nasional, pendidikan agama menjadi sangat penting di tingkatkan baik dari segi kualitatif dan kuantitatif. Porsentase jam pelajaran agama Islam yang diterapkan di sekolah-sekolah umum, sangat sedikit, beliau mengatakan, saat ini jumlah jam pelajaran pendidikan agama Islam (PAI) di sekolah-sekolah masih sangat kurang. Rata-rata pelajaran PAI di sekolah SD hanya 3 jam pelajaran, sementara di SMP dan SMA/SMK hanya 2 jam pelajaran.Alokasi jam itu masih sangat sedikit. Akibatnya, pemahaman siswa terhadap pendidikan agama di sekolah umum sangat terbatas.

Di samping itu, surahman hidayat, mengatakan yang tidak kalah pentingnya, agar pendidikan di keluarga diperhatikan, kejadian ini menunjukan, bahwa pendidikan anak tidak bisa digantikan dengan pendidikan di sekolah. Perhatian para orang tua di rumah terhadap pendidikan anak-anaknya terutama pendidikan agama, dan budi pekerti menjadi hal yang sangat penting.

Rabu, 17 April 2013

Kunjungi PKS, Dubes Inggris & Anis Matta Bincang Isu Energi Hingga Politik Islam



pkspasarmanggis - Dubes Inggris Mark Canning berkunjung ke kantor DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Selasa (16/4/2013). Dalam kunjungan itu, Canning berbincang banyak hal dengan Presiden PKS Anis Matta mulai dari isu energi hingga partai politik Islam.

Pertemuan dua tokoh tersebut berlangsung hangat dan penuh keakraban. Beberapa hal yang dibahas kedua tokoh seperti isu energi dan perubahan iklim, pembatasan karbon, lingkungan hidup, hingga sikap dan kebijakan partai dan parlemen.

"Termasuk isu yang lampaui batas politik, sustainability energi dan lingkungan hidup jangan dikorbankan karena politik," tutur Anis.

Dalam kesempatan itu, Canning juga bertanya banyak hal tentang partai politik Islam dan sistem pemilu di Indonesia.

"Kenapa partai Islam kurang berhasil menghimpun suara. Persoalan yang dihadapi bangsa ini bukan ideologi dalam pemilu, persoalaannya reformasi baru 15 tahun. Banyak hal yang perlu dibenahi," jelas Anis.

PKS sebagai partai Islam terbuka, lanjut Anis, memiliki hubungan yang baik dengan beragam agama. PKS juga memiliki hubungan baik dengan Partai Komunis di Cina.

"Salah satu karakter kuat masyarakat Indonesia moderat dan toleran, ekstrimisme tidak akan laku," tegas Anis menggambarkan posisi PKS dalam masyarakat Indonesia.

Mantan wakil ketua DPR ini juga mengatakan saat ini PKS belum menentukan calon presiden yang akan diusung pada Pemilu 2014 mendatang. Hal ini dikatakan Anis menjawab pertanyaan Canning kemungkinan sejumlah tokoh populer PKS akan menjadi capres.

Kunjungan Canning ke Kantor PKS merupakan bagian road shownya ke parpol-parpol di Indonesia, khususnya jelang Pemilu 2014.

PKS Daftarkan Agus "OB Jujur" Jadi Bacaleg DPRD



pkspasarmanggis - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah memenuhi janjinya kepada office boy (OB) Bank Syariah Mandiri di Kantor Cabang Pembantu Kalimalang, Kota Bekasi, memberangkatkannya umroh beserta istrinya.

Bahkan, partai tersebut juga memenuhi janjinya dengan memasukkan nama Agus sebagai bakal calon anggota legislatif (Bacaleg) pada Pemilu 2014 mendatang yang sudah diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Kendati demikian, Agus dipersiapkan bukan menjadi Caleg untuk tingkat DPR, melainkan untuk DPRD. Hal itu diambil karena Agus telah bersikap jujurnya dengan mengembalikan uang tunai senilai Rp100 juta yang ditemukannya di tempatnya bekerja.

Kepastian itu pun disampaikan langsung oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS Taufik Ridho, Agus dipersiapkan untuk Bacaleg tingkat DPRD bukan DPR RI.

“Pak Agus OB syariah itu kan, dahulu kan kita janjikan berangkat umroh dan itu sudah dan menjadi Caleg tetapi bukan DPR RI, melainkan untuk DPRD,” kata Taufik di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (16/4/2013).

Kendati demikian, Taufik belum mengetahui, Agus akan di calonkan untuk DPRD mana. Karena itu, dia hanya memastikan penemu uang itu masuk Bacaleg PKS sesuai janji partainya.

Sekadar informasi, 4 Agustus 2011 lalu, Agus Chaerudin (35) adalah OB yang menemukan uang tunai senilai Rp100 juta di lantai dekat meja teler yang tidak jauh dari tempat sampah di mana dia bekerja.

Atas kejujuran dirinya itu lah PKS pernah mengundang ke kantornya dengan memberikan dua penghargaan, yakni berangkat umroh dan didaftarkan sebagai anggota legislatif.


Sumber : Dakwatuna

Disebut TII Kurang Kooperatif, PKS: Itu Psy War!



pkspasarmanggis - Transparency International Indonesia merilis indeks transparansi pendanaan parpol. PKS digolongkan sebagai partai tak kooperatif sehingga tak bisa disurvey. Presiden PKS menganggap survey itu sebagai perang urat saraf.

"Saya kira itu psy war. Yes, you can say that," ucap Presiden PKS Anis Matta usai jumpa pers di Restoran Al Jazeera, Jl Raden Saleh, Jakarta Pusat, Selasa (16/4/2013) malam.

Anis menengarai lembaga survei yang memojokkan partainya guna kepentingan kampanye parpol tertentu. Menurutnya, TII harus bisa bersikap lebih imparsial.

"Lembaga independen, agar kredibiltasnya tetap terjaga, sebaiknya tidak bekerja untuk parpol tertentu," tanggapnya menyarankan.

Anis menyatakan TII belum berkomunikasi dengan partainya. Maka dirinya bertanya-tanya bagaimana bisa TII menyimpulkan PKS sebagai partai yang kurang kooperatif dalam transparansi pendanaan.

"Tidak pernah kita berkomunikasi dengan mereka, sampai sekarang. Makanya saya heran, kok bisa bilang begitu. Kalau dia pernah nanya kita terus tidak dikasih akses, itu lain cerita," tuturnya.

Untuk transparansi anggaran ditubuh PKS, Anis mengaku sudah bekerjasama dengan akuntan publik. Dengan demikian, menurutnya, pendanaan partai bisa dijamin keabsahannya.

"Pemeriksaan keuangan, kita kan pakai akuntan publik," pungkasnya.

TII berhasil mensurvei lima parpol, yaitu Gerindra, PAN, PDIP, PKB, dan Hanura. Di luar lima parpol itu, TII tidak melanjutkan survei karena dinilai tidak cukup kooperatif.

Partai kurang kooperatif, yaitu PKS dan Demokrat. Sementara yang tidak kooperatif adalah Golkar, sama sekali tidak membuka komunikasi dengan TII," ucap peneliti TII Putut Aryo Saputro pada Selasa (16/4) siang.

Sementara itu, PPP hanya sebatas membuka diri untuk audiensi. TII tidak melanjutkan surveinya terhadap PPP.


Sumber : Detik

Siap-siap! Cyber Army PKS Segera Masuk Ponsel Masyarakat Untuk Kampanye



pkspasarmanggis - Presiden PKS Anis Matta menyatakan punya pasukan Cyber Army (Tentara Siber). Tugasnya adalah berkampanye lewat internet. Rencananya, 'milisi' PKS ini akan dikerahkan untuk kampanye Pemilu 2014 dan memasuki ponsel anda.

"Program kampanye ke depan adalah berbasis aplikasi handphone. Konten-konten kampanye kami akan lebih banyak masuk ke HP," kata Anis Matta di Restoran Al Jazeera, Jl Raden Saleh, Jakarta Pusat, Selasa (16/4/2013).

Fokus PKS dalam kampanye mendatang adalah berkampanye lewat media TV dan media sosial online. Untuk media online,
PKS sudah mendeklarasikan pasukan dunia mayanya sejak 2011 di DIY.

"Sudah kita declare di Jogja pada 2011. Kita targetkan 500 ribuan Cyber Army atau disebut Cyber Activist. Saya kira anda merasakan kehadiran PKS di sosial media," ujar Anis kepada wartawan.

Pasukan Saiber PKS ini digerakkan melalui DPW masing-masing. Anis juga mengklaim sebagian kadernya sudah terdidik, sehingga mempermudah operasional kampanye lewat internet.

"Kita pakai jaringan partai, setiap DPW punya timnya sendiri. Semua media sosial dipakai, twitter, facebook, dan semua," ucapnya.


Sumber : Detik

Selasa, 16 April 2013

MK Kukuhkan Kemenangan Gatot-Erry di Pilgub Sumut



pkspasarmanggis - Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan menolak gugatan pasangan calon Gubernur Sumatera Utara, Gus Irawan Pasaribu-Soekirman dan pasangan Effendi Simbolon-Djumiran Abdi.

Dengan diputuskannya sengketa Pemilihan Gubernur Sumatera Utara ini, maka kemenangan pasangan Gatot Pujo Nugroho-T.Erry Nuradi, sudah sah dan tahapan selanjutnya tinggal menunggu pelantikan.

“Mahkamah Konstitusi menolak permohonan pemohon untuk seluruhnya,” ujarnya Ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar dalam pembacaan putusan di Gedung MK, Jakarta, Senin (15/4) petang.

Dalam salah satu pertimbangan hukumnya sebagaimana dibacakan Hakim Anwar Usman, mahkamah menilai dalil-dalil yang diajukan pasangan Gus-Soekirman, salah satunya terkait rekaman video seseorang yang melakukan pencoblosan berulang-ulang pada pasangan calon Gubernur Nomor 5, Gatot Pujo Nugroho-Tengku Erry,tidak jelas kebenarannya.

“Karena tidak dapat diverifikasi siapa pelaku, sumber maupun bukti pendukung lainnya. Sehingga tidak meyakinkan mahkamah,” ujarnya.

Demikian juga terkait pelarangan pengusiran saksi pemohon di Tempat Pemungutan Suara (TPS), mahkamah berpandapat tidak ada bukti pelarangan menggunakan baju batik bercorak cat tumpah. “Tidak ada bukti hal tersebut adanya keberpihakan termohon,” katanya.

Sementara itu terkait dalil adanya politik uang dan pelibatan kepala daerah mendukung pihak terkait, mahkamah berpendapat permasalahan tersebu seharusnya dilaporkan ke Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). “

Serta diselesaikan jenis pelanggaran masing-masing. Tidak ada bukti pelanggaran dilakukan secara terstruktur, sistematis dan massaif, dilakukan termohon dan secara sginifikan memengaruhi perolehan suara,” ujar Anwar.

Oleh sebab itu setelah mendengar, menimbang semua bukti-bukti yang ada, MK menilai seluruh dalil yang disampaikan pemohon tidak beralasan dan memutuskan menolak gugatan pemohon untuk seluruhnya.

Menurut Akil, keputusan ini ditetapkan oleh seluruh Hakim Konstitusi Jumat (12/4) lalu dan dibacakan secara terbuka pada Senin (15/4), Pukul 16.29 WIB.

Sumber: Dakwatuna

PKS Gelar Pengajian Umum Bersama Habaib di Milad Ke-15



pkspasarmanggis - Dalam rangka menyukseskan agenda Milad ke-15, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar Pengajian Umum bersama dengan tema PKS bersholawat. Pengajian umum ini rencananya akan dilaksanakan pada Kamis (18/4) pukul 19.00 – 21.00 WIB di Kompleks Lawang Sewu, Semarang, Jawa Tengah.

Menurut Penanggungjawab acara, Setyawan S.Pd, agenda pengajian umum ini adalah bentuk keseriusan PKS untuk tetap menyelipkan sisi–sisi religiusitas ditengah agenda milad yang bertema budaya.

“Bagaimanapun juga PKS adalah Partai yang menjunjung tinggi religiusitas. Apalagi semarang adalah merupakan Kota religius yang memiliki latar sejarah Islam yang kuat,” terang Setyawan dalam keterangan persnya, Senin (15/4).

Lebih lanjut Setyawan yang menjadi ketua panitia Pengajian Umum ini juga menyampaikan bahwa rencananya agenda pengajian umum PKS ini akan dihadiri oleh para Habib Nahdliyin ternama di Semarang dan sekitarnya.

“Kami turut mengundang pengisi acara, di antaranya adalah Habib Musthofa Al Hamid dari Jakarta, Habib Novel Al Hamid dari Semarang,” tandas pria yang juga sebagai Wakil Ketua umum DPD PKS Kota Semarang ini.

Selain diisi oleh para Habib, imbuhnya, agenda yang rencana akan diikuti ribuan kaum muslimin dan muslimat di Semarang dan sekitarnya ini juga akan diisi beberapa hiburan. “Di antaranya adalah Hadroh Marawis Habib Nauval Al Muthohar (Semarang),” pungkasnya.

Seperti diketahui, PKS akan menggelar milad ke-15 di Semarang, yakni di Kompleks Lawangsewu dan PRPP Jawa Tengah. Berbagai agenda pendukung dan utama akan menyemarakkan perhelatan akbar milad ke-15 ini, di antaranya Lomba Fotografi, Talkshow budaya, seminar Kartini, dan berbagai agenda pendukung lainnya.

Sabtu, 13 April 2013

Anis Matta Siap Jadi Capres Jika PKS Masuk 3 Besar




pkspasarmanggis - Presiden Partai Keadilan Sejahtera, M Anis Matta mengaku siap bertarung menjadi Calon Presiden RI (capres) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 mendatang, jika PKS masuk dalam tiga besar.

Kesiapan itu Anis sampaikan setelah diskusi bersama Pemimpin Redaksi Tribun Kaltim Achmad Subechi dan awak redaksi Tribun Kaltim di Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (12/4/2013).

Anis Matta masih ragu-ragu untuk tampil sebagai Capres pada Pilpres 2014.

"Seperti saya katakan lima tahun lalu ketika kita ketemu di tepi Teluk Balikpapan, siapkan diri anda menjadi presiden. Sekarang bola sudah ada di tangan... Ini momentum. Kalah menang dicoba dan tidak ada ruginya. Ini eranya anak muda. Apakah anda siap maju menjadi presiden?" tanya Achmad Subechi kepada Anis.

Mendapat pertanyaan itu sontak ruangan rapat Tribun Kaltim yang dipenuhi kader PKS, menjadi riuh rendah. Tepuk tangan membahana di seantero ruangan.

Anis Matta terlihat menghelai nafas.

"Kita dapat provokasi yang luar biasa. Kemarin pertanyaan ini sudah kita tanyakan ke Pak Habibie. Kata Pak Habibie presiden mendatang itu usianya 40-60 tahun. Tapi kalau anda tanya secara pribadi, di kepala saya sekarang ini bagaimana membawa PKS masuk dalam tiga besar. Setelah itu baru saya mikirin langkah kedua," katanya.

"Setelah masuk tiga besar, anda akan siap?" kejar Achmad Subechi. "Kalau anda tanya apakah saya siap? Saya siap....! Di PKS tidak ada yang tidak siap. Sekarang saya bekerja secara bertahap dan saya terbiasa bekerja dengan tahapan-tahapan yang terukur. Saya benar-benar fokus agar PKS masuk tiga besar dan ini amanah. Kalau Insya Allah kita masuk ketiga besar, maka akan kita pikirkan kompetisi yang kedua ini (Pilpres)," tuturnya.

"Saya mau tanya dulu, saya ini bukan orang Jawa," tanya Anis. "Emang orang di luar Jawa tidak boleh jadi presiden?" tanya Achmad Subechi.

Lalu siapa lawan terberat capres 2014 menurut anda? "Saya tidak melihat dalam perspektif itu. Karena saya melihat perspektif tiga besar. Saya tidak melihat kompetitor itu sebagai perorangan. Cuma saya melihat begini dari tahun 1999 sampai 2009 tren partai decline. Kita sekarang trendnya naik. Biasanya itu akan terjadi kontraksi pada waktu terjadi shifting. PKS berbeda dengan partai lain, karena yang kuat di PKS adalah organisasinya dan bukan sekedar figur. Ini adalah partai yang melahirkan tokoh. Bukan tokoh yang melahirkan partai."

Dalam kesempatan itu, Anis Matta mencontohkan keberhasilan dua calon gubernur yang digadang-gadang PKS akhirnya terpilih menjadi gubernur. Keduanya adalah Ahmad Heryawan (Gubernur Jawa Barat terpilih) dan Gatot Pujo Nugroho (Gubernur Sumatera Utara).

"Ahmad Heryawan seorang guru bahasa Arab digodok-godok, jadilah gubernur. Gatot Pujo Nugroho seorang insinyur, digodok-godok menjadi gubernur," tuturnya.

"Sekarang Presiden PKS, digodok-godok jadi presiden..." kelakar Achmad Subechi.

Anis Matta sengaja datang ke kantor Tribun Kaltim untuk melakukan silahturahmi didampingi Sekjen PKS Muhammad Taufik Ridho, Ketua DPP PKS Bidang Pembangunan Ummat Raihan Iskandar, Ketua DPP PKS Bidang Generasi Muda dan Profesi Ahmad Sumiyanto, Wakil Sekjen DPP PKS Fahri Hamzah, Ketua DPW PKS Kaltim Masykur Sarmian, Ketua DPP PKS Wilda Kalimantan H Hadi Mulyadi, Wakil Ketua DPP PKS Dr Najamuddin Marahamid, Ketua DPD PKS Balikpapan Syukri Wahid dan para pimpinan DPW PKS Kaltim.

"Ini bagian dari silaturahim yang saya lakukan sejak saya menjadi Presiden PKS. Saya memimpin dalam keadaan darurat, karena itu saya langsung menetapkan dua target. Pertama mencegah terjadinya demoralisasi. Kedua mempertahankan kepercayaan publik. Karena itu saya langsung melakukan roadshow. Alhamdulillah berlangsung sampai sekarang dan keadaan PKS jauh lebih bagus, jauh lebih solid dan jauh lebih kuat," ungkapnya.

Rombongan PKS disambut Pemred Tribun Kaltim Achmad Subechi, Redaktur Pelaksana Priyo Suwarna, Manajer Sirkulasi Iskandar dan beberapa pimpinan lainnya.

Dalam kesempatan itu Anis Matta juga bercerita soal musibah yang belum lama ini menimpa PKS. "Saya bisa mengatakan musibah ini membawa berkah bagi PKS, dan menjadi momentum pembenahan dan kebangkitan bagi PKS. Saya bisa mengatakan ibarat pesawat enginenya sudah kita perbaiki semuanya, sudah siap terbang, landasan juga sudah siapkan dan bulan april ini Insya Allah kita siap take off," tambahnya.

Ia juga merasa bersyukur bahwa kepercayaan publik terhadap PKS sudah bagus. Indikatornya, Pilkada di Jabar dan Sumut dimenangkan PKS.

"Alhamdulillah kita bisa memenangkan pilkada ini. Artinya apa, kepercayaan publik kepada PKS jauh lebih bagus dari yang kami perkirakan. Belum lagi hasil survey partai elektabilitasnya juga naik. Artinya apa? Misi yang saya emban ini berhasil dan Insya Allah kita akan mendeklarasikan bahwa kita siap untuk take off nanti di Semarang, milad PKS tanggal 20 April sekaligus rapimnas."

Sejak menjadi Presiden PKS, Anis Matta mengaku jarang berada di Jakarta. Ia selalu keliling daerah untuk melakukan konsolidasi.

"Saya hampir tidak ada di Jakarta sejak jadi Presiden PKS. Mengapa? karena Jakarta hawanya hawa perang. Kalau kita masuk ke Jakarta mindset kita harus kita rubah," jelasnya.

Apalagi, belakangan ini Anis Matta menangkap kesan kuat bahwa di level nasional ada tren yang berorientasi merubah

wajah politik kita kepada tren destruktif, trend bumi hangus.

"Bahasa Hawanya tiji tibeh (mati satu mati semua). Jadi trend ini yang mengubah wajah politik ini menjadi keras. Bahkan saya sering mengistilahkan politik menjadi dangerous game, permainan politik yang berbahaya, mengerikan dan menakutkan. Ada character assassination.

"Coba anda lihat politisi muda yang terpental dari panggung. Setengah mati sekolah jauh-jauh, di usia muda terlempar dari panggung politik. lenyap..."

Konflik elite semacam ini kata Ani Matta membuat elite politik tidak mengurusi publik. "Sehingga saya jadi mengerti kenapa anak anak muda menjadi apolitis, karena mereka tidak melihat gunannya. Apa politik sekarang? Tidak bersentuhan dengan masyarakat. Padahal politik itu hakekatnya adalah cara kita sebagai manusia mengatur kehidupan publik kita sebagai manusia. Sehinggga kita bisa merubah permusuhan menjadi persahabatan, bisa mengubah kompetisi menjadi kolaborasi. Kalau toh ada kompetisi, pada akhirnya kompetsi kreatiftas."

Berangkat dari situlah, maka semua kader PKS dhimbau agar keluar dari konflik semacam itu. "Kita akan ketemu orang silaturahim, merekonstruksi kembali bangunan politik yang sesungguhnya. Dan menurut saya kita bisa melakukan ini manakala kita memberikan satu energi baru ke tangan politik yaitu cinta. Kalau kita datang dengan semangat cinta ke dalam politik, ini akan merubah wajah politik yang keras jadi lembut, yang bermusuhan menjadi bersahabat dan keragaman bukan menjadi sumber konflik, tetapi menjadi sumber kekuatan, sumber kolektivitas. Jadi kalau kita memberikan sentuhan cinta kepada kekuasaan, maka wajah politik kita akan berubah."

Ia mencontohkan, karut-marut dalam penerapan hukum disebabkan karena orang datang dengan semangat kebencian, semangat menghukum, bukan datang dengan semangat keadilan. Ini yang membuat pelaksanaan penerapan hukum menjadi berat.

"Kini setelah saya keliling hampir tiga bulan, politik ini jadi enak, kita bisa rileks dan tidak tegang serta kita tidak kehilangan hubungan kemanusiaan yang murni hanya karena kita sedang berkompetisi. Dan tema ini akan menjadi tagline PKS menghadirkan cinta dalam politik."

Seusai pertemuan Anis Matta memberikan cinderamata berupa karikatur gambar dirinya yang sedang berjabat tangan dengan Pemred Tribun Kaltim Achmad Subechi. (*)


Sumber : Tribunews

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More